"Kau menolak karena perusahaan kami baru atau karena kehadiran kami di hidupmu lagi?" tanya Jiazhen.
"Apa maksudmu? Tentu saja karena perusahaan kalian. Aku minta maaf karena membuat kalian kecewa," jawabku. Sepertinya mereka ingin memancingku agar berkata jujur lagi. Kali ini aku akan bertahan, walau harus menggunakan kekerasan.
"Jujurlah, Reizero! Kami tak akan memaksamu kalau kau jujur dengan kami," pinta Yuze membuat aku tersenyum.
"Aku sudah berkata jujur, Tuan Yuze, dan Tuan Jiazhen. Ku ungkapkan alasanku pula kenapa menolak kerja sama itu. Ak-"
"Bukan itu yang aku maksud! Kau pasti mengerti arah pembicaraan kami!" tukas Yuze atau Arata dengan nada kesalnya. Aku menghela napas beratku lalu membuangnya dengan kasar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com