webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
314 Chs

Seseorang yang Mampu

"Yeah," Adira mengangguk. "Tadi sepertinya semua terburu-buru, jadi tidak sempat untuk memperkenalkan diri. Maaf. Saya, Adira."

"Aah," Aldi tersenyum. "Saya Aldi, dan itu Ely."

"Hai," sapa Ely pada wanita tersebut.

"Dia sama sepertimu," ujar Fraya.

"Oh ya?" sahut Aldi sembari bertolak pinggang menatap kepada Adira.

"Sama-sama dari Andalas," lanjut Fraya.

"Lampung Selatan," jawab Adira pula.

"Aah," Aldi terkekeh, sedikit kerinduan terlihat dari sorot matanya akan tanah kelahiran yang sudah tidak mungkin dikunjungi lagi. "Senang mendengar itu. Aku dari Palembang."

"Terus," ujar Naomi pula. "Elu tadi bilang punya cara buat melepas gelang ini, kan? Apa yang akan lu lakuin?"

"Bukan aku sendiri," jawab Aldi. "Aku mana mampu. Yaa, sebut saja, lebih tepatnya sebagai penyampai pesan."

"Maksudnya?"

"Secara teknis, yang akan membuka gelang kalian itu, mungkin hanya Ryan satu-satunya yang bisa. Ini asumsiku saja."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com