Rumah sederhana dengan dinding bambu yang dianyam itu terlihat sepi… seperti tidak ada suatu tanda-tanda kehidupan manusia di dalamnya. Hanya ada suara yang menggema dari mulut beberapa ekor jangkrik yang menembus gendang telinga. Entah berapa lama lagi malam ini akan menjadi sunyi bagi seorang nenek renta yang kini tengah berbaring menikmati desiran angin yang membelai kulitnya dengan lembut. Menurut nenek Minah, malam saat itu enggan untuk menjadi pagi… Menjadi hari dimana ia berjalan mengitari perkampungan untuk mendapatkan sejumput uang dengan menjadi pedagang kue yang ia buat sendiri dengan tangannya yang sudah mulai berkeriput.
Nenek Minah tidak pernah menunjukan bahwa dia lelah menjadi seorang pedagang kue kepada Mira, cucu semata wayangnya yang kini tengah duduk di bangku SD kelas empat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com