webnovel
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Remaja
Peringkat tidak cukup
268 Chs
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

Diantara Kita Saja

Saheera baru saja selesai mengaji di kamarnya usai shalat Isya. Lanjut Ia keluar, turun untuk mengisi tumblr air minum yang sudah kosong. Tentu harus ada air sebelum belajar sampai jam sepuluh nanti, jangan sampai dehidrasi apalagi terkena gangguan ginjal.

Sampai di dapur, tampak Iqbaal masih duduk di meja usai makan, berbicara dengan seseorang lewat telepon. Saheera lanjut saja dengan urusannya tanpa menyapa.

"Yaudah gitu aja, lebih baik Lo balik kesini kalau disana udah gak lagi nyaman buat Lo. Kita bisa sharing, cari solusinya. Ya ..."

Saheera mau tak mau mendengar percakapan Iqbaal dengan seseorang itu, menguping tak sengaja.

Sampai akhirnya Iqbaal mengakhiri panggilan, menaruh ponselnya di saku kemeja.

"Diem diem aja, gak nyapa gak apa," sindirnya bercanda pada Saheera.

Saheera menutup pintu kulkas usai mengambil es krim, "Abis lagi asik telfonan," jawabnya, memutuskan duduk sebentar di kursi sebrang Iqbaal.