Apa Sayang

Pagi harinya ...

Raga mengusap wajahnya yang masih mengantuk. Begitu dia menatap meja yang ada di depannya. Raga melihat sebuah pemandangan yang luar biasa.

Sebuah makanan sudah tertata rapi di sana. Ya ... Meski itu hanyalah telur ceplok dan nasi putih saja.

Namun melihat kesungguhan Rasty hari ini sepertinya Raga akan menghargainya. Terlebih ketika beberapa waktu yang lalu dia sudah mengecewakan gadis itu lantaran pulang malam.

"Udah bangun, Ga?" tanya Rasty. Gadis itu bersikap seolah-olah tidak melakukan apa pun dengan Raga tadi malam.

Padahal kalau diingat lagi Raga sebenarnya masih kepikiran sampai sekarang.

Wajar sih karena dia lelaki. Hanya saja dia masih bisa menahannya kalau saja Rasty tidak memancingnya seperti tadi malam.

Tetapi. Begitu melihat wajah gadis itu pagi ini. Sepertinya Raga tak perlu khawatir yang tidak perlu.

"Ga, nanti pulang kuliah beliin bakpao pokoknya," ucap Rasty. Kali ini dia membawa teh hangat di meja beserta cangkirnya.

"Hmmm iya."