webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasi
Peringkat tidak cukup
377 Chs

Bagian 234

"Sekarang," jawab Bunda tanpa mau ditawar-tawar.

"Tapi Alifnya mau ada acara penting, Bunda… " ujar Airin masih berusaha untuk membebaskan Alif dari cengkraman sang Bunda.

"Sekarang… juga…." Bunda berkata dengan penuh penekanan dalam setiap katanya.

"Em, nggak apa-apa Rin." bisik Alif pada Airin.

"Nggak apa-apa gimana sih? Kan kamu tadi bilang mau ada acara penting, gimana sih kamu mah," sahut Airin lirih.

"Nggak apa-apa, bisa aku batalin lewat telepon. Tenang aja," Sahut Alif.

"Saya bisa kok, Tante. Kalau Tante mau bicara sekarang saya bisa, saya sudah membatalkan urusan saya di luar. Sekarang saya free," ujar Alif setelah menghubungi rekannya untuk membatalkan rencananya.

"Bagus," sahut Bunda singkat.

"Bunda… sudah, besok saja bisa kan?" Airin tetap mengeyel. Dia khawatir kalau Bundanya itu akan mengatakan sesuatu yang mungkin saja akan melukai Alif.

"Apa sih kamu? Alifnya aja bilang nggak apa-apa kok, kenapa kamu yang bawel seakrang." Kata Bunda sewot.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com