Jadi, sekarang malah semakin aneh saja. Kelakuan Frendy lagi duduk masa harus pegang handphone segala? Membuatku ragu apabila ini semua sudah tersusun rapi, supaya aku tak mengetahui rencana dia bakal seperti apa? Mungkin suatu saat nanti, bakal terbongkar juga kelakuan seakan-akan ini semua bukan rencana dia. Melainkan rencana orang yang tidak suka padaku.
Please.... hidup kalian tak 'kan selamanya berada kesenangan semata, apalagi suasana sekarang melebihi sekedar mengingatkan saja, sedangkan apa yang sudah aku sampaikan padanya? Ya, itu tergantung dalam hatinya. Mau enggak ada perubahan tidak mementingkan diri sendiri, meskipun tahu resikonya sangat berat untuk di hadapi.
Walaupun aku tak selamanya, bisa memberikan nasihat positif padanya. Sering terjadi salah paham, apabila tidak ada perubahan apa pun pasti menyalahkan kepadaku. Karena, ini semua perintah dari seorang cowok bernama Upi Hendrawan. Kalau pun bisa menyalahkan seharusnya, bisa memberikan sebuah bukti.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com