webnovel

Meninggalkan Istana

Sementara itu di istana, Pangeran Rui Fengying saat ini sedang marah besar karena sudah satu minggu mencari tetapi mereka belum mendapatkan kabar tentang calon istri dan juga adik perempuannya. Pangeran Rui Fengying sangat murka dan meminta pengawalnya untuk memanggil Gubernur Zhan Hao tetapi malah saat ini dia sedang berada di perbatasan untuk merebut kembali kota di perbatasan yang dulu pernah di tinggalinya. Gubernur Zhang Hao akhirnya memutuskan tidak akan memaksa Fang Yin dan Yueyue untuk menikah, dia juga memnyebarkan isu kalau kedua anak gadisnya telah hilang dan tidak di ketahui nasibnya apakah sudah meninggal atau masih hidup.

Hal itu tentu saja membuat ketua pemimpin pasukan gurun menjadi marah besar dan dia merasa telah di permainkan oleh Gubernur Zhang Hao. Padahal sebenarnya Gubernur Zhang Hao benar-benar tidak tahu menahu dan kedua gadis itu memang kabur dengan kemauan mereka sendiri, tetapi hal itu membuat Wu Shang Tang salah paham dan saat ini dia akan mempertahankan perbatasan, dia segera mengirim tiga ribu prajurit tambahan sedangkan yang ada di wilayah perbatasan mereka memiliki lima ribu prajurit, sedangkan Gubernur Zhang Hao hanya memiliki lima ribu orang prajurit yang dia bawa saat ini. Mereka sudah mendekati perbatasan dan pasukan Gurun juga sudah siap menyambut prajurit dari kerajaan Xia yang di pimpin oleh gubernur Zhang Hao.

Akhirnya perang antar kedua belah pihak tidak dapat di hindari, banyak sekali prajurit dari kerajaan Xia yang tewas akibat dari perang itu, saat ini prajurit milik kerajaan Xia hanya tinggal dua ribu orang sehingga akhirnya Gubernur Zhang Hao memerintahkan pasukannya untuk segera mundur. Mereka kemudian segera kembali ke kediaman Gubernur karena Pangeran Rui Fengying melarang Gubernur Zhang Hao kembali ke ibukota sebelum Putri Rui Fang Yin dan Yueyue kembali. Itu adalah hukuman yang di berikan oleh pangeran kepada Gubernur Zhang Hao.

Sementara itu, kini Fang Yin sudah menjadi pelayan permaisuri secara resmi, dia sangat di sayangi oleh permaisuri Yuanyuan. Saat ini Fang Yin sedang membersihkan tubuh permaisuri karena hari sudah sore. "Yinyin, apakah kamu betah kita tinggal disini?" tanya permaisuri kepada Fang Yin yang kemudian menjawab pertanyaannya dengan anggukan dan senyuman. "Tentu saja Yang Mulia, apalagi melihat anda sehat dan selalu tersenyum membuatku ikut merasa bahagia. Aku tidak pernah merasakan memiliki seorang ibu, jadi saat melihat anda bahagia, aku juga merasa sangat bahagia." Fang Yin tersenyum dan segera memohon pamit akan ke kota sebentar untuk membeli sesuatu yang akan dia berikan untuk permaisuri, lagi pula ini adalah hari liburnya.

"Yinyin, aku juga sangat bahagia kalau melihatmu tersenyum seperti itu. Hati-hati! kembalilah besok dan aku akan memberikan hari libur untukmu hari ini dan besok." ucap Permaisuri Yuanyuan. Fang Yin tersenyum dan segera berpamitan. "Baik yang mulia, akan saya lakukan apa yang anda perintahkan." Fang Yin segera meninggalkan barak dan segera mengambil kudanya, dia akan menuju ke kota untuk merayakan pekan raya yang di adakan satu pekan sekali. Meski demikian, Fang Yin tidak akan keluar setiap minggu, dia akan mencari informasi tentang siapa orang yang akan di jodohkan dengannya dan juga siapa sebenarnya putra dari permaisuri Yuanyuan.

Setelah Fang Yin pergi, Mujin dan Quan Qi datang, mereka memberi hormat kepada permaisuri dan mereka sangat bahagia karena kesehatan permaisuri sangat baik. Quan Qi sendiri benar-benar sangat bahagia melihat keadaan ibunya seperti ini. "Ibu, bagaimana mugkin ibu membaik secepat ini?" tanya Quan Qi sambil duduk di samping ibunya yang tersenyum saat melihat putranya kembali. Permaisuri juga sangat bahagia karena Quan Qi baik-baik saja dan juga tidak terluka. Permaisuri juga mendengar kalau Shao Er dan suaminya, Wu Shang Tang sedang keluar untuk berperang.

"Qi Er, ini semua berkat Yinyin, dia merawat ibu dengan baik, dia sebenarnya adalah pelayan asli dari kediaman gubernur, tetapi karena aku sangat menyukainya, aku kemudian mengajaknya kemari dan dia bersedia. Saat ini dia yang menjadi pelayan pribadiku. Seandainya saja dia bukan pelayan, pasti dia akan ibu jodohkan kepadamu, karena dia seorang pelayan, ibu akan menjodohkannya dengan Mujin, dia adalah pengawal terbaikmu, maka sebaiknya ibu juga memberikan hadian yang terbaik untuknya. Saat ibu sembuh nanti, ibu akan menikahkan mereka berdua. Bagaimana, Mujin? apakah kamu setuju?" tanya permaisuri kepada mujin yang langsung menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja yang mulia, saya akan menerima apapun yang anda berikan kepada saya. Terima kasih banyak sebelumnya." Mujin memberi hormat kepada permaisuri sebelum kemudian memohon diri, dia memberikan kesempatan kepada Quan Qi untuk melepaskan rindu dan berbincang dengan ibunya secara pribadi. Mujin kemudian segera pergi ke kota untuk mencari sesuatu yang akan dia berikan kepada pelayan permaisuri yang akan di jodohkan dengannya. Sudah menjadi tradisi kalau untuk perkenalan mereka akan saling memberi hadiah. Jadi waktu ini di gunakan oleh Mujin untuk membeli sebuah hadiah meski dia tidak tahu kapan akan memberikan hadiah itu.

Di tempat lain, saat ini Fang Yin sudah tiba di pasar tradisional, hal yang pertama dia cari adalah kue bulan, dia sangat menyukai kue tersebut. Setiap dia datang ke kota, pasti dia akan selalu membeli kue itu, dia akan membeli juga kue osmanthus untuk permaisuri. Fang yin sangat bahagia, saat ini dia sedang asik berbelanja saat pandangannya menangkap sosok yang di kenalnya, Mujin. Fang Yin melihat Mujin semakin mendekat ke arahnya, untung saja saat ini dia sedang berpakaian wanita, jadi dia akan mencoba berkenalan dengan Mujin dengan identitas barunya sebagai seorang pelayan wanita.