Tubuhnya kegemetaran karena ketakutan, ia takut untuk kembali memejamkan matanya, karena mungkin kalau ia kembali ke mimpi tadi, pastilah akan terjadi masalah lagi. Mbok Hera menghela napasnya pelan, berusaha menenangkan Lyra semampunya lewat kekuatannya.
Ya walau tidak ada yang tahu siapa Mbok Hera itu? Dan kenapa bisa menjadi pembantu yang jelas, Mbok Hera memiliki tugas. Itu semua karena Steve dan Lyra, berkaitan dengan takdir istimewanya.
"Tenang ya Lyra… apa kamu sudah baikkan?" tanya Mbok Hera pelan.
"Sudah Mbok, Lyra takut kalau nanti tertidur, tanaman merambat itu pasti akan menangkap Lyra," lirih Lyra pelan.
"Ya sudah, ayo ikut Mbok ke dapur saja. Biar Non Lyra tidak takut lagi, sebentar lagi kan makan siang. Jadi sekali Mbok buatkan makan siang buat Non, mau kan?" tanya Mbok Hera.
"Mau Mbok, tentu saja mau..," jawab Lyra mengangguk senang.
"Baiklah, ayo ikut Mbok."
"Lyra bantu ya Mbok," ujar Lyra beranjak dari tempat tidurnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com