"Oke, ayo pergi dari sini." Reza melihat sekeliling dan memastikan tidak ada yang hilang. Lalu, dia melirik Tama yang sekarat di gudang dan segera menggiring orang-orangnya untuk meninggalkannya.
Dion sedikit mengernyit. Dia meraba-raba pisau yang Tama gunakan untuk melukai Yura tadi, dan memasukkannya dengan rapi ke saku jasnya. Kemudian, dia menepuk-nepuk debu yang menempel di bajunya dan segera pergi dari gudang itu.
Sinar matahari di luar jendela menerpa kulit Yura dengan lembut, menyiram tubuhnya dengan kehangatan. Rambut panjangnya tampak acak-acakan. Baju rumah sakit yang besar membuatnya semakin kurus. Dalam satu minggu ini, pipi Yura tampak jauh lebih tirus. Berat badannya juga turun drastis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com