"Aku mohon! Aku takut kalau Papa akan membuat seseorang terluka. Aku mohon, Marie!" mohonku kepada Marie. Ya, aku meminta izin kepadanya untuk pergi ke Shibuya, menemui Papa yang ada di sana. Namun Marie menolak dan tak mau melihat kondisiku ketika sudah bertemu Papa. Dia tahu apa yang akan dilakukan pria itu, tapi aku tetap ingin menemuinya.
"Lagi pula Shibuya dekat, Tasaki bisa menemaniku ke sana. Aku mohon, Marie! Izinkanlah aku!" lanjutku. Marie tampak mendengkus.
"Kau janji tak akan melawannya?" tanya Marie. Aku mengangguk.
"Aku janji!" jawabku. Akhirnya Marie menyerah dan mengizinkan aku untuk pergi ke Shibuya bersama dengan Tasaki. Ya, hari ini aku akan pergi menemui Papa. Walau aku takut, tapi harus aku lakukan. Seusai berganti pakaian dan menggunakan rambut palsu, aku pun duduk di kursi roda. Kami pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke Shibuya menggunakan taksi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com