Mayang berjalan tepat di belakang Doso bersama kedua dayangnya, namun pada saat itu sepertinya Doso sengaja memperlambat jalannya sambil menunggu semua orang pergi dan suasana seperti. Mayang mulai merasakan Jawa yang tidak enak, ia ingin mendahului tapi Doso selalu menghalanginya.
"Maaf Tuan, boleh aku berjalan terlebih dulu? Permaisuri telah menunggu" ucap Mayang dengan suara lembut.
"Sebelum kau kembali ke Harem, boleh aku meminta waktumu sebentar untuk berbicara?" tanya Doso, kemudian ia berbalik dan menatap Mayang sambil melempar senyum dinginnya.
Mayang merasa gugup, tubuh Doso yang begitu tinggi dan kekar membuat Mayang membayangkan hal yang buruk, jika pria itu menghantamnya satu kali saja, mungkin Mayang akan terpental jauh. Mengingat Doso adalah tangan kanan Birok Ireng yang begitu pendiam dan misterius, ia juga berbicara seperlunya saja. Tidak pernah ada yang tau seperti apa Doso sebenarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com