webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasi
Peringkat tidak cukup
377 Chs

Bagian 375

Selin menelan makanan yang sudah ada di dalam mulutnya dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Airin, "Bentar," kata Selin yang masih belum selesai mengunyah makanannya.

"Gimana? Buruan…" Airin semakin tidak sabar mendengar nasihat dari sang penasihat andalannya.

"Sabar dong, kalau gue tersedak lo mau tanggung jawab?" tanya Selin.

Airin pun hanya meringis.

"Gini ya, Rin… kalau menurut gue, kesempatan ini justru jadi kesempatan bagus buat kalian berdua, kan? Kalian berdua bisa mendekatkan keluarga kalian, jadi kekeluargaan kedua belah keluarga justru akan terjalin dengan lebih erat. Kalau menurut gue sih gitu ya…" kata Selin dengan pendapatnya.

"Jadi gue setuju aja nih dengan rencana Mamanya Alif?" tanya Airin.

Selin menganggukkan kepalanya, "Tapi coba lo tanya orang tua lo dulu, mereka berkenan untuk meluangkan waktu atau nggak. Kalau perlu sekarang juga lo pastiin deh tu," jawab Selin.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com