Akhir pekan tiba, aku kembali ke Hokkaido untuk mengambil barangku. Ketika aku sampai di rumah, aku melihat Marie yang sedang mengepel lantai. Aku pun menghampirinya.
"Marie!" seruku. Dia menoleh.
"Tuan Muda," pekiknya kesenangan sekaligus terkejut karena aku ada di sini. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Marie menghentikan pekerjaannya lalu menghadap ke arahku.
"Bagaimana kabarmu, Tuan Muda? Apakah kau baik-baik saja tinggal di Tokyo?" tanyanya.
"Aku baik-baik saja dan merasa lebih baik tinggal di sana. Bagaimana kabarmu?" jawabku sekaligus membalikkan pertanyaan.
Marie menjawab, "Syukurlah kalau kau merasa lebih baik. Aku baik-baik saja, Tuan Muda. Hanya saja rumah ini terasa sepi tanpamu."
"Ya karena aku sudah pindah ke Tokyo, wajar saja kalau rumah akan sepi, tapi masih ada Papa yang akan menempatinya, bukan?" tanyaku. Marie menganggukkan kepalanya. Dia menyuruhku untuk mendekat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com