webnovel

Reincarnation of The Silver Wolf : Kaishi

Mengisahkan seorang Pria yang memiliki tujuan hidup untuk menguak satu persatu misteri yang ada di Dunia ini. Dengan ditemani beberapa orang termasuk adiknya dalam petualangan yang cukup panjang ini, apakah dia akan berhasil menguak semua misteri yang ada di Dunia yang bernama Iruna ini? REINCARNATION OF THE SILVER WOLF FANFICTION FROM TORAM ONLINE BY SHIRO NISHIKUJOU

Shiro_Nishikujou · Fantasi
Peringkat tidak cukup
358 Chs

Kenyataan Pahit dan Dewi Kegelapan

>Sungai Kegelapan

"Shiro-san?" Venena melirik ke arah shiro.

"hm?"

"Tanganmu..." Venena memegangi tangan kekar shiro yang mengeluarkan cahaya putih.

Shiro terkejut melihat tangannya mengeluarkan cahaya, dan itu pernah terjadi sebelumnya.

"Sial, aku hampir kehabisan waktu.." Shiro berkeringat dingin.

Skill: Bless

Venena menyentuh tangan shiro yang bercahaya untuk memberikan pertolongan pertama.

"Ini takkan bertahan lama, Kita harus segera pergi ke buaian prajurit." Ujar Venena.

"Venena, Walau usia mu baru menginjak 11 tahun, Tapi, Sifatmu itu, sangatlah seperti seorang kaisar yang hebat, andai, andai saja kau masih hidup di dunia itu, di masa depan, kau pasti akan menjadi seorang Kaisar yang hebat." Shiro mengusap pelan pucuk rambut venena.

"Shiro-san, Aku akan selalu mengawasimu."

"Untuk apa?"

"Untuk memastikan, kau mengeluarkan Coenubia dari raga ku dan MENYELAMATKAN ku." Ujar Venena.

"jadi, apa kita bisa melanjutkan perjalanan kita?" Fida menyela.

"Kamu... Mengganggu saja." Shiro dan venena menatap seram Fida.

"Shiro-san, mari kita lanjutkan." Venena berjalan dengan anggun.

"Ya, Omong omong, Di sungai kering ini, kenapa dia mengikuti kita terus?" Tanya shiro.

"Dia?" Fida melirik ke belakang.

"ASTAGA! KENAPA ADA DIA?!"

"Shiro-san! Awas!" Venena mendorong shiro, Sosok Kelinci raksasa melayang itu hendak mencakar shiro dari belakang, Namun, Shiro selamat.

Dan yang terkena serangan makhluk itu adalah Venena, Tubuhnya terbelah menjadi 2. Darah bercipratan ke mana mana.

"VENENA!!!" Shiro mendekati venena yang menjadi 2 bagian itu.

"S-sesakit apapun, s-seperih apapun, Aku... Takkan mati, aku hanyalah Roh!"

SKILL: BLESS

Venena membuka skill Bless nya untuk menyembuhkan dan menyatukan kembali bagian bawahnya ke tubuh atas nya.

"Dukun lapin, Ya. Sosok roh yang tak bisa meneruskan perjalanan ke alam kegelapan, dan terjebak di Sungai kegelapan. Kau adalah makhluk jahanam! Mencegat para roh dan menjadikannya monster kelinci jelek!" Venena mencabut Pedang Kaisar Wanita nya.

"Kau memiliki pedang kaisar?"

Tanya shiro.

"Diriku yang disini dan diriku yang di dunia masih terhubung, jadi, Inventory kami masih satu." Ujar Venena.

"Ku kira akan ada monster yang mengerikan yang muncul, ternyata malah roh dari pemuja setan." Shiro mencabut pedang kembarnya.

Fida? Fida sudah berlari duluan menjauhi area pertarungan.

"Baiklah, Mari kita mulai, Kelinci jahanam!" Shiro membuka Mode Silver wolf yang baru ia kuasai itu.

"Jadi teringat masa lalu."

Ujar Shiro.

"Mari kita lakukan, Shiro-san."

SKILL: PEDANG SUPER SONIK

Mereka berdua menggabungkan kekuatan menjadi satu. Unsur api dan unsur cahaya.

Mereka saling berbagi mana, Udara di sekitar menjadi panas karena Unsur dari kekuatan Venena adalah api.

"HAAAAAAA!"

Shiro dan Venena melesat menuju leher monster Dukun Lapin itu.

CRAASH!

leher terpenggal, Kepala ikut terpental.

"yatta! Menang!" Saat mendarat venena langsung bersorak ria.

"OY! JANGAN KIBARKAN BENDERA KESIALAN!"

"Apa maksudmu?"

tiba tiba tanah berguncang, Monster Dukun lapin itu kembali melayang, Kepala baru tiba tiba tumbuh terbuat dari energi gelap.

"Sudah ku bilang."

Tubuhnya semakin membesar, Mata nya menyala.

"Itu..." Shiro terpaku.

"Kenapa?"

'Saya hanyalah sebagian kecil dari tubuh asli! Kami akan melahap kalian semua!'

Shiro teringat akan kejadian 2 tahun sebelum kejadian penyerangan rugio. Yup, Saat teman kecilnya, Yuukari diculik oleh Iblis Hitam yang haus akan kekuatan.

"Kau... Kuroi Akuma!" Shiro geram.

"Yo, Reinkarnasi pahlawan kuno, Senang bertemu kembali denganmu." Tatapan jahat Dukun Lapin itu sangatlah mengerikan. Namun, Shiro makin merasa gairah bertarungnya menjadi tinggi.

"Sebelum saya membunuhmu, Saya ingin mengatakan sesuatu, Si gadis setengah binatang, sudah T-E-W-A-S!" Makhluk itu tertawa terbahak bahak setelah mengatakan kalau Yuukari telah tewas.

"JANGAN BERCANDA!" Kedua mata shiro mengeluarkan darah akibat kekuatannya yang dipaksakan.

SKILL: MEMANGGIL NAGA

Roh Naga kegelapan keluar dari gerbang sihir dan berubah menjadi bentuk Pedang Taring Naga Kegelapan Kembar.

(Reincarnation Of Silver Wolf: Yuki no yō ni)

SKILL: FUMA

Shiro melemparkan pedang kembarnya menjadi seperti Shuriken Fuma yang melesat menuju tubuh raksasa itu.

"Nostalgia." Dukun Lapin itu tersenyum jahat.

"Kau pasti bisa, MIDORI!!" Shiro menyemagati Pedang taring Naga itu.

putaran dari pedang itu semakin kencang sehingga menimbulkan badai angin.

"Jangan Lupakan Aku!!" Venena Melompat di belakang Monster itu.

SKILL: FIRE BALL

Venena melemparkan 30 bola api ke arah monster itu.

SKILL: DINDING HITAM

Namun monster itu membuat perlindungan menggunakan Sihirnya.

"Kau lengah!"

Shiro tersenyum licik.

SRING!

pedang kembar menebas pinggang besar makhluk itu sehingga membuatnya terpotong menjadi 2.

"GRAGHH!! Kenapa? Saya tidak bisa beregenerasi?!" Dukun Lapin itu meronta ronta.

"Apa kau lupa dengan Pedang ini? Pedang yang diciptakan khusus untuk membunuhmu." Shiro menginjak kepala Dukun Lapin. "Sekali lagi..Saya hanyalah bagian kecil dari tubuh asli kami, Kami akan menelan semua kehidupan, BAIK MONSTET ATAUPUN MANUSIA!!!"

CRAASH!

Shiro menghancurkan kepala monster itu dengan kaki nya.

"Dia adalah Coenubia, Sama seperti Makhluk yang mengendalikan tubuhku." Ujar venena.

"Dan, tentang gadis bernama Yuukari itu, Dia dulu bekerja di Ultimea, Namun, Setelah aku dikendalikan oleh Coenubia, Ia jadi depresi karena Coenubia selalu memerintahkannya untuk membunuh manusia dengan kejam, pada akhirnya, dia bunuh diri." Jelas Venena.

"Venena... Venena... VENENA!! KAU BERCANDA KAN?! YUUKARI TAK MUNGKIN!TAK MUNGKIN ! TAK MUNGKIN.."

Bruk

shiro berlutut di depan Venena.

"Katakan padaku.. bahwa itu hanyalah kebohongan.."

"Maafkan aku, Shiro-san, Namun, dia sudah berada di alam roh tingkat atas, karena semua kebaikannya."

"Sialan... kenapa harus yuuka..." Shiro menggetarkan gigi nya.

"Sudahlah, Shiro, Kita bahas gadis kenalan mu nanti, yang terpenting sekarang adalah kita menuju ke Buaian Prajurit untuk segera menyelamatkan Dewi Dunkelis." Ujar Fida.

"Shiro-san, Setelah semua ini usai, Kau bisa bertemu dengan yuukari, Di Alam Roh." Ujar Venena.

"Alam Roh?"

"Yup, alam para roh tingkat atas, Noiverre, Aku, Nona Seele, Dewi Specia dan Yuukari tinggal di sana." Jelas Venena.

"Seele.. bukannya beliau itu puteri dari dewi specia? Kenapa dia ada di alam roh? seharusnya beliau masih hidup, kan?" Tanya shiro.

"Sebaiknya, Kamu tanya sendiri pada nya. Temui ia nanti di Kuil Dewi Specia."

"Aku tak tau jalannya dimana."

"Mudah saja, Pergi ke Daratan Rokoko melalui Nov Saterica, dan pergi ke Kuil 12 Dewa Dewi suci. Di sana ada koridor Barbaros, Koridor yang terbentuk secara misterius beberapa hari lalu." Venena menjelaskan panjang lebar.

"Akan ku coba." Ujar shiro.

"Ayo!!" Fida mulai kesal.

"Haha, Ayo, Venena." Shiro berjalan mendahului mereka, Para roh tunduk hormat pada shiro karena merasakan kekuatan yang amat dahsyat dari tubuh shiro.

>Buaian Prajurit.

"Jadi ini yang namanya buaian prajurit." Shiro menatapi pintu yang amat besar tertutup rapat.

"Astaga... aku merasakan firasat buruk.." Tubuh Fida melayang perlahan.

"eh?"

"WAAAAAAAAAHHH!!!"

Tubuh fida tiba tiba menempel di pintu raksasa itu layaknya magnet yang menepel pada besi.

Azimat yang berada di punggung fida menyala. Membentuk Pola yang menyebar ke pintu raksasa itu.

BRUK

"ADAW!"

Fida terjatuh. Dengan tiba tiba, Pintu raksasa itu terbuka ke samping.

"Waw, Di sini modern juga." Kagum shiro.

"oh, Kalian adalah orang yang beliau maksud ya? Cepatlah, Dewi dunkelis sedang di serang oleh monster kristal raksasa." Prajurit besi keluar dari pintu itu dan berbicara dengan nada datar.

"Kita masih sempat, Ayo."Shiro bergegas masuk.

"Itu dia!" Venena menunjuk dewi Dunkelis yang sedang dikepung oleh 3 Monster Kristal hitam dari kejauhan.

"Sial, Ayo!" Shiro mencabut pedang kembarnya.

Monster yang paling besar itu maju mendekati Dewi Dunkelis.

"Cepat Serahkan Rumah Kegelapan itu pada ku!" Ujar monster yang bernama Bexiz itu.

"Berjuta juta kali pun kau memaksa saya untuk menyerahkan tempat itu, Takkan saya serahkan! Meski nyawa saya yang jadi taruhannya!" Dewi dunkelis menolak.

"Baiklah kalau begitu, Aku akan memaksamu untuk menyerahkan tempat itu! Tuanku membutuhkan tempat untuk dijadikan sebuah sarang!" Bexiz mengangkat salah satu kaki yang mirip kaki laba labanya itu.

SKILL: PEDANG SUPER SONIK

Shiro menebas salah satu kaki Bexiz sampai terputus.

Namun, Karena tubuh Bexiz yang melayang, Ia tak kehilangan keseimbangannya.

"Jangan Campuri urusanku, MANUSIA!" bentak bexiz.

"Manusia?" Dewi dunkelis melirik shiro.

"Menyerang seorang wanita, Apa kau itu pengecut?" Shiro tersenyum meremehkan.

"Jangan membuatku marah!"

"Venena, Sekarang!"

"Baik!"

SKILL: RANTAI API

Venena melilit tubuh Bexiz dengan rantai yang tercipta dari api.

"Kalian terlalu naif." Rantai yang terikat di tubuh Bexiz tiba tiba meleleh dan terserap ke dalam tubuh Bexiz.

"Terimakasih atas energi nya." Tubuh Bexiz berubah menjadi berwarna merah api.

Meriam kristal hitam terbentuk di belakang tubuhnya.

meriam itu mengeluarkan cahaya merah yang menandakan meriam itu siap untuk ditembakkan.

SKILL: TEBASAN PENGHANCUR METEOR

Suara pria lantang terdengar dari langit langit.

"Mundur." Ujarnya.

Shiro melakukan teknik BackStep untuk menghindari dampak dari skill Meteor Breaker itu.

SKILL : DINDING API

Venena melindungi dirinya, Shiro dan dewi dunkelis dengan dinding sihir api.

JDARRR!!

Lantai retak parah, Tubuh kristal Bexiz retak parah. namun dalam beberapa saat, ia langsung beregenerasi.

"Jangan terlalu naif, Diriku yang di masa depan." Sosok transparan itu tersenyum melirik shiro.

"Anda..." Shiro tak percaya melihat sosok yang ia lihat.

"Sang Pahlawan di Masa Lampau." Ujarnya sambil menyimpan pedang besarnya di pundak.

*BERSAMBUNG*