webnovel

Sikap Yang Aneh

Fang Yin sudah selesai bersiap dan kini dia sedang menuju ke istana. Dalam sekejap, dia sudah tiba di istana dan saat ini dia sudah berada di hadapan kaisar. "Lu Fang memberi hormat kepada yang mulia kaisar Rui Shi Huang, semoga yang mulia panjang umur dan bahagia selalu. Kemenangan pertempuran kali ini akan aku persembahkan kepada Yang mulia kaisar Rui Shi Huang sebagai hadiah ulang tahun." ucap Fang Yin mantap. Meski Quan Qi dan Yunchi saat ini belum kembali, tetapi dia sudah memenangkan pertempuran ini.

"Bangunlah! aku sangat bangga dengan pencapaian Jendral Fang. Kamu benar-benar bisa di andalkan. Aku dengan kamu terluka, aku akan memberikan kamu hadiah." Kaisar Rui Shi Huang melambaikan tangannya dan pelayan segera memberikan sebotol kecil pil tingkat sepuluh. Mata Fang Yin berbinar dan kembali memberi hormat kepada kaisar. "Terima kasih banyak, Yang Mulia. Aku sangat tersanjung dengan hadiah ini. Pil itu sangat langka dan juga sangat mahal." Fang Yin kembali berdiri tegak setelah kaisar menyuruhnya bangun. "Jendral Fang, kedua ketua pasukanmu belum ada yang kembali, sebaiknya kamu menunggu mereka di istana saja, bagaimana?" Kaisar menawari Fang Yin untuk tinggal di istana selama Quan Qi dan Yunchi belum kembali.

"Terima kasih banyak yang mulia, tetapi sepertinya aku akan tetap tinggal di kediaman jendral saja karena aku harus merawat Gubernur Zhang Hao. Quan Qi dan Yunchi tidak akan kembali dalam waktu yang lama karena mereka juga akan membereskan kekacauan di kota Anyang. Penduduk masih kelaparan akibat kami membakar gudang persediaan makanan mereka. Kini kota Anyang berhasil kami duduku dan kami harus membuat rakyat di sana tercukupi segala kebutuhan pangan mereka. Quan Qi dan Yunchi juga akan memberikan mereka modal agar perekonomian di kota itu kembali hidup." ucap Fang Yin dengan sangat detail. Kaisar Rui Shi Huang sangat puas dengan kinerja Fang Yin dan dalam mengatur strategi perang di kota Anyang sehingga mereka berhasil merebut kembali kota itu dari suku Qingwa.

"Aku benar-benar sangat salut kepadamu, Jendral Fang! sebaiknya kamu beristirahat di kamar tamu yang kami sediakan. kamu harus makan malam di istana karena besok adalah hari ulang tahunku." perintah Kaisar Rui Shi Huang. Fang Yin hanya bisa mengangguk dan setelah memberi hormat, dia segera meninggalkan aula istana. Saat dia sedang menuju ke kamar tamu untuk beristirahat, dia di tangkap seseorang yang aromanya sangat familiar. Dia segera di bawa ke istana pangeran Rui Fengying dan di masukkan ke dalam kamarnya. Fang Yin langsung membelalakkan matanya saat pangeran Rui Fengyin memeluknya dari belakang. "Yang mulia, lepaskan! aku tidak mau di perlakukan seperti ini meski kamu kakak tiriku. Apalagi saat ini aku berada disini sebagai jendral muda. Kamu tidak bisa semaunya membawaku ke dalam kamarmu seperti ini. Untung saja kita kakak beradik, kalau bukan kita pasti sudah di nikahkan." ucap Fang Yin kesal.

Pangeran Rui Fengying tersenyum saat mendengar apa yang di katakan oleh Fang Yin. Dia akan sangat bahagia kalau mereka segera di nikahkan, sayangnya perjodohan mereka tidak semudah itu. Entah apa yang terjadi nanti kalau sampai kakeknya mengetahui kalau Fang Yin bukanlah cucunya. Lalu apakah dia masih akan menikahkannya dengan Fang Yin. Tentu saja pernikahan itu akan terjadi, hanya saja prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan." Sayang, bagaimana lukamu? apakah aku boleh melihatnya?" pangeran Rui Fengying sangat menyayangi Fang Yin. Saat bersamanya, dia merasa sangat perlu melindungi Fang Yin. padahal Fang Yin sangat pandai menjaga diri. Dia seorang Jendra muda, tentu saja keahliannya sangat bisa di andalkan.

Fang Yin sudah di latih sejak kecil untuk melindungi kerajaan, jadi dia akan sangat mudah melindungi dirinya sendiri. "Tidak boleh!" ucap Fang Yin tegas, tetapi bukan Rui Fengying kalau dia menuruti apa yang di katakan oleh Fang Yin. Pangeran Rui Fenying segera menekan tubuh Fang Yin hingga dia kini bersandar di tembok kamar Rui Fengying. Lalu dengan paksa Pangeran Rui Fengying membuka pakaian Fang Yin hingga lukanya terlihat. Tangannya menyentuh dada Fang Yin untuk menahan pakaiannya agar tidak terlepas semuanya. Dia hanya ingin memeriksa lukanya saja.

Pangeran Rui Fengying kemudian menarik tangan Fang Yin dan mendudukkannya di kursi di depan tempat tidurnya. Dia kemudian mengambil obat tabur dan menaburkannya di atas luka Fang Yin setelah dia membuka kain pembalut luka Fang Yin. Setelah di taburi obat, Pangeran Rui Fengying kembali membalut luka Fang Yin dengan kain pembalut yang baru. Setelah selesai, dia kembali merapihkan pakaian Fang Yin dan kemudian dia mengambil botol pil tingkat sembilan yang biasanya dia berikan kepada Fang Yin tetapi kali ini dia menolaknya. "Sudah cukup yang mulia, aku tidak memerlukan obat itu lagi sekarang. Yang Mulia kaisar sudah memberikan aku pil tingkat sepuluh sebagai hadiah dari keberhasilanku memenangkan pertempuran itu." ucap Fang Yin segera merapihkan pakaiannya sendiri sebelum Rui Fenying menyentuhnya.

"Yang mulia, aku mohon mulai saat ini anda tidak perlu memperhatikan aku lagi. Setelah acara ulang tahun yang mulia Rui Shi Huang nanti malam, aku akan meninggalkan istana dan aku akan membawa Paman Zhang Hao ke kota Anyang. Aku akan tinggal dan menetap di sana karena kota itu akan menjadi tempat tinggalku selamanya. Aku akan menetap dan memimpin kota itu, aku juga masih harus mencari Tian Wangting yang melarikan diri. Jadi ini adalah pertemuan terakhir kita. Selamat tinggal." Fang Yin akan membuka pintu tetapi pangeran Rui Fengying menarik tangan Fang Yin dan kini tubuh Fang Yin berada di dalam pelukannya.

"Fang Yin! aku tidak akan membiarkanmu meninggalkan istana ini. Nanti malam, setelah acara ulang tahun Kakek selesai aku akan memberikan pengumuman kepada semua orang tentang identitas kamu yang sebenarnya. kamu tidak akan pernah bisa kemana-mana lagi setelah malam ini. Itu semua aku lakukan karena kamu tidak menuruti apa yang aku katakan. Kalau kamu masih ingin menunggu Lu Yue kembali, kamu harus tetap berada di sisiku di istana ini. Selama itu, aku akan menutup rapat identitasmu yang sebenarnya." ucap Rui Fengying mengancam Fang Yin yang malah tersenyum.

"Aku tidak takut, bukankan Kaisar dan permaisuri juga ibu pangeran, putri Liu Anchi sudah tahu identitasku yang asli? aku tidak takut dengan ancaman anda. Aku akan tetap pergi!" ucap Fang Yin tidak takut sama sekali dengan ancaman Rui Fengying. Dia akan melepaskan diri dari pelukan Kakak tirinya tetapi Rui Fengying malah mencium bibirnya. Mata Fang Yin terbelalak saat mengetahui apa yang di lakukan Rui Fengying. Dia kemudian mendorong tubuh Fengying dan menampar wajah pangeran dengan sangat keras. Rui Fengying tersenyum dan kembali mencium bibir Fang Yin. Dia kemudian melepaskan ciumannya saat Fang Yin hampir kehabisan napas. Pangeran Rui Fengying kemudian berbisik di telinga Fengying. "Sayang, kamu membuatku semakin tergila-gila kepadamu. Ingat! kamu harus menurut kepadaku. Atau aku akan mengatakan siapa sebenarnya dirimu." Fang Yin segera berlari keluar dari dalam kamar Rui Fengying. Dia bisa dicium lagi kalau dia tetap berada disini.