"Hh! Sejujurnya aku benci membahas masa lalu. Tidak bisakah kita tidak membahasnya?" tanya kakak.
"Kenapa? Aku hanya ingin tahu alasan kau pergi dari rumah, bahkan aku sama sekali tidak tahu kapan kau pergi. Kau juga tidak memberitahuku," balasku membuat dia mendesis. Sungguh, dia berbeda dengan kakak yang aku kenal. Apa yang membuatnya berubah?
"Sudahlah, Reizero! Jangan terus menanyakan hal yang tidak begitu penting. Masa lalu hanya sebuah kenangan, jangan dicari tahu lagi. Lagi pula, setelah kau tahu, apa yang akan kau lakukan? Tidak akan melakukan apapun, bukan? Kau hanya penasaran. Kubur saja rasa penasaran tidak penting itu di dalam hatimu," ucap Papa membuatku meliriknya dengan tajam. Aku menjadi kesal dengan lelaki ini. Kenapa dia menahan kakak untuk menjawab pertanyaanku? Bahkan kakak menyetujuinya. Sial! Aku begitu kesal dengan kedua orang ini.
"Sekarang giliranku yang bertanya. Ak-"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com