"Mel, bangun Mel!" teriak Naca saat kami sampai di depan markas Roullete.
"Cepetan turun! Markas di serang!" ucap gadis itu sekali lagi.
Mataku langsung terbelalak sempurna mendengar hal itu. Masih setengah sadar, aku menyusul Naca yang sudah turun dari mobil mendahuluiku.
Aku berhenti melangkah saat Naca melompat dan menghantam salah seorang anggota Blackstone yang sedang memecahkan jendela kaca markas.
Di sisi lain, Paijo, Gepeng, dan Bambang sedang bertarung bersama anggota Roullete lainnya melawan Blackstone.
Aku pun berlari saat seseorang sedang mencoba mengarahkan sebuah celurit ke arah Naca.
Sebuah tendangan berhasil kuberikan pada pria itu tepat saat celurit itu berada di atas kepala Naca.
Benda itu pun terpental jatuh ke tanah.
"Thanks!" seru Naca yang tampak terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com