Bahagia itu sederhana , kata orang .
Tapi menurutku , bahagia itu sulit untuk di dapat .
Kenapa ?
Karena sepanjang umur ku , aku harus merasakan sulit nya mendapatkan kebahagiaan .
Setelah bapak meninggal , aku hanya hidup berdua dengan ibu . Putus sekolah karena biaya dan harus bekerja keras untuk membantu ibu yang sudah cukup tua mencari nafkah .
Aku tidak terlahir dari keluarga kaya , itu sebab nya saat bapak meninggal . Kami harus bekerja lebih keras lagi , niat hati tidak ingin membuat ibu susah .
Aku nekat untuk berhenti sekolah dan bekerja saja .
Pekerjaan pertama ku hanya sebagai cleaning service , setelah itu pindah untuk bekerja di sebuah toko pakaian .
Di situlah aku mengenal cinta pertama kali dalam hidup ku , aku merasa bahagia . tapi kebahagiaan itu hanya singkat . Belum genap setengah tahun kami menikah sang suami telah di panggil oleh YANG MAHA KUASA .
Karena kecelakaan suami ku , uang nasabah yang ikut hilang saat kecelakaan itu pun harus menjadi tanggung jawab ku . di tengah kesulitan untuk membayar hutang , seorang tetangga menawarkan ku pekerjaan .
Di jebak oleh orang dekat , masuk ke dalam kubangan dosa sampai merasa terbiasa .
Setiap menjelang pagi aku hanya bisa menangis menyesali .
mereka bilang pekerjaan itu di sebuah cafe , gajinya lumayan besar . jadi aku memberanikan diri merantau dari tempat tinggal ku ke pulau B , tapi saat sampai di sana ternyata itu adalah tempat lokalisasi .
terpaksa semua nya di jalani , ingin lari tidak bisa .
Akhirnya cinta itu hadir kembali , tapi dengan penuh sayatan luka . Ia terlalu posesif , tapi tidak bisa mengeluarkan ku dari tempat ini . setiap kali aku menerima tamu selain dia , maka kami akan bertengkar . bukan hanya mulutnya saja yang kasar , tapi tangan nya pun ikut berbicara .
Apalagi saat Mami ku tau , aku berpacaran dengan pelanggan . ia marah dan juga memukuliku .
Karena peraturan di tempat kerja adalah tidak boleh berpacaran . jadi saat ada yang ketahuan akan menerima konsekuensi .
Apa yang bisa ku lakukan ?
Tentu hanya bisa mengasihani diri .
Apakah ujian tuhan memang begitu berat ?
Bisakah kita menjadi manusia yang lebih baik ?
Keluar dari kubangan dosa , membuat diri ini menjadi lebih baik . Seorang suami yang awalnya dapat mengayomi , menceburkan diri ini lebih dalam ke lumpur hanya karena tekanan ekonomi .
Awalnya ia sangat baik dan perhatian , semua perlakuan nya padaku menunjukan cinta yang di milikinya untuk ku . akhirnya datang juga kebahagiaan itu .
Dia bilang tidak akan mengungkit semua masa lalu ku , ia yang telah mengeluarkan ku dari tempat lokalisasi . tapi tiba tiba usahanya menjadi bangkrut , aku jadi tempat pelampiasan amarah nya .
bahkan sampai menjual diriku ini pada setiap kenalan nya , padahal ia masih berstatus sebagai suami ku .
Pedih .
Sakit .
Terluka .
Selalu datang silih berganti .
Sampai diri ini tidak bisa merasakan lagi .
Mau apa ?
Diri ini terlalu takut untuk bunuh diri .
Adakah akhir yang baik untuk hidup ku ?
Atau semua ujian ini membuat aku perlahan mati .
Semua yang telah aku lalui dalam hidup perlahan membuat ku berubah .
Perubahan inilah yang akan menentukan akhir dari kisah ku .
..........
Hai .. terima kasih sudah mampir .
jika ada yang berminat membaca cerita ini , tinggalkan jejak ya .. ☺️