webnovel

Bertemu Yueyue

Saat ini, Fang Yin sedang beristirahat di bawah pohon sambil meminum air yang tersisa, dia harus bisa mencapai kota Anyang sore ini. Karena sebelum malam dia harus segera kembali. Sementara itu, Quan Qi merasa sangat merindukan Fang Yin saat ini, dia sangat ingin bertemu dengan Fang Yin. Quan Qi sedang melamun saat Yunchi datang dan memberitahu kalau Fang Yin saat ini sedang dalam perjalanan ke kota Anyang. "Quan Qi, Jendral Fang saat ini sedang menuju kemari, kalau tidak ada halangan, nanti malam dia akan tiba." ucap Yunchi dan hal itu tentu saja membuat Quan Qi sangat bahagia.

"Yin Er, aku rasa kita berjodoh. Saat aku sedang memikirkan kamu, ternyata kamu sudah dalam perjalanan menemui kami. Apa kamu juga merindukanku?" tanya Quan Qi dalam hati. Dia kemudian memberitahu Yunchi kalau dia akan menjemput Fang Yin. Akhirnya Quan Qi segera keluar dari kota Anyang dan mencoba mencari Fang Yin. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan orang yang sangat di cintainya.

Disisi lain, Yueyue saat ini sudah hampir sampai di kota Xian, tetapi dia merasa sangat lelah dan melihat Liu Ying juga terlihat kelelahan, akhirnya dia beristirahat di goa di mana Fang Yin semalam menginap. Saat Yueyue dan Liu Ying merasa tempat itu aman dan mereka terlelap, rombongan pangeran Rui Fengying juga sampai di tempat itu. Pangeran segera masuk dan menemukan dua orang gadis sedang tertidur nyenyak di dalam goa yang pernah dia gunakan menginap bersama dengan Fang Yin beberapa hari yang lalu.

"Siapa mereka?" tanya Pangeran kepada kepala prajurit yang ikut masuk bersamanya. "Saya tidak tahu, Yang mulia. Tetapi sepertinya, nona ini yang sedang kita cari selama ini. Bukankah itu Nona Lu Yue? putri dari gubernur Lu Zhang Hao?" tanya kepala prajurit itu kepada Pangeran yang langsung memeriksa wajah Yueyue. "Benar, dia adalah Nona Lu Yue. Kita akan membangun kemah di luar, kita akan menunggunya bangun dan aku minta kalian segera mengirimnya ke istana setelah dia bangun nanti." ucap Pangeran Rui Fengying yang langsung di angguki oleh kepala prajurit yang tadi mengenali Yueyue. Mereka kemudian membangun tenda dan membakar ayam yang baru saja mereka tangkap.

Liu Ying membangunkan Yueyue saat hidungnya mencium aroma yang sangat enak. Yueyue segera terbangun karena dia juga merasa sangat lapar. Saat ini, Yueyue dan Liu Ying sudah berada di luar dan menemukan rombonga Pangeran Rui Fengying sedang memakan ayam panggang. Yueyue mendekat ke arah mereka dan dia menyapa karena dia mengenali pakaian prajurit kerajaan Xia. "Permisi Tuan, apakah kalian prajurit dari kerajaan Xia? apakah kami juga boleh meminta sedikit makanan itu? kami sudah beberapa hari tidak mendapatkan makanan. Kami sangat lapar." ucap Yueyue yang langsung menunduk saat menerima tatapan dari pangeran Rui Fengying. Dadanya berdebar karena ditatap oleh seorang lelaki yang sangat tampan, dia merasa kalau Pangeran Rui Fengying pasti seorang Jendral atau mentri, tetapi dia tidak tahu kalau yang ada di hadapannya saat ini adalah pangeran yang di jodohkan dengannya.

"Silahkan bergabung bersama dengan kami, Nona. Ini makanan untuk kalian, setelah mekan, kalian sebaiknya kami antar kembali ke ibukota." ucap kepala prajurit sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh Pangeran Rui Fengying tadi. Yueyue sangat bersyukur dan dia mengangguk, Yueyue dan Liu Ying langsung menyantap ayam bakar itu dengan sangat lahap. Mereka kemudian segera berkemas dan berpisah dengan pangeran Rui Fengying. Pangeran meminta kepala prajurit mengantarkan Yueyue ke kediaman Fang Yin untuk bertemu dengan Ayahnya, sementara dia akan melanjutkan perjalanan ke kota Anyang untuk menyusul Fang yin. Dia sama sekali tidak menatap Yueyue karena di hatinya hanya ada Fang Yin seorang.

Setelah makan, Lu Yue dan Liu Ying segera di antar ke ibukota oleh pengawal pangeran yang paling terpercaya. "Kalian antar Nona Lu Yue dan Nona Liu Ying ke kediaman jendral. Jangan sampai mereka terluka sedikitpun." ucap Pangeran Rui Fengying yang saat ini memerintahkan kepada pengawalnya untuk mengantar Yueyue ke ibukota. "Baik yang mulia, kami akan mengantarkan nona ke ibukota. Anda tenang saja. Kami akan mengantar Nona Lu Yue sampai di kediamana jendral dengan selamat." ucap Lao Kei kepada Pangeran Rui Fengying. Yueyue langsung menundukkan kepalanya ternyata orang yang kini berada di hadapannya ini adalah Pangeran Rui Fengying, calon suaminya.

Yueyue ingin menjaga citranya di hadapan pangeran Rui Fengying sehingga dia kini hanya bisa menurut dan memasuki kereta bersama dengan Liu Ying. Kereta yang mereka tumpangi segera meninggalkan perbatasan kota Xian meniju ke ibukota, sementara pangeran Rui Fengying akan menginap di goa ini semalam dan besok dia pasti akan sampai di kota Anyang.

Sementara itu, Fang Yin kini sudah memasuki gerbang kota Anyang. Dia bertemu dengan Quan Qi yang saat ini hendak menyusulnya. "Yin Er..." panggil Quan Qi kepada Fang Yin yang lengsung menghampirinya. Kini mereka telah bertemu dan Quan Qi segera mengajak Fang Yin menuju ke kediaman jendral di kota Anyang.

"Bagaimana kabarmu, Fangfang?" tanya Quan Qi kepada Fang Yin, dia memanggil Fangfang karena diantara mereka ada Yunchi dan juga juga para pengawal yang lain. "Aku baik-baik saja, selamat atas kemenangan kita bersama." ucap Fang Yin kepada Quan Qi dan Yunchi. Mereka kemudian segera berpisah karena hari telah larut. Fang Yin mempersilahkan Yunchi dan prajurit yang lain untuk beristirahat, sedangkan dia meminta Quan Qi untuk berbicara di depan kamarnya. "Quan Qi, ada yang akan aku sampaikan kepadamu, aku harap kamu segera kembali ke istana sementara Yunchi biarkan berada disini untuk memimpin kota ini. Saat Yunchi membutuhkan bantuan kalian, datang dan bantu dia seperti biasanya." ucap Fang Yin kepada Quan Qi yang malah mengerutkan keningnya.

"Fang Yin, apakah kamu ingin pergi meninggalkan kami?" tanya Quan Qi kepada Fang Yin yang langsung menganggukkan kepalanya. "Benar, Quan Qi. Saat ini aku terluka dan aku akan memulihkan diri. Aku akan bermediasi sampai lukaku sembuh dan aku akan kembali ke istana untuk mengakui siapa diriku yang sebenarnya. Kalian tidak usah mencariku karena aku akan kembali sendiri saat waktunya tiba. Juga kalau Kakakku mencariku, kalian tidak perlu mengatakan apapun. Bilang saja kalian tidak tahu di mana aku karena aku memang tidak akan memberitahu kalian berdua." ucap Fang Yin sambil menghela napasnya. Quan Qi sebenarnya sangat berat saat akan melepaskan Fang Yin lagi.

"Kapan kamu akan pergi?" tanya Quan Qi kepada Fang Yin yang langsung tersenyum. "Besok sebelum fajar. Aku tidak akan berpamitan kepada kalian lagi. Kalian tenang saja! aku ada di dekat kalian, kalau kalian dalam keadaan terdesak, aku pasti akan datang." ucap Fang Yin lagi, hal itu membuat Quan Qi tenang melepaskan Fang Yin pergi.