webnovel

Mengikuti Fang Yin

Fang Yin sudah memutuskan akan meninggalkan istana bahkan sebelum acara ulang tahun Kaisar di mulai. Saat ini dia sedang menuju ke kediamannya. Fang Yin sudah memutuskan akan meninggalkan ibukota saat ini juga. Dia akan memberikan tugas untuk pelayan kepercayaannya untuk merawat Gubernur Zhang Hao. Dia akan pergi, dia takut menghadapi Rui Fengying. Semakin lama dia berada di istana, Kakaknya itu akan semakin bebas memperlakukannya seenak hati. Fang Yin takut kalau dia akan jatuh cinta kepada Kakaknya sendiri. Meski dia sangat kuat, tetapi dia sangat lemah saat berada di hadapan Rui Fengying. Dia tidak bisa melawan sedikitpun apa yang di lakukan Rui fengying kepadanya. Saat ini, Fang Yin sudah sampai ke kediamannya. Dia memberikan pil tingkat sepuluh kepada Pamannya satu butir dan segera berkemas.

Fang Yin segera meninggalkan kediamannya setelah berpesan kepada pelayang yang menjaga Pamannya. Dia meninggalkan kediaman jendral dan segera meninggalkan ibukota menuku kota Xian lalu akan meneruskan perjalanannya ke kota Anyang. Fang Yin yakin kalau saat ini Rui Fengying tidak akan tahu kalau dia sudah meninggalkan ibukota. Saat dia tidak muncul di acara ulang tahun Kaisar nanti, Rui Fengying baru akan menyadari kalau Fang Yin pergi. dan saat itu terjadi, dia sudah berada jauh di luar ibukota. Fang Yin memang akan tinggal di kota Anyang, tetapi dia akan tinggal di luar kota, sehingga saat Rui Fengying mencarinya nanti, dia tidak akan mudah di temukan. Dia akan mencari tempat persembunyian dan untuk sementara tidak akan menemui Quan Qi dan Yunchi.

Saat malam tiba, acara perjamuan makan di aula istana di adakan untuk merayakan ulang tahun Kaisar Rui Shi Huamg. Para mentri, gubernur dan juga semua petinggi kerajaan hadir. Pangeran Rui Fenying juga sudah menemui kakeknya dan sudah memberikan hadiah. Kini dia sedang berkeliling karena orang yang ingin di temuinya belum terlihat sejak tadi. "Fang Yin, dimana kamu saat ini? apakah kamu tidak datang?" tanya Pangeran Rui Fengying dalam hati. Dia kemudian berkeliling sekali lagi dan tetap tidak menemukan Fang Yin. Dia kemudian kembali ke kediamannya dan meminta salah satu pengawalnya untuk memeriksa Fang Yin di kediaman Jendral.

"Periksa kediaman jendral dan minta Jendral muda Lu Fang untuk menemuiku sekarang juga!" perintah pangeran Rui Fengying kepada salah seorang pengawal kepercayaannya. "Baik yang mulia, saya akan segera menyampaikan pesan anda." ucap pengawal kepercayaan pangeran segera undur diri dan menuju ke kediaman jendral. Beberapa saat kemudian, utusan yang tadi di mintanya memeriksa kediaman Fang Yin sudah kembali, kini dia sedang melapor kepada Pangeran Rui Fengying. "Hormat kepada yang mulia, jendral muda Lu Fang tidak berada di kediamannya, dia mengatakan kepada pelayan dan penjaga di rumahnya untuk merawat dan menjaga gubernur Zhang Hao dengan baik karena dia akan meninggalkan ibukota. Sepertinya Jendral muda Fang menuju ke kota Anyang untuk menemui Quan Qi dan Yunchi." ucap pengawal yang di utusnya tadi.

"Bagaimana mungkin dia begitu keras kepala." ucap Rui Fengying marah. Dia kemudian segera meninggalkan istana, dia ingin menemukan Fang Yin untuk di beri hukuman. Luka yang di alaminya berada di posisi yang sangat rawan, tetapi dia tidak mau menunggu sembuh sudah pergi. Pangeran Rui Fengying sangat kesal dengan gadis yang membuatnya sakit kepala itu. Kini dia segera meninggalkan istana dengan beberapa prajurit yang terpercaya, dia juga membawa beberapa bantuan untuk rakyat di kota Anyang. Pangeran Rui Fengying juga sangat menjaga imagenya sebagai seorang pangeran, dia juga masih berperan sebagai Kakak tiri Fang Yin yang yang sangat dingin terhadap wanita manapun. Sebelum berangkat pangeran juga mengutus orang kepercayaannya untuk menyampaikan kepada Kaisar kalau dia berangkat ke kota Anyang malam ini.

Sebenarnya, Kaisar Rui Shi Huang memang memerintahkan pangeran untuk tampil di hadapan publik. Usianya sebentar lagi dua puluh lima tahun dan dia akan segera naik tahta setelah menikah nanti, jadi dia perlu membangun opini yang baik di hadapan rakyatnya agar di kemudian hari di saat dia menjadi Kaisar, tidak banyak pemberontak yang akan menganggunya dalam memimpin kerajaan ini. Seharusnya, besok dia baru akan pergi, tetapi karena Fang Yin sudah meninggalkan ibukota terlebih dahulu, dia juga segera menyusulnya. Pangeran saat ini sudah keluar dari ibukota. Dua hari lagi, mereka akan tiba di kota Anyang. "Fang Yin, awas saja kalau sampai kamu nanti tertangkap! aku tidak akan melepaskan kamu lagi!" ancam Pangeran Rui Fengying kepada Fang Yin, dia bergumam seorang diri sehingga membuat pengawalnya menggelengkan kepalanya karena menganggap sikap Pangeran aneh belakangan ini.

Sementara itu, Fang Yin saat ini sudah berada di perbatasan kota Xian dan kota Anyang. Dia akan beristirahat di goa di mana dia dan Kakaknya Pangeran Rui Fengying pernah tinggal. Fang Yin merasa lukanya terasa sakit lagi, hanya saja saat ini luka itu sudah tidak berdarah lagi. Fang Yin mengikat kudanya di belakang goa dan kini dia segera berbaring di batu di mana dia pernah bermalam dulu. Hanya saja, saat ini tidak ada jubah Pangeran Rui fengying yang di jadikan alas. Fang Yin tersenyum saat mengingat malam itu, Pangeran Rui Fengying yang merupakan Kakak tirinya sangat perhatian kepadanya. Fang Yin sangat terkejut dengan setiap perhatian dan perlakuan Pangeran Rui Fengying kepadanya. Dia merasa Pangeran Rui Fengying memperlakukannya sebagai seorang kekasih, bukan sebagai seorang Kakak terhadap adiknya. Apalagi Pangeran Rui Fengying sudah pernah melihat bagian yang paling sensitif dari tubuhnya, dia merasa gugup saat bertemu dengan Rui Fengying.

"Fang Yin, kenapa hatimu berdebar saat kamu mengingatnya? apakah kamu menyukai Kakakmu sendiri?" gumam Fang Yin dalam hati. Dia menggelengkan kepalanya dan berbaring lalu memejamkan matanya, tetapi dia merasakan luka di dadanya masih terasa nyeri dan kini dia segera mengeluarkan obat yang di berikan oleh Kaisar. Hanya ada tiga butir pil tingkat sepuluh yang di berikan oleh Kaisar, dia sudah memberikannya kepada pamannya satu butir dan kini meminumnya sendiri satu butir, dia kemudian menyimpan yang satu butir lagi untuk berjaga-jaga. Fang Yin kemudian segera memejamkan matanya, dia akan melanjutkan perjalanannya besok sebelum fajar. Kini dia terlelap, dan bermimpi bertemu dengan Pangeran Rui Fengying.

Sementara itu, Pangeran Rui Fengying juga sedang beristirahat di pinggir sungai. Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Fang Yin, apalagi dia menunggang kuda dan itu akan menyebabkan lukanya kembali terbuka. Dia juga yakin kalau Fang Yin tidak akan bersikap lembut seperti seorang wanita. Pangeran Rui Fengying segera memejamkan matanya, dia masih harus menemuh perjalanan selama dua hari lagi untuk sampai di kota Anyang.

Keesokan harinya, baik Fang Yin maupun Pageran Rui Fengying sudah kembali melanjutkan perjalanan mereka. Fang Yin menuju ke kota Anyang, sedangkan Pangeran baru memasuki kota Xian saat ini, dia bahkan tidak beristirahat karena terlalu khawatir dengan keadaan Fang Yin. Pangeran Rui Fengying ternyata melupakan kalau Fang Yin memiliki pil tingkat sepuluh yang di berikan Kakeknya kemarin. Saat ini Fang Yin sudah baik-baik saja, hanya pikirannya yang sedikit terganggu karena dia selalu teringat Pangeran Rui Fengying.