"Kau bukan adikku dan aku bukan kakakmu. Itu hanya status dalam rumah, sekarang kita di luar dan kau adalah musuhku yang harus ku musnahkan. Aku sudah menahan diri selama beberapa tahun, inilah kesempatanku untuk balas dendam. Mungkin aku akan mempercepat kematianmu sebelum penyakit itu menggerogotimu." Dadaku langsung sesak dan hatiku terasa sakit mendengarnya. Dia benar-benar sudah tidak menganggapku adik. Sepertinya rasa bencinya itu semakin membesar. Aku tak tahu apa lagi yang harus ku lakukan agar dirinya tidak bersikap seperti ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com