Yura yang mendengar jawaban Lina kini tidak berkutik. Dia hanya menatapnya, seolah sedang berbicara melalui mata. Lina juga menatapnya. Karena dia merasa tidak bisa membantu apa pun, akhirnya dia keluar dari kamar Denada. Dia melirik Denada lagi dan lagi, lalu keluar dengan sangat enggan.
Ketika Lina meninggalkan kamar ini dan kini hanya tersisa Yura, Ivan, dan Denada, suasana menjadi sedikit kondusif. Denada tidak lagi berteriak histeris. Saat melihat Yura, suasana hatinya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dia mengambil tangan Yura, "Yura, terima kasih." Ketika berbicara, tangannya yang lain mengusap punggung Yura dua kali.
Yura duduk di sampingnya, mengungkapkan senyum yang sopan. Dia tiba-tiba mengatakan sesuatu, "Apa bibi merasa lelah?"
"Aku memiliki seorang putra di sisiku, aku tidak mungkin merasa lelah. Aku bisa menghadapi penyakitku." Denada tersenyum.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com