webnovel

Prolog

Bahagia itu sederhana , kata orang .

Tapi menurutku , bahagia itu sulit untuk di dapat .

Kenapa ?

Karena sepanjang umur ku , aku harus merasakan sulit nya mendapatkan kebahagiaan .

Setelah bapak meninggal , aku hanya hidup berdua dengan ibu . Putus sekolah karena biaya dan harus bekerja keras untuk membantu ibu yang sudah cukup tua mencari nafkah .

Aku tidak terlahir dari keluarga kaya , itu sebab nya saat bapak meninggal . Kami harus bekerja lebih keras lagi , niat hati tidak ingin membuat ibu susah .

Aku nekat untuk berhenti sekolah dan bekerja saja .

Pekerjaan pertama ku hanya sebagai cleaning service , setelah itu pindah untuk bekerja di sebuah toko pakaian .

Di situlah aku mengenal cinta pertama kali dalam hidup ku , aku merasa bahagia . tapi kebahagiaan itu hanya singkat . Belum genap setengah tahun kami menikah sang suami telah di panggil oleh YANG MAHA KUASA .

Karena kecelakaan suami ku , uang nasabah yang ikut hilang saat kecelakaan itu pun harus menjadi tanggung jawab ku . di tengah kesulitan untuk membayar hutang , seorang tetangga menawarkan ku pekerjaan .

Di jebak oleh orang dekat , masuk ke dalam kubangan dosa sampai merasa terbiasa .

Setiap menjelang pagi aku hanya bisa menangis menyesali .

mereka bilang pekerjaan itu di sebuah cafe , gajinya lumayan besar . jadi aku memberanikan diri merantau dari tempat tinggal ku ke pulau B , tapi saat sampai di sana ternyata itu adalah tempat lokalisasi .

terpaksa semua nya di jalani , ingin lari tidak bisa .

Akhirnya cinta itu hadir kembali , tapi dengan penuh sayatan luka . Ia terlalu posesif , tapi tidak bisa mengeluarkan ku dari tempat ini . setiap kali aku menerima tamu selain dia , maka kami akan bertengkar . bukan hanya mulutnya saja yang kasar , tapi tangan nya pun ikut berbicara .

Apalagi saat Mami ku tau , aku berpacaran dengan pelanggan . ia marah dan juga memukuliku .

Karena peraturan di tempat kerja adalah tidak boleh berpacaran . jadi saat ada yang ketahuan akan menerima konsekuensi .

Apa yang bisa ku lakukan ?

Tentu hanya bisa mengasihani diri .

Apakah ujian tuhan memang begitu berat ?

Bisakah kita menjadi manusia yang lebih baik ?

Keluar dari kubangan dosa , membuat diri ini menjadi lebih baik . Seorang suami yang awalnya dapat mengayomi , menceburkan diri ini lebih dalam ke lumpur hanya karena tekanan ekonomi .

Awalnya ia sangat baik dan perhatian , semua perlakuan nya padaku menunjukan cinta yang di milikinya untuk ku . akhirnya datang juga kebahagiaan itu .

Dia bilang tidak akan mengungkit semua masa lalu ku , ia yang telah mengeluarkan ku dari tempat lokalisasi . tapi tiba tiba usahanya menjadi bangkrut , aku jadi tempat pelampiasan amarah nya .

bahkan sampai menjual diriku ini pada setiap kenalan nya , padahal ia masih berstatus sebagai suami ku .

Pedih .

Sakit .

Terluka .

Selalu datang silih berganti .

Sampai diri ini tidak bisa merasakan lagi .

Mau apa ?

Diri ini terlalu takut untuk bunuh diri .

Adakah akhir yang baik untuk hidup ku ?

Atau semua ujian ini membuat aku perlahan mati .

Semua yang telah aku lalui dalam hidup perlahan membuat ku berubah .

Perubahan inilah yang akan menentukan akhir dari kisah ku .

..........

Hai .. terima kasih sudah mampir .

jika ada yang berminat membaca cerita ini , tinggalkan jejak ya .. ☺️