webnovel

sahabat dunia akhirat

jika denganya aku bisa bahagia kenapa dia harus pergi

Felia_Oktasari · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
1 Chs

1

Namaku Salwa putri ramdani, aku lahir di keluarga yang sangat tidak harmonis,ayahku seorang pemabuk dan suka berjudi, ibuku seorang wanita karir yang sibuk.

Aku punya seorang sahabat yang sangat aku sayangi, kami bersahabat dari kecil. Aku sangat menginginkan menjadi seperti dia, dia yang memiliki keluarga yang harmonis. Ayah yang sangat bertanggung jawab dan sayang sama keluarga berbeda sekali denganku, aku mempunyai ayah yang tidak pernah menganggap kami keluarganya, dia selalu menganggap kami ini beban untuknya, padahal selama ini ibuku lah yang berjuang untuk kami. Aku jauh sekali dari ajaran agama Islam, aku tidak berhijab, ibuku sibuk akan kerjaannya, Cuma sekali-kali dia mengingatkan kami untuk shalat, aku hanya menjalankan shalat yang wajib saja, aku tak pernah melakukan shalat sunnah.

Aku sering sekali nginap di rumah sahabatku, itu adalah rumah kedua untukku, jika aku nginap disana aku selalu merasa punya keluarga harmonis, selalu Shalat ada imamnya, aku ingin di rumahku juga seperti itu, tapi itu hanya khayalan saja. Aku pernah bertanya " Rahma apakah aku akan selalu seperti ini, aku ingin seperti kamu? " Rahma menjawab " kamu itu harus jadi diri kamu sendiri, kamu bisa berubah itu harus karena Allah SWT jangan hanya ingin mengikuti aku" , saat itulah awal mulanya aku berhijab, aku tidak pernah di suruh berhijab oleh ayahku, tapi Rahma sudah di ajari untuk menutup aurat dari kecil oleh ayahnya, aku ingin suatu saat nanti punya imam seperti ayah Rahma yang sangat bertanggung jawab dan mengajarkan kebaikan di jalan Allah SWT supaya bisa berkumpul di surganya Allah SWT.

Saat aku sudah mulai kuliah Rahma menyarankan aku untuk mengikuti sebuah organisasi yang berbau Agama, "aku nggak mungkin selamanya sama kamu, aku ingin kamu selalu di jalan Allah " kata Rahma sebelum dia pergi ke Jakarta untuk kuliah. Rahma selalu bilang " jika ingin melakukan sesuatu kamu harus ingat jika semua itu kamu lakukan karena ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT ".

aku mengikuti saran Rahma mengikuti kajian islam setiap minggu di perumahanku. awal mulanya aku mulai terbiasa akan itu. Hidupku sekarang sudah mulai lebih baik, aku sudah tidak pernah mabuk-mabukan lagi, ternyata aku sendirilah yang membuat hidupku berantakan. Setiap hari aku jalani dengan ikhlas, aku pasti bisa membuat ibuku bahagia suatu saat nanti.

Hari ini aku mengikuti kajian bersama Rahma. pas pulang dari mesjid kami bertemu dengan Hanif, ternyata yang mengisi tausiyah tadi adalah dia, Hanif adalah teman SMP kami dulu, pas kelulusan SMP dia pindah ke pesantren dan sekarang dia kuliah di Kairo.

" assalamu'alaikum Ra" sapa Hanif kepada Rahma. Hanif tidak menyapaku mungkin dia nggak kenal aku.

"waalaikumsalam kak Hanif" jawab Rahma.

" ini Salwa ya ? " tanya Hanif.

"iya gue Salwa, emang ada yang salah ya sama gue" jawabku kesel.

" maaf Wa aku pangling liat kamu yang sekarang. " jawab Hanif tapi aku langsung pulang meninggalkan Rahma dan mengucapkan salam.