Ku hela napas beratku lalu memalingkan wajah. Rasanya aku tertegun dengan apa yang disampaikan oleh Miyazaki, apalagi dia mengatakan hal tersebut dengan tatapan yang tak main-main sembari menyentuh tanganku. Padahal kami tak begitu dekat, dan Miyazaki bersedia untuk membantuku, bahkan sampai memohon seperti itu. Sungguh, aku ingin mempercayainya dan tak mau berburuk sangka. Bagaimanapun juga, perempuan ini sangat jujur dan tak mungkin ingin memanfaatkan kelemahan serta kebodohanku. Apakah aku harus mempercayainya?
Aku pun berucap, "Terima kasih karena kau mau membantu aku, tapi aku tak bisa mengandalkan seseorang. Aku tak ingin kau ataupun teman-teman yang lain terlibat dengan masalah yang sedang aku hadapi. Orang tuaku cukup kejam dan keras kepala, mereka tak akan main-main kalau sudah berurusan dengan orang lain. Aku tak ingin kau terkena imbasnya, apalagi terkena omel mereka."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com