"Ya aku tahu dan aku siap menerimanya. Sekali lagi maafkan aku, Papa. Untuk masalah pasangan, aku menolak. Maafkan aku! Maafkan aku!" Ku matikan sambungan telepon itu. Sungguh, aku bergemetar ketika aku mengatakan hal tersebut dan menolak ucapan Papa. Untuk pertama kalinya, aku menolak dia. Entah apa yang akan dilakukannya kepadaku, sepertinya aku harus bersiap-siap untuk menerima hukuman darinya sampai dia puas. Aku pun kembali melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda akibat telepon dari Papa.
Sudah tiga hari ini aku belum ke gedung Artchies Projects dan masih sibuk dengan pekerjaan kantor. Besok adalah hari di mana ArtGirlz akan tampil di mini konsernya. Aku tak yakin bisa datang, padahal teman-teman mengajakku untuk menonton bersama. Ken memberitahuku melalui pesan kalau anggota ArtGirlz ingin semua orang dari ruang Artchies menonton mereka, termasuk aku. Sepertinya aku akan mengosongkan jadwal untuk besok.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com