webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasi
Peringkat tidak cukup
377 Chs

Bagian 119

"Aku… Aku tadi melihatmu berbicara dengan laki-laki yang aku tahu itu adalah adik tingkat kita dulu sewaktu berkuliah. Dia adalah sahabat dekat Airin. Iya, kan?" Raya mulai berbicara dengan terbata-bata lagi. Dia menahan tangisnya.

"Hahaha… apa salahnya menyapa orang yang kita kenal?" tanya Bian dengan gaya tidak bersalahnya.

"Nggak ada salahnya," jawab Raya yang belum selesai namun sudah dipotong oleh Bian.

"Nah, lalu apa masalahnya?" tanya Bian dengan senyum tidak bersalahnya.

"Bertemu dan menyapanya memang tidak salah. Tetapi apa pantas Mas menanyakan mantan istri Mas? Apa pantas Mas melakukan itu saat kita sedang berbulan madu?" tanya Raya dengan air mata yang semakin deras menetes.

"Apa sih? Kamu lebai banget," Bian yang merasa tidak bersalah justru mengatakan bahwa Raya lebai, berlebihan saat menangapi percakapannya dengan Alif.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com