webnovel

7. Merasa Aneh

Setelah semua makanan siap, mereka pun makan bersama. Tapi tiba tiba Ibu malah tidak makan dan mengatakan jika dia tidak lapar, hal itu membuat semua anggota keluarga kebingungan, karena saat itu adalah pertama kalinya ibu tidak mau sarapan pagi.

Ibu : "Ibu pergi ke kamar dulu"

Riki : "Loh, kenapa ke kamar Bu? ini kan makanannya sudah siap"

Ibu : "Ibu tidak lapar"

Semua orang kebingungan.

Ayah : "Tumben sekali ibu tidak mau sarapan pagi?"

Ibu : "Ya ibu sedang tidak mau aja Yah" ujarnya dan langsung pergi ke kamar

Aini : "Yah, ibu kenapa sih? lagi berantem ya sama Ayah?"

Ayah : "Nggak, kita baik baik aja kok"

Bayu : "Hari ini kok Ibu aneh banget ya"

Mona : "Mungkin ibu lagi sakit"

Aini : "Mona benar, mungkin ibu lagi sakit, mukanya juga pucet banget kan tadi?"

Ayah : "Sebentar, Ayah cek dulu ke atas"

Ayah pun melihat Ibu ke kamarnya. Saat itu Ayah melihat Ibu sedang tertidur.

Ayah : "Hmm, mungkin anak anak benar, dia sedang sakit"

Ibu :"Ayah? ngapain?" tanya nya terbangun

Ayah : "Ayah khawatir sama Ibu"

Ibu : "Ibu gak papa kok"

Ayah : "Hmmm, apa kita perlu panggil dokter?"

Ibu : "Tidak yah, tidak perlu. Ibu baik baik aja"

Ayah : "Ya sudah kalau begitu, banyak istirahat aja ya. Ayah berangkat kerja dulu"

Ibu mengangguk dan mencium tangan Ayah.

Ayah merasa heran saat Ibu mencium tangannya, karena tangan Ibu benar benar sangat dingin sepert es. Lalu ayah bergegas pergi ke bawah untuk pamit pada anak anak.

Ayah : "Anak anak, Ayah pergi kerja dulu ya. Ayah titip Ibu, dia sedang sakit, badannya juga dingin sekali, jangan lupa kalian urus makan sama obatnya"

"Iyah Ayah" jawab semua anaknya

Bayu : "Huh! dua Minggu lagi kita akan segera sekolah ke sekolah yang baru, gak sabar rasanya"

Riki : "Aaah lu mah bukan semangat mau belajar, mau cari cewek!"

Bayu : "Haha, tahu aja Lo"

Riki : "Gue bingung, apa gue mesti lanjut kuliah ya?"

Bayu : "Lanjut aja, sayang kalo nggak, lu kan pinter"

Riki : "Bener juga Lo"

Bayu : "Dih, kepedean Lo"

Riki : "Lo yang bilang gue pinter, kok gue yang kepedean sih"

Amira : "Haduuuh, kalian tuh ya selalu aja debatin hal yang gak penting! berisik tahu!"

Tiba tiba Amira melihat Rey ada di luar rumahnya, dia melambaikan tangan padanya.

Amira : "Rey?!" ucapnya pelan

Riki : "Hah? apa? kamu bilang apa barusan?"

Amira : "Ng...nggak kok, aku pergi keluar dulu ya, bye"

Riki melihat Amira pergi dengan seorang pria tampan yang sepertinya terlihat seumuran dengannya.

Riki : "Sama siapa tuh anak perginya? Siapa pria itu?" tanya nya sambil melihat dari jendela