webnovel

Tahi Lalat Merah di Tubuh Bertemu Dengan Darah Nyamuk

Editor: Wave Literature

Gadis itu menggunakan baju dan rok putih yang sedikit tembus pandang, di sudut pakaian tersebut ada sulaman plum merah yang terlihat sangat elegan dan halus, seperti dewi yang tidak terkontaminasi dunia manusia, hanya saja wajahnya terlihat sedikit angkuh dan membuat orang tidak berani mendekatinya.

Di samping gadis itu ada seorang gadis lain dengan pakaian merah muda, walaupun wajahnya juga cantik, tapi kalau dibandingkan dengan gadis berbaju putih, dia terlihat lebih biasa. Ada orang yang mengenali gadis berbaju merah muda itu, dia adalah nona keempat dari Klan Bai, Bai Morou.

"Kakak Yan Ran, mari kita duduk di ruang VIP lantai dua, di lantai satu terlalu ramai dengan orang-orang yang tidak berstatus!" Ujar Bai Morou sambil menatap hina orang-orang di lantai satu.

Semua orang yang mendengar perkataan Bai Morou itu langsung merasa tidak senang, tapi mereka tidak berani berkata apapun, lagi pula Bai Morou tidak sama dengan Yun Chujiu, Bai Morou adalah adik kandung Bai Moyu, selain itu dia sangat disayangi oleh Bai Peng, ketua Klan Bai.

Bai Moyu terlihat mengerutkan keningnya, "Rou'er, jangan bicara sembarangan! Walaupun kamu ingin memperlakukan Adik Yan Ran dengan baik, tapi tidak boleh bicara sembarangan seperti itu. Para tamu sekalian, Adikku sudah asal bicara, izinkan aku, Moyu, menggantikannya untuk meminta maaf!"

Bai Moyu berkata sambil sedikit menunduk guna menunjukkan sikap baiknya, melihat sikapnya ini, semua orang tidak hanya lupa akan ketidak senangannya, tapi malah memuji Bai Moyu sopan dan rendah hati.

Melihat balasan ini, walaupun Bai Moyu merasa bangga, tapi dia tidak menunjukkannya dan hanya tersenyum datar. "Adik Yan Ran, walaupun Rou'er tidak sopan, tapi di lantai atas memang lebih tenang, bagaimana kalau kita naik ke ruang VIP di lantai dua?"

Gadis berbaju putih itu menunjuk dan berujar, "Tempat di sana cukup bagus, bisa melihat kolam teratai di luar jendela."

Bai Moyu melihat ke arah yang ditunjuk gadis berbaju putih itu, dan tampak tertegun!

Antusiasme menggosip semua orang seketika menyala, hahaha, sebentar lagi ada pertunjukan bagus!

Makan? Lebih baik tidak makan lagi!

Minum arak? Mana ada hati untuk minum arak?!

Kekasih baru bertemu mantan!

Tahi lalat merah bertemu dengan darah nyamuk?

(*Tahi lalat merah menggambarkan bekas merah di tubuh yang meskipun sudah diusap tidak akan bisa hilang, sedangkan darah nyamuk menggambarkan bekas kecil yang bisa dihapus dengan mudah, dan cenderung tidak disukai. Dua perumpamaan ini menggambarkan wanita di mata pria dalam hubungan percintaan).

Yun Chujiu tentu melihat Bai Moyu dan dua orang gadis itu, tapi dia tidak memedulikan mereka, karena dia sedang berpesta sendirian.

Wajar saja kalau Restoran Juxian ini sangat terkenal, karena makanannya sangat lezat, penampilan dan rasanya sangat memuaskan! Tiga puluh dua bintang!

Bai Moyu terkejut saat melihat Yun Chujiu, tapi dia tidak menghiraukannya. Seorang sampah, hidup atau mati tidak akan menjadi ancaman baginya, selain itu, dengan adanya gadis itu, mungkin saja masih ada gunanya di kemudian hari.

Bagi Bai Moyu, dengan sekali lambaian tangannya, Yun Chujiu si bodoh ini pasti akan langsung datang tanpa mengeluhkan apapun.

Dia berpikir seperti itu dan juga melakukannya.

"Xiaojiu, kenapa kamu ada di sini? Kamu sudah selesai makan kan? Kalau sudah selesai makan, cepatlah pulang! Lain kali aku akan menjengukmu." Ujar Bai Moyu yang dengan penuh percaya diri, dia mengira Yun Chujiu akan segera memberikan mejanya.

Sehingga Bai Moyu berkata pada gadis berbaju putih, "Adik Yan Ran, silahkan, ini adalah temanku, dia akan segera pergi. Kebetulan kita bisa duduk di sini, teratai di luar jendela benar-benar sangat indah."

Gadis berbaju putih itu merasa puas dan menganggukkan kepala, dia lalu berjalan menghampiri meja Yun Chujiu.

Tapi sepertinya ada yang tidak beres, Yun Chujiu tetap makan dengan gembira, sama sekali tidak terlihat akan pergi.

"Xiaojiu!" Bai Moyu memperberat suaranya, dia terdengar tidak senang.

Namun Yun Chujiu tetap makan tanpa memedulikannya, bahkan tidak melihat Bai Moyu sedikitpun.

"Yun Chujiu, Kakakku sedang bicara denganmu! Apa kamu tuli?" Bai Morou selama ini membenci Yun Chujiu, kalau bukan karena Bai Moyu berkata kalau Yun Chujiu masih berguna, dia malas memedulikannya.

Kemudian Yun Chujiu pun baru menatap ke arah ketiga orang tersebut.

"Kamu memanggilku?" Tanya Yun Chujiu yang tampak tak mengerti.