webnovel

Semakin Jauh Tersesat

Yueyue saat ini sedang duduk bersandar di sudut kamar dan memejamkan matanya, dia mendengar dua orang yang menculiknya berbincang. Yueyue menjadi agak tenang dan mencoba mencari kesempatan untuk kabur. Dia tidak mau menjadi budak, dia akan menikah dengan Pangeran dari kerajaan Xia, dia akan menjadi wanita terhormat.

"Yin Er, di mana sebenarnya dirimu sekarang? aku sangat merindukan dan mengkhawatirkan kamu." Yueyue akhirnya terpejam. Tetapi beberapa saat kemudian dia kembali terbangun saat dia mendengar ada suara gaduh yang terdengar dari luar. Yueyue mendengar ada perkelahian di luar, dia kemudian segera mengintip dan dia membelalakkan matanya saat melihat dua orang yang menculiknya terkapar tak berdaya penuh darah di tubuh mereka. Yueyue segera berlari dan keluar dari pintu belakang dan dia segera berbaur dengan warga.

Ternyata saat ini dia berada di kamp pengungsi yang selalu berpindah tempat. Yueyue tidak tahu saat ini dia berada di mana. Yang pasti saat ini dia harus bergabung dengan para pengungsi. Dia tidak boleh sendiri dan harus membaur bersama dengan orang banyak agar dia bisa selamat dan bisa mencari jalan kembali. Yueyue kini sudah berjalan meninggalkan desa di mana dia berada tadi. Kini dia menuju ke desa berikutnya. Mereka menuju ke sebuah desa di ujung lembah, di sana mereka akan membuat sebuah desa baru dan akan menetap di sana.

Para pengungsi itu akan memulai hidup baru dengan bercocok tanam di sana. Untuk sementara, Yueyue akan mengikuti para pengungsi ini, dia merasa lebih aman saat ini. Yueyue sangat pintar meski dari segi fisik dia lebih lemah di bandingkan Fang Yin. Yueyue adalah seorang gadis sejati, dia lemah lembut dan tidak menguasai ilmu bela diri. Yueyue lebih feminim di bandingkan Fang Yin. Sementara Fang Yin, dia adalah gadis yang sangat kuat dan juga pandai, dia mampu bersanding dengan laki-laki. Bahkan kemampuan Fany Yin lebih baik dari laki-laki. Fang Yin sangat menguasai strategi perang dan juga menguasai ilmu pedang, dia adalah gadis yang sangat kuat dengan multitalenta yang di milikinya.

Yueyue merasa sangat pusing, dia hampir saja pingsan kalau saja tidak di selamatkan oleh seorang gadis kecil bernama Liu Ying. "Nona, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Liu Ying kepada Yueyue yang mengangguk, dia kemudian di ajak oleh Liu Ying bersandar pada sebuah pohon untuk beristirahat sebentar. Rombongan pengungsi yang lain juga sedang beristirahat. Sebentar lagi mereka akan tiba di lembah yang akan mereka tinggali dan menetap di sana.

"Aku baik-baik saja, adik kecil! terima kasih kamu sudah menolongku." Yueyue tersenyum, bibirnya kering karena dia merasa sangat kehausan. Dia tidak memiliki apapun saat ini, hanya pakaian yang menempel di tubuhnya yang dia miliki saat ini. Liu Ying kemudian memberikan kantong minuman yang di milikinya dan memberikannya kepada Yueyue yang langsung menerimanya. Dia meminumnya seteguk dan mengembalikan kantong minum itu kepada Liu Ying.

"Nona, sepertinya anda sangat lelah, sebaiknya kita beristirahat beberapa waktu agar kamu bisa kembali melanjutkan perjalanan. Kalau kamu memaksakan diri, kamu malah akan semakin lama sampai di tempat tujuan kita." kata Liu Ying kepada Yueyue yang tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Adik kecil, siapa namamu?" tanya Yueyue kepada Liu Ying yang langsung menyebutkan namanya. "Namaku Liu Ying, aku berumur lima belas tahun saat ini. Nona sendiri siapa? sepertinya aku baru melihatmu sekarang? aku sudah lama mengikuti kelompok pengungsi ini, tetapi aku baru kali ini melihatmu." ucap Liu Ying penasaran.

"Liu Ying, aku sebenarnya adalah putri dari Gubernur Lu Zhang Hao. Namaku adalah Lu Yue dan mereka biasa memanggilku Yueyue. kamu juga boleh memanggilku seperti itu." ucap Yueyue sambil tersenyum. Kepalanya semakin berat dan akhirnya Yueyue tak sadarkan diri. Selain tidak biasa berjalan jauh, fisik Yueyue sangat lemah. Dia terbiasa di manja dan di layani, sementara saat ini dia harus menjalani sesuatu yang belum pernah dia alami hanya sekedar untuk bertahan hidup. Liu Ying terkejut saat melihat Yueyue tak sadarkan diri, dia melihat para pengungsi sudah mulai bergerak lagi, tetapi kini tubuh Yueyue malah demam dan tak sadarkan diri.

"Yueyue! bagaimana ini? mereka sudah pergi!" Liu Ying panik dan mencoba membangunkan Yueyue tetapi tidak kunjung bangun. Liu Ying akan meninggalkan Yueyue, tetapi dia tetapi dia merasa tidak tega. Akhirnya Liu Ying menunggu sampai Yueyue terbangun. Tidak berapa lama, Liu Ying melihat Yueyue terbangun dan dia merasa sangat bahagia. "Yueyue, akhirnya kamu terbangun! aku sangat khawatir." Liu Ying segera membantu Yueyue berdiri. Yueyue merasa terkejut karena saat ni hanya tinggal mereka berdua yang berada di sisni.

"Liu Ying, kenapa hanya tinggal kita? kemana yang lainnya?" tanya Yueyue sambil berlari ke sekitar tetapi dia tidak melihat dan menemukan siapapun. "Yueyue, tadi kamu tidak sadarkan diri dan demam, aku mencoba meminta bantuan tetapi mereka tidak mau membantu. Jadi aku menunggu sampai kamu sadar. Apakah kamu sekarang sudah siap melanjutkan perjalanan?" tanya Liu Ying yang melihat wajah Yueyue sudah agak memerah, tidak sepucat tadi.

"Liu Ying, aku sudah siap melanjutkan perjalanan, kita jangan terlalu jauh memiliki jarak dengan mereka." Liu Ying menganggukkan kepalanya dan Keduanya segera melanjutkan perjalanan. Saat ini matahari hampir terbenam. Yueyue dan Liu Ying sampai pada persimpangan jalan setelah mereka berjalan beberapa lama. "Yueyue, kita akan mengambil jalan yang mana?" tanya Liu Ying bingung, begitu juga dengan Yueyue, mereka tidak memiliki petunjuk. Keduanya berdiri cukup lama di antara kedua persimpangan itu. Lalu mereka akhirnya memilih salah satunya karena sebentar lagi gelap.

"Liu Ying, kita akan memilih jalan yang beada di sebelah kanan kita. Aku merasa kita akan segera menemukan kelompok pengungsi itu." ucap Yueyue sambil tersenyum kepada Liu Ying yang terlihat agak ragu. Hanya saja dia takut untuk menyampaikan pendapatnya kepada Yueyue. Akhirnya keduanya memutuskan melanjutkan perjalanan ke arah yang dipilih Yueyue.