Rapat pun dimulai, aku mulai mengatakan apa yang perlu ku katakan kepada orang-orang yang ada di ruangan itu. Meski melalui panggilan video, rapat akan berjalan lancar selagi ada aku. Pernah beberapa waktu lalu aku menyerahkan rapat penting kepada Hotaka. Sayang sekali, ketika itu, apa yang disampaikan Hotaka ditolak oleh para pemimpin perusahaan yang datang saat itu. Dengan terpaksa aku turun tangan dan meminta maaf kepada mereka serta memulai ulang rapat tersebut. Barulah mereka menyetujui apa yang ku ucapkan. Mungkin inilah penyebab Hotaka enggan menggantikanku karena tak mau kejadian yang sama terulang kecuali kalau rapat bersama dengan para karyawan dari Rizer Corporation. Padahal selama ini aku berusaha untuk memberikannya masukan agar apa yang disampaikannya kepada mereka sama seperti yang ku sampaikan kepadanya. Namun sayang, Hotaka ternyata tidak sepintar itu. Beruntung kesalahannya tidak pernah ku adukan kepada Papa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com