Aku kembali ke hotel dan duduk di sofa. Sedari tadi aku tak menikmati obrolan orang lain, benakku terus memikirkan tentang ucapan dokter. Meski dia baru menduga, tapi aku sangat takut. Aku semakin enggan untuk memeriksakan diri lebih lanjut. Mungkin aku akan memilih untuk tidak datang ke rumah sakit, hanya akan mengonsumsi jenis obat-obatan yang sama dengan obat-obatan yang sekarang aku bawa dan berbohong kepada Miyazaki tentang kondisiku. Aku tak mau mendengar hal yang lebih mengerikan lagi daripada hari ini. Sudahlah! Aku tak mau memikirkannya lagi. Lebih baik aku kembali bekerja.
Papa meneleponku. Segeralah aku mengangkat sambungan teleponnya. Dia berkata, "Bagus! Kau membuat perusahaan stabil meski dalam proses pemindahan ke Minato. Kau benar-benar anakku yang hebat."
Entah dia memuji atau menyindir, aku tidak tahu. Rasanya agak kesal mendengar ucapannya itu. Aku membalas, "Ya. Terima kasih."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com