webnovel

Prolog - Lycoris

-Malam itu...

Udaranya begitu hangat,tak terkesan dingin berhembus menyelimuti tulang...

Sosoknya sedang terbaring di atas gelaran bunga merah yang kusut.Terdengar tiupan nafas yang lemah merintih di udara...

Ia sudah membisu ibarat tak bernyawa,namun kerlipan cahaya yang membentang dalam matanya itu bukanlah akhir yang gembira..

Dengan bisikan api yang menggeliat di tengah kepulan asap tebal,hatinya masih saja mengharapkan penebusan dari semua dosa-dosanya..

...

Apakah aku dilahirkan hanya untuk ini...

..

Perasaan yang sudah dibuangnya itu kembali dengan memori yang begitu pedih.

Seutas kalimat "Jika saja" yang berputar dalam benaknya itu seperti tidak memiliki ujung.

Maafkan aku,karena aku tidak bisa memberimu secercah kebahagiaan di dunia ini...

Tetesan air mata yang jatuh dan mengering di pipi kusamnya itu sudah tak terasa lagi.

Ia seharusnya telah berhenti berharap,tapi beban yang dia tanggung memaksa dirinya untuk menolak kenyataan.

..

Meskipun aku mati...

...

Meskipun dosaku sudah tak bisa dimaafkan lagi...

...

Setidaknya biarkan aku...

...

Memohon sebuah harapan padamu..

...

Detakan jantung pun perlahan mulai melemah,bunga-bunga yang bersih telah ternodai oleh guratan warna merah yang tercela.

Angin yang berderu kotor itu membawa penyesalan yang bersatu dengan pekatnya abu hitam.Bagaikan menjadi simbol dari ingatan yang telah hangus bersama sisa-sisa hidupnya.

Di antara ladang bunga yang sudah habis terbakar,ia mengucapkan keinginan terakhirnya.Tapi bahkan dunia ini pun sudah tak bisa mendengar apa-apa lagi.

Kilauan dari kedua matanya telah meredup,pemandangan tragis itu benar-benar berubah menjadi buram.

Lalu di malam yang membara tersebut,hanya setangkai Lycoris yang bersaksi atas ketiadaannya...