Aku baru saja ingin merebahkan tubuhku saat handphone-ku berdering.
Kulirik ke arah layar benda persegi itu dan tersenyum melihat nama Gepeng muncul di sana.
"Kenapa Peng?" tanyaku begitu telepon tersambung.
"Cuma mau bilang, entar malem lo nggak usah ke markas, nggak usah repot-repot bikinin makanan sama kopi, biar gue aja yang beli cemilan sama kopi nanti. Lo kayaknya capek banget hari ini!"
Entah mengapa, mendengar Gepeng mengatakan itu, aku pun langsung merasa curiga.
Ya, bagaimana tidak, mengingat Roullete telah menghianati kami.
"Iya, nanti malem aku di rumah aja, nonton drama Korea," sahutku dengan terpaksa.
"Lo di mana?"
"Kamar!"
"Ya udah, lo istirahat gih, jangan lupa makan!"
"Iya!" sahutku pelan.
"Mel, ambilin gue minum!" celetuk Haikal dengan begitu kencangnya.
Sial! Aku sangat yakin dia itu sengaja.
"Mel, lo di kamar, kan?" tanya Gepeng curiga.
"Iya." sahutku cepat sambil melayangkan death glare pada Haikal yang hanya tersenyum tanpa dosa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com