Surat itu tidak disegel. Yura dengan cepat membuka surat itu dengan gerakan jari-jarinya yang kurus tapi lincah. Pemuda yang bernama Adi itu tidak menyangka Yura akan menerima suratnya dan membacanya secara langsung. Dia merasa sangat malu sekarang.
Yura melihat sekilas isi surat itu. "Ya, tulisannya bagus," celetuk Yura sambil melipat kertas itu lagi dan mengembalikannya ke Adi. Adi membuka mulutnya, sedikit terkejut dengan tingkah Yura.
"Aku harus pergi dulu sekarang," kata Yura dengan lembut sambil menatap ke Adi, lalu ke Dion sambil menyeringai. Dia memberi isyarat agar Adi pergi. Dion mengangkat tangannya dan melambai pada pemuda itu. Dia merasa sangat bahagia karena Yura tidak dekat-dekat dengan Adi lagi.
Yura mengambil dua langkah dan tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia berhenti lagi dan berkata dengan ringan, "Kamu tidak perlu bersamaku sepanjang waktu, Dion." Dia pergi setelah berbicara, berharap Dion bisa mengerti apa yang dia maksud.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com