webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantasi
Peringkat tidak cukup
211 Chs

66. Koin Emas

Dalam kamarnya selama tinggal di istana, Mori telah berpakaian yang rapi sehabis mandi, mengambil ponselnya di atas meja. Mori melihat tasnya yang dibeli di pasar bersama Miranda, Hanas dan David.

Mori melihat isi tasnya itu, melihat sebuah kantong kulit berisi garam, kantong kain berisi koin emas yang masih ada enam buah koin dan sebuah pisau yang didapatkan dari dalam gua milik Ran.

[Apa benar koin ini boleh aku bawa? Aku coba tanya ah, kalau boleh kebetulan ada yang ingin aku lakukan dengan koin ini.] Mori mengeluarkan kantong uang koin emasnya. Mori memasukkan kantong kain berisi koin emas ke dalam kantong celananya sambil berjalan meninggalkan kamarnya.

Saat keluar kamar, Mori melihat lima orang pelayan dari Suku Mante berjalan beriringan membawa kereta dorong yang berisi lipatan baju-baju yang bagus. Mori menebak itu tentu pakaian milik Idris.