webnovel

Permintaan Fang Yin

"Fang Yin, makanlah dulu bubur ini, setelah itu baru kamu aku ijinkan kembali ke kediaman jendral. Besok aku akan menghadap kaisar dan aku akan memberitahunya identitasmu yang sebenarnya." ucap Rui Fengying sambil menyuapi Fang Yin yang malah mengambil mangkuk yang di bawa Rui Fengying. Dia kemudian segera menghabiskan buburnya dan turun dari tempat tidur. Dia merapihkan pakaiannya juga rambutnya, setelah itu dia berpamitan kepada pangeran Rui Fengying.

"Yang mulia, terima kasih banyak atas perawatan anda juga perhatian anda selama ini. Aku mohon sebelum Yueyue di temukan, anda jangan mengungkapkan identitasku kepada Yang mulia Kaisar. Aku masih harus merawat Paman Zhang sampai Yueyue di temukan, setelah itu aku yang akan memberitahu sendiri kepada Kaisar siapa aku sebenarnya." Fang Yin kemudian keluar dari dalam kamar Pangeran Rui Fengying dan langsung menuju ke kandang kuda dan mengambil seekor kuda milik pengawal Rui Fengying lalu segera meninggalkan istana pangeran Rui Fengying menuju ke kediamannya. Setelah sampai, Fang Yin segera melihat keadaan pamannya yang masih tetap sama seperti semula.

Pelayan yang dia tugaskan menjaga gubernur Zhang Hao merawatnya dengan baik selama Fang Yin pergi. Setelah memastikan kondisi pamannya baik-baik saja, dia segera menuju ke dalam kamarnya dan kembali berbaring karena kondisi tubuhnya masih sangat lemah saat ini. Sementara itu, Pangeran Rui Fengying kini sedang berbaring di tempat tidur yang tadi ditempati Fang Yin, dia sedang menikmati aroma tubuh calon ustrinya yang masih tertinggal. Selama tiga hari ini, dia merawat Fang Yin dengan penuh kasih sayang. Rasa cintanya kepada Fang Yin semakin dalam saat ini. Dia semakin tidak sabar akan menikahi Fang Yin, hanya saja dia akan menuruti apa yang Fang Yin minta, setidaknya dia akan menunggu sampai Yueyue di temukan.

"Fang Yin, demi kamu aku akan bersabar dan menunggu sampai Yueyue di temukan. Aku akan menambah pasukan yang akan mencarinya agar dia segera di temukan dan kita akan segera menikah." ucap Pangeran Rui Fengying sambil memejamkan matanya. Dia kemudian segera terlelap. Sementara itu, Yueyue dan Liu Ying saat ini berada di kota Anyang, mereka sebenarnya akan menuju kota Xian lalu menuju ke ibukota, tetapi terjadi kerusuhan di kota itu dan kini kota Anyang di kuasai oleh suku Qingwa yang sedang di landa kelaparan karena gudang persediaan pangan mereka telah di bakar oleh prajurit dari kerajaan Xia. Saat ini, Yueyue dan Liu Ying sudah berhasil keluar dari kota Anyang dan akan segera menuju ke kota Xian. Mereka sedang beristirahat di tepi sungai untuk mengambil minum dan duduk sebentar sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka.

"Kakak, apakah kita akan berhasil tiba di ibukota?" tanya Liu Ying yang sudah sangat pucat karena beberapa hari tidak memperoleh makanan. Dia sebenarnya sudah sangat lemah dan ingin menyerah saja, tetapi kalau mereka tetap berada di kota Anyang, mereka akan mati konyol karena sisa makanan yang mereka miliki hanya tinggal sedikit sehingga mereka mau tidak mau harus tetap keluar dari kota itu dan mencari jalan ke ibukota, mereka tidak tahu kalau pasukan kerajaan Xia telah memenangkan pertempuran dan saat ini sedang menuju ke kota Anyang untuk mengirim pasokan makanan kepada penduduk kota Anyang.

"Liu Ying, saat ini kita hanya bisa bertahan hidup mengandakan air dan buah-buahan yang kita temui di jalan sehingga kita berhasil mencapai kota Xian, setelah kita sampai, aku akan menemui gubernur kota Xian dan meminta bantuan agar mereka bisa mengantarkan kita ke ibukota. Hanya saja aku tidak yakin karena token yang di berikan ayahku hilang sejak kita melarikan diri dari lembah saat itu. apalagi keadaan kita saat ini seperti ini, tampak seperti gelandangan." Yueyue menghela napas berat, saat dia akan mengajak Liu Ying meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan perjalanannya. Matanya menangkap sesosok orang yang terluka terkapar di tepi sungai.

"Liu Ying, tunggu sebentar!" Yueyue segera meninggalkan Liu Ying dan menghampiri orang yang terkapar di tepi sungai, dia kemudian memeriksa orang itu dan ternyata dia masih hidup. Lukanya sangat parah karena terdapat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya, dia juga mengalami luka tusuk yang cukup dalam, Liu Ying kemudian mencari rumput dan tanaman yang bisa di jadikan obat dan akhirnya dia menemukan beberapa bahan obat. Liu Ying memang menguasai ilmu pengobatan karena dulu dia juga di besarkan oleh seorang tabib dan terbiasa membantu orangtua angkatnya mencari bahan dan meracik obat-obatan untuk mengobati luka.

"Kakak, sudah, saatnya mengoleskan luka ini kepada orang itu." Liu Ying menyerahkan obat kepada Yueyue yang langsung mengoleskan luka itu di tubuh Tian Wangting yang terluka parah akibat kalah dari Quan Qi kemarin. Dia berhasil melarikan diri dan terkapar di tepi pantai di tengah hutan, untung saja Yueyue melewati tempat ini dan menyelamatkannya. kalau tidak mungkin dia akan mati dengan sendirinya kalau tidak ada yang menemukannya. "terima kasih Liu Ying, aku akan segera mengoleskan obat ini ke luka di tubuhnya, setelah itu kita akan melanjutkan perjalanan." ucap Yueyue yang langsung di angguki oleh Liu Ying. Yueyue memang tidak sekuat Fang Yin, tetapi dia sangat pintar dan terdidik sejak kecil.

Dia tidak akan mengambil resiko, bagaimana jika orang yang mereka tolong adalah orang jahat. Setelah mengoleskan obat, Yueyue dan Liu Ying segera melanjutkan perjalanan mereka menuju ke kota Xian dan menuju ke ibukota. Mereka kini sudah meninggalkan hutan tempat mereka meninggalkan Tian Wangting. Mereka sebentar lagi akan eluar dari hutan dan akan sampai di gerbang kota Xian. "Liu Ying, sebaiknya kita mempercepat langkah kita, sebentar lagi senja dan gerbang kota akan di tutup. Kita tidak akan bisa memasuki kota kalau sampai terlambat." ucap Yueyue kapada Liu Ying yang langsung menganggukkan kepalanya. Tadi saat menolong Tian Wangting, Yueyue mengambil beberapa tail perak di kantong Tian Wangting. Dia hanya meminjam, suatu saat dia akan mengembalikannya kalau dia berjodoh dan bertemu lagi dengan Tian Wangting suatu saat kelak.

Sementara itu, Fang Yin hari ini harus melapor ke istana. Dia akan di beri hadiah oleh Kaisar karena keberhasilannya memenangkan pertempuran dengan Tian Wangting. Lukanya juga sudah membaik setelah mendapatkan obat dari Pangeran Rui Fengying. Fang Yin merasa agak aneh dengan sikap Kakak tirinya itu. Bukankah ibunya, putri Liu Anchi sangat membenci ibunya? tetapi kenapa dia baik sekali dengannya? bahkan Pangeran Rui Fengying memberinya dua butir pil tingkat sembilan yang sangat langka dan mahal.