webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasi
Peringkat tidak cukup
377 Chs

Bagian 217

"Yak? Jadi ke restoran nggak?" tanya Rama.

"Oh, iya. Yuk, jadi!" sahut Raya.

Rama dan Raya saling melempar senyum.

"Mas, ini uang untuk Mas. Tolong Mas bereskan semuanya ya?" pinta Raya lirih.

Sambil tersenyum girang petugas cleaning service itu menerima uang tip dari Raya, "Siap, Mbak!" sahut dia dengan penuh semangat. Melihat lembaran uang pecahan seratus ribuan itu membuat petugas cleaning service itu langsung penuh dengan semangat.

"Yak…" panggil Rama yang sudah ada di luar kamar.

"Iya, sebentar… aku datang," sahut Raya.

"Yang bersih ya, Mas? awas kalau sampai masih ada pecahan kaca yang tertinggal," ujar Raya sebelum meninggalkan kamar Rama.

"Iya, Mbak. Pasti beres. Pasti bersih," sahut petugas cleaning service.

"Good…" kata Raya yang kemudian langsung menyusul Rama keluar kamar.

"Ccckk…. Kamu kok lama banget sih keluarnya," protes Rama yang sudah menunggu di luar.

"Iya, maaf ya… Ini kan sekarang udah di sini," sahut Raya.

"Iya sih…" kata Rama sambil merangkul Raya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com