webnovel

Regret and Gratitude

Tidak!!! Aku bukannya tidak menyesal! Aku sungguh menyesalinya! Tapi.... bukan dia yang harus menanggungnya. Aku akan membesarkannya, ya aku tidak akan menggugurkannya! -Aqila Perasaan janggal terhadap satu perempuan. hanya SATU! ya hanya dia, dia seperti menjadi bagian dari diriku. TIDAK! aku tidak memikirkannya atau apapun hanya saja merasa... ya entahlah. -Arkan ~~~~ Kalian gaakan nyangka apa yang ada di cerita ini~ Karena ini bukan cerita married by accident biasa.

zylavida76 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
37 Chs

Part 10

Mencari aqilaku! Hanya itu yang ada dipikiran gue pas gue keluar dari pintu ini sambil celingukan seakan masih bisa menjangkau aqila. F*ck! Lagi banyak banget orang, jadi gue mutusin buat balik ke melalui pintu sialan itu.

"Om kenal aunty aqila?"

"Hm"

"Ih om masa jawabnya cuman hm doang" saut gadis kecil disamping zura.

"Lalu?"

"Apakek, iya trus cerita gimana kenalannya atau apa gitbbbb-" zura membekap lembut bibir gadis kecil itu hahaha lucu.

"Zura ihhhhh" suara teriakan gadis itu pengintrup seisi ruangan ini.

"Zura diapain temennya sayang?" ucap mom menghampirinya.

"Ditutup mulutnya oma, abis zira gamau diem" bukan dimarahin, justru diketawain. Itulah yang kami lakukan dan zura cemberut sambil menoel pipi gadis kecil, zira.

"Zira, zura minta maaf ya. Abis zira bawel kalo ngomong gamau berenti" ucapnya lucu dan cuman anggukan yang didapatnya walaupun bibir kecil itu sedikit monyong karena akhiran yang diberikan zura.

*in another place*

*Aqila POV*

Arggg mualku belum juga berkurang, kalo gini ceritanya berat badan ku bisa turun drastis.

"Non, makan siang mau dibuatin apa" ah sebaiknya aku keluar untuk melihat kulkas.

"Bi, mau goreng cumi pedes manis sama kangkung sama tempe goreng sama ikan filet" bukannya menjawab bibi malah mengelus perutku.

"Makan yang banyak ya biar cepet gede" itulah yang bibi ucapkan, di dalam kalimatnya nilai ketulusan yang seharusnya diucapkan mami. Ahhh kangen mami huhuhuhu.

"Eh non kenapa nangis? Ntar babynya sedih loh" sambil memelukku dengan sayang.

"Kangen mami biii kangen papi sama abang huhuhuhu"

"Non kuat kok non, yang sabar.... Nanti ada jalannya ketemu mereka kok"

"Apa aqila kuat bi, ngebesarin anak aqila?"

"Kan ada bibi yang ngebantuin, atau non mau kasih tau keluarga non aja?"

"Tapi aqila takut bi, kalo semua jadi benci sama aqila gimana? Nanti aqila pasti dibilang aib keluarga huhuhu. Apalagi papi bakal marah besar huhuhu. Trus nanti aqila malah stres trus babynya kenapa napa huhu aqila gamauuuu" semua yang selalu ada dibenakku akhirnya keluar. Ya, hampir 2 bulan ini aku selalu tahan, aku gamau bayiku sedih.

Tapi sekuat apapun aku bertahan, tetep. Tetep akan keluar, aku sering bertanya kenapa aku ditakdirkan seperti ini. Tapi ketika aku sujud dihadapan sang khaliq, rasanya aku malu untuk tidak bersyukur.

Selama 2 jam aku memeluk bibi dan mencurahkan semua yang ingin kukatakan. Akhirnya aku tertidur di pangkuan bibi, bibi dengan sabar mengelus rambut. Ah aku jadi kangen elusan mami.

Kata bibi aku tertidur selama 3 jam, dan i feel better. Lalu aku makan dan menghabiskan TIGA piring! Wahh nafsu makanku luar biasa. Hahahaha aku senang dengan nafsu makanku, biar saja aku jadi gendut. Yang penting bayiku sehat yeyeyee.

Ah aku kangen zura sama zira, besok aku kerumah sakit ah. Demi apapun, mereka itu lucu dan sangat pintar. Apalagi muka mereka berdua yang sudah terlihat cantik dan ganteng uuuu gimana dengan anakku ya. Aku tau bapaknya juga engga, ganteng apa engga juga aku gatau. Huh!

~~~

Keesokan hari 👻

"Assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam nak, siapa ya?"

"Saya aqila bu, ibu memang tidak kenal tapi saya kenal ibu dari zura. Saya yang menemani zura selama ibu koma, dan zura yang menceritakan tentang ibu"

"Oh zura dia baru saja ke kantin bersama gadis kecil. Makasih ya nak mau menemani zura."

"Iya bu tidak apa apa, saya kesini mau menyapa ibu dan kangen dengan zura dan zira hehehe"

"Apakah disini ada sodaramu yang sakit?"

"Ah tidak, kemarin saya sempat drop. Jadi selama beberapa hari disini dan ketemu zura."

"Ohh, drop kenapa?selama berapa hari?"

"Hanya dehidrasi karena morning sick, cuman 3 hari kok"

"Ohh kamu hamill, pantesan ada aura yang berbeda hahaha, udah berapa bulan nih?"

"3 jalan 4 bulan hhehe."

Ceklek...

"AUNTY AQILAAAAA" ah suara yang kurindukan.

"Hai little kidsnya aunty.... Kalian bandel ga selama aunty gadisini?"

"Engga dongg, zura menemani zira selama teraphy aunty. Zura baikkan..."

"Zura tidak lupa menemani mami kan?"

"Tidak dong aunty"

"Zira gimana sayang? Udah mendingan?"

"Udah aunty, katanya tinggal-hm" zira menghitung dan menerka sampai mukanya urggg. Akhirnya kucubit pipinya saja, menggemaskan.

"Uhh sakit aunty, zira kan lagi hitung. Tapi zira lupa tinggal berapa teraphy lagi" ucap zira sambil memonyongkan bibirnya.

*Arkan POV*

Cih, sejak gue garajin ke club gue langsung pulang ke rumah dan f*ck syit. Gue selalu disuruh mom buat anter kesinilah, cari inilah, cobain inilah zzzzz. And now gue disuruh anterin kue yang mom beli kerumah sakit hfffftt.

Pas gue sampe dirumah sakit ternyata gue nemuin zura lagi makan eskrim sama zira. Ah zira sangat cantik dan menggemaskan (plis gue bukan pedofil plis bet jangan salah sangka!) Akhirnya gue keruangan mommy zura bareng mereka and...

"AUNTY AQILAA" tubuh gue menegang. Aqila didepan mata gue!!!

"Hai kids" saat mata kami bertemu secepat kilat gue mau menggapainya. Tapi secepat itu juga aqila kabur tanpa bisa gue gapai. F*ck apa gue kehilangan dia lagi??? Gue lari menyusulnya, tapi aneh. Dia sudah hilang tanpa jejak. Kampret! Gimana gue bisa kehilangan dia lagi?!!!!

"Arkan kenal aqila?"

"Kenal tan"

"Oh, dia cantik yah. Sayang udah punya nikah. Coba aja belum, tante mau jodohin kamu deh kan"

"Ha? Aqila single kok tan kata siapa aqila udah nikah?"

"Loh aqila kan udah hamil jalan 4 bulan, masa gaada suaminya sih"

"Aaaqila hhamil?"

"Ya, kamu bisa liat sendiri kondisinya dia"

Tiba tiba yang gue rasain gelap! Ya gelap dan suara itu muncul lagi.

"Hai dad, sudah bertemu bundakukan? Bunda sangat cantik kan? Aku sangat mencintai bunda dad. Apa daddy juga?"

Hanya hitungan detik lalu kesadaran gue balik lagi, ternyata tangan gue menggapai tempat tidur tante kumala. Suara anak itu mendengung keras, sangat keras sampai membuat gue meradang dan pengen pecah....

"Aaaaah!"

"Arkan, arkan sadar nak kamu kenapa?" mom?

"Loh kok mom ada disini?"

"Lah kamu mom panggilin ganyaut nyaut tau taunya tidur sampe ngigo ngigo"

"Arkan tidur?ngingo? Ah yang bener?"

"Iya, makanya mom bangunin. Mimpi apasih? Gelisah amat tidurnya"

"Gatau, mimpi aneh. Oiya ada apa mom manggil arkan?"

"Anterin tiramisu gih ke rumah sakit, buat tante kumala sama zura"

Deg! Deg! Degdegdeg! Like De Javu.

"Arkan, cepet siap siap "

"Iya mom bentar, mom ikut?"

"Ikutlah"

I think no, ya gamungkin ada aqila. Aqila ga hamil, aqila gapunya suami, aqila cuman akan punya suami gue dan hamil anak gue. Ya! Itu cuman mimpi buruk!

Selama perjalanan mimpi itu selalu berputar berputar dan berputar. Apa gue bener bener ketemu aqila pas hamil? Apa aqila udah nikah diem diem? Argggh.

"Arkan kamu kenapa sih? Jangan ngelamun deh"

"Iya mom iya"

~~~~~

"Hai kids, abis dari mana?"

"Beli eskrim oma, halo uncle"

Deg deg deg... Ini hampir sama kaya mimpi gue njir...

"Yaudah yuk ke kamar"

"Yuk oma"

Tangan gue gemeteran pas mau buka pintu, kringet dingin muncul dan hffft plis banget plis banget jangan ada aqila dong.

"Uncle cepet dong,buka pintu aja masih mikir ish"

Ceklek...

"Mom... Liat siapa yang dateng...." suara zura memenuhi ruangan ini. sedangkan gue nutup mata, gue takut coy....

"Hi, siapa nih?"

" Ah via tante, saya permisi dulu ya tante kumala, da zura da zira"

"Da aunty..."

Pas gue buka mata malah ada cewe yang aga berisi melewati gue. Ah via yah tadi katanya. Hfffft untung aja bukan aqila. Mungkin gue cuman kepikiran banget sama aqila ya.

*Aqila POV*

Tante ayudia!!! Oh my god!!!

"Hi siapa ni?"

"Ah via tante, saya permisi dulu ya tante kumala, da zura da zira" dengan spontan aku jawab dan ketika aku balik.....

Arkan! Yaampun, ngucapin namanya aja aku udah gemeter. Yaallah aku kuat, aku kuat. Dengan gemetar dan keringet dingin aku berjalan cepat. Hffft aku rasa badanku yang membengkak membuat mereka tidak mengenaliku.

Setidaknya aku bertemu arkan...

Hanya itu yang ada dibenakku mengenai kejadian tadi. Saat sampai dirumah aku langsung muntah, hffft nak, yang kuat yah. Hanya tidur yang ada dipikiranku. Dan tak lama aku terlelap, dan semua menggelap dengan damai.

"Hai bunda, aku seneng bisa liat daddy walau sebentar"

Hah! Hah! Hah! Suara apa itu? Siapa yang disebut daddy olehnya? Apa itu anakku? Lalu daddy yang dimaksud arkan(?) ah tidak mungkin!

*Arkan POV*

Setelah gue makan tiramisu dan berbincang dengan tante kumala, tiba tiba gue ngerasa mual banget. Dan permisi buat ke kamar mandi. Setelahnya gue bener bener lemes parah men....

"Arkan kenapa?"

"Gatau tan, mungkin arkan makan kuenya terlalu semangat jadi mual hehehe"

"Yaudah istirahat aja dulu, muka kamu lemes banget tuh"

Akhirnya gue ketiduran di sofa, mungkin gue terlalu lemes kali ya. Dan mimpi itu kembali...

"Hai dad, sudah bertemu bundakukan? Bunda sangat cantik kan? Aku sangat mencintai bunda dad. Apa daddy juga?"

Deg deg deg.