webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasi
Peringkat tidak cukup
377 Chs

Bagian 155

"Oya? Berarti memang dari dulu dia itu udah bisa menarik perhatian banyak orang ya?" tanya Mama.

"Iya, tetapi dia selalu risih kalau banyak yang perhatiin dia. Dia malah jadi kurang percaya diri karena itu," jawab Alif.

"Aaah… Mama paham, pasti nggak suka jadi pusat perhatian ya? Nggak mau kelihatan menonjol dari orang lain kan?" tanya Mama.

"Iya, kurang lebih seperti itu. Tapi sekarang dia sudah semakin percaya diri sih," bela Alif.

"Mama jadi makin penasaran sama dia," ujar Mama.

"Nanti ya, Ma? kalau sudah waktunya," sahut Alif.

"Iya, terus kamu udah lama jadian sama dia?" tanya Mama kembali ingin tahu.

"Belum, baru beberapa bulan sih Ma. belum lama lah pokoknya," jawab Alif.

"Dia masih punya orang tua?" tanya Mama.

"Masih,kedua orang tuanya masih lengkap." Jelas Alif.

"Lalu… dia punya berapa saudara?"

"Dia anak tunggal, sama seperti Alif. Tidak masalah bukan?" tanya Alif untuk memastikan.

"Ya, tidak apa-apa sih. Asal nannti kalian bisa adil aja," jawab Mama.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com