Mendengar jawaban si pemuda yang cukup masuk akal, tentu saja Irma jadi tak ragu atau malu lagi untuk menuruti ajakan tersebut. Karena itulah ia langsung saja pasrah ketika dibimbing menuju tempat yang sedemikian pribadinya bagi pasangan lawan jenis.
Tiba disana, Indra mendahului duduk sambil tetap membimbing sang wanita untuk mengikuti. Lalu dengan rentangan tangan mesra yang diikuti tatap penuh permohonan, iapun memberi sebuah isyarat yang sarat akan keintiman. Hingga beberapa detik setelahnya, Irma pun telah saja jatuh begitu saja ke atas pangkuan Indra dengan membelakanginya.
"Aku bener-bener nyesel udah bohongi Mbak Irma ..." Sayup dan lembut suara itu masuk dalam telinga si wanita, seolah suara itu datang entah darimana di kejauhan sana. Dimana dengan mengatakan seperti itu, Indra bermaksud untuk menegaskan permintaan maafnya.
"Hhh … iya, tapi ndak boleh diulang lagi …" dengan tulus, Irma pun kembali menyatakan keikhlasannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com