webnovel

REVENGE of UZUMAKI NARUTO

Seorang anak yang menginginkan suatu keadilan karena ia sudah lama mengalami penindasan bukan hanya keluarga namun penduduk desa. Ia berlatih namun itu semua tidak cukup, karena permasalahan utamanya adalah dia tidak memiliki cakra dalam tubuhnya. Dia dibuang dan sapa sangka karena insiden itu ia malah mendapat suatu keajaiban dan mungkin akan menjadi dewa shinobi. Cerita ini milik saya namun tokoh milik pemiliknya, dan untuk kejadian mungkin ada yang sama dan mungkin ada yang berbeda dari cerita Naruto yang kita kenal Jika ada kesamaan berarti ya sama jika berbeda ya berarti saya kreatif. Baca secara runtut maka kamu akan menemukam sesuatu yang baru dari fanfic Naruto yang telah kamu baca

U_ardi · Komik
Peringkat tidak cukup
40 Chs

2.) Hidup Sendiri

Naruto

Asyakura jiji-san

®©®

- - - -

- - -

- -

-

Kepergian yang menyakitkan

Setalah di usir oleh keluarganya, Naruto segera meninggalkan kediaman Namikaze tersebut, dengan jalan yang masih terasa berat baginya, akibat dari warga yang memukulinya tadi.

'Harus pergi kemana ini aku' ucap Naruto dalam hati.

'Oh apa mungkin ke hutan kematian saja namun apa aku kuat untuk bertahan hidup di sana' sambungnya.

Akhirnya setalah mempertimbangkannya, ia pun memutuskan untuk kesana.

Brusssshhhh, suara air hujan jatuh

Oh sial kenapa hujan harus turun, Naruto segera mempercepat langkahnya ke hutan kematian dengan berlari.

Sampai di hutan kematian

Baiklah disini akan aku buktikan bahwa aku dapat hidup tanpa mereka, dengan keyakinan itulah Naruto akan mencoba bertahan hidup sekaligus berlatih disini.

'Loh luka ku kok cepat hilangnya ya, apa mungkin ini adalah kekuatan ku' ucap Naruto sedikit bangga.

Malam yang dingin akan di lalui Naruto di gubuk yang dahulu pernah di buatnya di hutan kematian tersebut. Merasa dingin? Pasti, merasa kantuk? Jelas, tapi semua itu harus di tahan Naruto untuk bertahan dari binatang buas di hutan kematian.

PAGI DATANG

IN ANOTHER PLACE

'Minato apakah anak mu telah kau usir dari kediaman mu?' Ujar Danzo.

'Sudah Danzo, aku memang berfikir bahwa ia bisa menjadi kelemahan bagi desa ini' balas Minato.

'Sekarang dimana dia sekarang biar kusuruh anbu root ku untuk membunuhnya, agar kita menghilangkan jejaknya.' ujar Danzo kembali.

Namun Minato tidak tau di mana Naruto, karena Minato menyuruhnya pergi tanpa memberikan kepada Naruto uang sepeser pun.

Alhasil Danzo tetap menyuruh anbu rootnya untuk mencari keberadaan Naruto sekaligus memberi tugas untuk membunuhnya, semua ini di lakukan Danzo hanya karena ia gila tahta.

IN NARUTO PLACE

Hoammm, suara khas Naruto yang baru bangun setalah berjaga semalaman. Ia segera masuk lebih dalam ke hutan untuk mencari air dan makanan yang dapat ia konsumsi.

Ia mencoba menangkap ikan dan mengambil air di sungai, tak butuh waktu lama sekitar 20 menit Naruto mendapatkan 7 ekor ikan yang berukuran lumayan besar.

Segera Naruto membakarnya untuk mengisi perutnya, saat ia membakar ikan tangkapannya, terjadi sesuatu yang ganjal yaitu Naruto mendeteksi adanya cakra seseorang yang mendekat, saat ia menghadap arah belakang.

Jelebbb!!!!!

Suara katana yang berhasil menembus dadanya, darah mengalir deras.

Kesadaran seketika menghilang, dan pandangan Naruto mulai kabur, sungguh naas hidup Naruto.

Disisi lain anbu root yang berada dibelakangnya telah kehilangan nyawa akibat seseorang yang menebas mereka, Asyakura namanya, anbu root yang membunuh Naruto tadi langsung di tebas juga oleh si penolong Naruto tersebut.

'Hemm sungguh malang nasib mu wahai penerus ku, hahaha' ucap Asyakura, ia pun mengobati Naruto dengan cara seperti ninja medis* namun kekuatan penyembuhannya lebih cepat, kenapa? Nanti saja.

Ia membawa Naruto ketempat desa terdekat untuk merawat Naruto lebih intensif, sungguh Naruto beruntung, saat anbu root menusuknya, hampir saja jantungnya yang tertusuk, mungkin Kami-sama yang telah mentakdirkan ini.

'Apa ini, ada apa dengan perasaan ini, apakah ia telah datang' ucap Kyubi dari dalam tubuh Naruto.

Day 2 after pingsan

'Ughhhh, dimana ini apa aku telah berada di surga, masa surga terbuat dari kayu sih kamarnya' ucap Naruto dengan polosnya.

'Hay nak sekarang kita berada di Desa Gu kyo, dekat dengan wilayah Kirigakure, oh iya perkenalkan namaku Asyakura, kau dapat memanggil ku dengan sebutan asya-jiji, siapa nama mu?' tanya Asyakura jiji.

"Naruto, namaku Naruto Asya-jiji, oh iya jiji kenapa aku bisa berada disini?" ucap Naruto.

' Apa kau tak ingat tentang penusukan yang telah terjadi padamu? beruntung aku menemukan mu walau dalam kondisi mengenaskan(ia tak menceritakan peristiwa yang asli)' ucap Asya-jiji.

'Ah terimakasih jiji, aku sangat berhutang budi pada mu, namun maaf aku tak punya uang untuk membayarnya' ucap Naruto.

'Ah tak perlu aku tulus menolong mu,sekarang dimana kau akan tinggal naruto?' balas sang jiji.

Naruto menjawab ia tidak tau, akhirnya sang jiji mengajak nya untuk mengikutinya dalam berniaga, masalah kebutuhan hidup Naruto tidak perlu takut akan kelaparan, kebutuhan hidup akan ditanggung oleh sang jiji.

Sang jiji menjual berbagai macam barang antik yang dia taruh dalam tasnya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Naruto masih harus istirahat, merekapun mencari penginapan sementara, Sang jiji masih menunggu waktu yang tepat untuk sesuatu yang luar biasa.

Seminggu setelah Naruto Istirahat

'Kau sudah pulih Naruto?' tanya Sang jiji.

'Hoamm, tentu jiji kan aku sudah beristirahat penuh 2 hari ini, jadi kapan kita akan memulai perdagangan kita jiji?' tanya balik Naruto.

'Mungkin besok kita sudah bisa berdagang, masih ada barang penting untuk berdagang yang belum aku beli, kau tenang saja, kau cukup istirahat dulu saja' balas Sang jiji.

'Ohh baiklah jiji' ucap Naruto

Keesokan harinya

'Kau sudah siap Naruto?' ucap sang jiji.

Namun Naruto malah pergi menjauh darinya,saat di selidiki oleh sang jiji ternyata Naruto menghampiri anak seorang pengemis, Naruto memberikan beberapa uang kepadanya, sang jiji yang melihat seakan bahwa Naruto adalah matahari yang sesungguhnya.

'Aku sudah siap jiji' ucap Naruto saat kembali menuju kearah jijinya.

'Baiklah kuatkan langkah mu kita akan berjalan menuju desa kirigakure yang akan menghabiskan waktu beberapa hari, mungkin 5 hari baru sampai' balas sang jiji.

Mereka pun mulai berangkat, berjalan naik bukit turun bukit

Hari pertama terlewati

Hari kedua terlewati

Naas saat hari ketiga mereka di hadang oleh seorang bandit ninja yang terlihat cukup mengerikan.

Sang jiji berpura pura, dengan cara ia akan memberikan hartanya jika sang bandit menjamin tidak akan melukai dirinya dan Naruto, Naruto yang melihatnya sungguh tidak terima, Naruto berlari ke arah semak semak,

Whussstt!!

Suara batu melayang seperti suriken melayang kearah bandit tersebut, saat sang bandit lengah, Naruto dari belakang memukul kepalanya dengan sebongkah kayu yang lumayan besar hingga membuat kepala sang bandit mengeluarkan darah(mungkin tengkoraknya dah pecah) sang jiji yang melihat itu nampak kagum, bagaimana bisa seorang anak tanpa cakra dapat mengalahkan seorang bandit ninja, ohh sungguh keajaiban yang luar biasa.

'Kau hebat Naruto, aku sungguh berterimakasih padamu nak' ucap Sang jiji.

'Hehe sama sama jiji, sebenarnya walaupun aku tak punya cakra tapi aku masih bisa melakukan perlawanan, yang seperti tadi bukan apa apa untuk ku' ucap Naruto yang besar kepala.

'Haha ya ya aku percaya Naruto, jadi marilah kita lanjutkan perjalanannya, untuk bandit ini kita tinggalkan saja di jalan, nanti pasti ada orang yang mau menguburkannya' ucap Sang jiji kepada Naruto.

Hari ke 4 terlewati

Hari ke 5 terlewati(malam hari)

Akhirnya mereka telah sampai di pintu masuk Desa Kirigakure, Sang jiji memeperlihatkan kalung emas sebagai tanda bahwa ia adalah pedagang bebas.

Mereka berdua pun masuk ke desa dan langsung memesan kamar penginapan yang murah namun dengan pelayanan yang baik tentunya.

'Hufffttt melelahkan sekali berjalan jauh seperti itu' ucap Naruto sambil merebahkan diri di atas kasur yang dingin.

'Oh iya Naruto ada sesuatu yang ingin kutanyakan' ucap Sang jiji.

'Apa itu jiji?' balas Naruto

'Eto kenapa kamu tidak menggunakan marga clan mu di depan nama mu Naruto?' Naruto yang mendengarnya kembali sedih, ia teringat akan terakhir kali ia bertemu dengan orang tuanya.

'Oh maaf Naruto, sepertinya aku menyinggung masa lalumu' ucap Sang jiji.

Naruto tersenyum sambil menjawab 'Tak apa jiji, aku laki laki kuat, sebenarnya aku telah di anggap aib keluarga dan aku telah di usir dari rumah bahakan tak dianggap dalam keluargaku'

Tak terasa air mata turun saat Naruto menuturkan kata kata itu.

Tes tess tess

Sang jiji langsung memeluk Naruto kedalam dekapanya, 'Menangislah Naruto luapkan tangisan mu jika itu membuat mu menjadi lebih nyaman'

Beberapa menit kemudian Naruto menyudahi tangisannya, dan sang jiji melepaskan pelukannya.

'Baiklah sekarang mari kita tidur Naruto' ucap sang jiji.

'Iya jiji, oyasumi jiji' balas Naruto sambil senyum saat menutup matanya.

Sebelum tidur, Naruto berdoa kepada Kami sama, agar suatu hari nanti ia memiliki sesuatu yang dapat melindungi dirinya dan dapat di lindungi oleh dirinya.

BESOK HARI...

Dimulailah perdagangan jiji dengan Naruto.

- - - - - - - -

- - - - - - -

- - - - -

- - - -

- - - -

- - -

- -

-

TO BE CONTINUE

Rate this story kawan, ingat bintang itu gartissss