Adri mendatangi Haikal di ruang kerjanya malam itu. Katanya Haikal sedang lembur, dan itu sangat bukan dirinya. Adri yang selalu khawatir akan kesehatan suaminya itu sampai selalu membuatkan ramuan herbal Cina setiap kali Haikal terlihat sibuk. Memang terbukti ampuh, dan relatif aman dibanding obat obatan generik yang sekaligus membuat Adri ragu soal dampak jangka panjangnya.
"Malam, Kak ..." sapa Adri, pintu rupanya tak ditutup.
"Eh? Malam, Sayang. Duh, Kamu tuh baru pulang juga dari Bandung, kenapa repot repot masak sih?" Haikal mengambil alih nampan berisik tonik dari tangan Adri. Bukan apa apa, istrinya itu juga tampak lelah usai mengurus bisnisnya yang semakin berkembang.
"Kakak sibuk terus belakangan." Adri memeluk Haikal dari belakang, bergelayutan dibalik kursi, nyaris saja mencekik Haikal kalau tidak Haikal yang berbalik, "Sini duduk coba, cerita dulu tadi ngapain aja di Bandung?" pinta Haikal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com