webnovel

Kasi sayang sang Kaka kepada adik kandung

Aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. perempuan yang bersamaku sebelumnya, mereka meninggalkanku begitu cepat. paling lama satu tahun mungkin.?

Tidak tau alasan di balik tersebut, menggapa mereka selalu menyampakanku

Satu hal yang aku yakinkan, karena aku hidup sendiri bersama adik perempuan.

Lebih enak aku menyebut hidup sendiri, karena adik perempuanku tidak menganggap ku ada, meksipun kami tinggal bersama satu rumah

Meksipun kami satu rumah, aku selalu khawatir dengan adik perempuan ku, alasan tersebut ia jarang pulang rumah.

Dia tidak pernah berpamitan ketika keluar rumah dan tidak pulang rumah hingga dua hari, ketika pulang sifat dan tatapan itu membuatku sangat khawatir.

Apa yang dia lakukan sebenernya?

"Adek.. apa kau keluar lagi?" aku bertanya ketika adik ku yang sedang bersiap-siap di kamar, dengan pakaian yang bagus dan alat-alat kecantikan perempuan yang tidak aku ketahui itu

"Apa urusanmu, jangan sok khawatir pada dasarnya kau cuma berpura-pura."itu adalah perkataan yang sangat menyakitkan hati dari adikku

Sialan, sebenarnya apa salahku ini? aku bukan bermaksud seperti itu aku khawatir bersungguh-sungguh, mendapatkan perkataan dari adikku, aku menudukan kepala rendah dengan tatapan sedih di raut wajah.

"Yasudah, hati-hati saja, jangan melakukan hal aneh sehingga merusak tubuhmu itu."aku memperingati adikku, tapi setelah aku mengatakan kata-kata itu, raut wajahnya tampak kesal

"Apa apaan dia, sok perhatian.

Malam hari seperti ini enaknya minum kopi, tentu alasan itu untuk mengurangi rasa ngantuk.

Aku khawatir banget dengan adikku, hal ini aku jadi sulit untuk tidur, dari pada tidur tiduran di kasur dan dipenuhi pikiran kekahwatiran, aku lebih baik tidak tidur sekalian.

Menonton TV, kebetulan sekali. malam ini ada filem horor di jam 11:46. adanya filem horor tampaknya malam bergadang hari ini tidak membosankan.

Meskipun sudah tayang setengah itu tidak maslah, jalan cerita masih panjang. setidaknya tayangan yang menegangkan masih ada.

Satu jam telah lewat, film yang aku tonton telah selesai tayang. hal ini membuat ku menjadi hambar, apa yang aku lakukan sekarang jika tidak ada kegiatan lain?

Main handphone? aku tidak punya benda itu, alasan tersebut aku jual di minggu lalu untuk biaya kencan dan makan sehari-hari.

Dalam waktu itu, uang sangat cepat habis, aku terpaksa mengambil uang warisan ayah, tidak semua aku hanya mengambil setengah, mungkin lima lembar

Uang di bank masih banyak, bahkan berkurang sangat sedikit karena aku sangat jarang mengambilnya, aku tidak memiliki pikiran untuk menarik semua uang itu, Karena uang itu akan ku berikan semuanya kepada adikku.

Untuk sekarang uang itu aku simpan, usia dia masih mudah tidak seharusnya untuk anak mudah memegang uang sebanyak itu.

Anak muda pasti memiliki keinginan yang besar, dan pikiran itu juga ada dipikiranku dulu, sekarang tidak lagi semenjak aku kerja mencari uang sendiri

Ternyata mencari uang sangat sulit dan butuh perjuangan

Hari ini sudah sangat malam, adik perempuan ku tidak pulang-pulang? padahal ini hal biasa ketika adikku tidak pulang ke rumah, tapi entah mengapa aku selalu menunggunya hingga larut malam.

Aku bukan ayahnya, dan aku tidak ingin menggantikan tugas menjaga anak, aku hanya khawatir aku selalu memberi himpunan, tapi sayangnya semua perkataan yang aku katakan hanya dianggap angin lewat

Sangat lelah menceramahi dia hampir tiap hari, tapi entah mengapa aku melakukannya tiap hari.

Mungkin itu yang dimaksud dengan reflek.!

Aku yang hendak kembali ke kamar, tiba-tiba mendengar suara ketokan pintu dari luar, mendengar hal itu aku merasakan firasat tidak enak.

Bagaimana jika orang yang mengetok pintu itu adalah pencuri? tentu tidak, mana mungkin pencuri mengetok pintu, satu jawaban yang terlewat dari benak pikiran

Itu pasti adik perempuan ku

Aku membuka pintu masuk dengan pelan dan was-was sambil memegang besi di tangan kanan ku yang bertenaga, tatapan mataku sangat fokus supaya tidak salah sasaran

"Buka pintunya sialan. "suara itu adalah adik perempuanku

Mendengar nada suaranya yang tampak emosi itu aku membukanya dengan cepat.

Adikku berdiri dengan sempoyongan, aku tidak tau alasan tersebut, tapi tampaknya dia mabuk.

"Jangan bilang kamu mabuk.?"aku berkata dengan ekspresi wajah marah dan besi yang aku pegang tadi aku lempar ke dalam

"Apa masalahnya! bukankah mabuk itu hal normal untuk orang yang memiliki masalah. "adikku berkata seperti itu dengan santai.

Mendengar perkataan itu, aku menarik kedalam rumah dengan keras. karena tarikanku sangat kuat, adikku jatuh ke lantai. "Auw sakit brengsek.. apa-apaan kau ni, tiba tiba marah tidak jelas.

Mendengar perkataan itu, aku melebarkan telapak tangan kanan, setelah itu aku menamparnya dengan sedikit kuat."Plak...kau masih tidak cukup umur adik bodoh, usia mu saja masih 17 tahun, hdee apa yang sebenarnya kau lakukan ini sialan, masalah apa sehingga kau menjadi seperti ini.?

Aku duduk di pojok dinding rumah itu, sambil menggaruk kepala seperti orang setrs yang dipenuhi oleh pikiran

"Kau tau, pacar ku tiba tiba selingkuh.. padahal aku sudah pacaran dengannya kurang lebih 2 tahun, itu membuatku marah besar

Mendengar perkataan seperti itu, aku sangat marah. tentu aku marah kepada adikku yang bodoh ini. rasanya aku ingin mengurungnya di kamar tapi itu sepertinya keputusan yang salah.

Bagaimana jika dia malah bunuh diri dikamar yang aku kunci dari luar? tentu orang akan bertanggapan kesalahan itu adalah aku

"Ahh sudahlah,

Badannya sangat ringan Ketika aku gendong gaya tuan putri, apa dia jarang makan selama ini?

Setelah sampainya di kamar, akupun tidur di kursi kamarnya, posisiku menghadap ke arahnya ia tidur

Aku khawatir ketika dia bangun malah membuat sesuatu yang tidak diinginkan, mangkanya aku tidur di sebelahnya dengan kursi

Sepertinya aku adalah Kaka yang baik hati, tapi perasaan ini tidak ada yang mengetahuinya, meksipun begitu aku tidak peduli, cukup aku saja yang mengetahui hal ini.

Aku pun tertidur.

..

..

Pagi hari pun tiba, suasana yang segar dan suhu yang sejuk, pagi adalah hari yang sangat indah, lihat bunga-bunga yang baru bermekaran itu dan suara suara burung berkicau di pagi hari.

Itu sangatlah indah, kuharap kehidupan ku seperti halnya dengan suasana ini!.

Adikku berjalan dengan pakaian yang sedikit terbuka, tampaknya ia tidur nyenyak hingga pakaian yang semalam tamak biasa saja sekarang sedikit terbuka! apa semalam dia gerah?

"Kaka... aku lapar, Kaka sekarang buat sarapan apa?"sepertinya dia lapar

"Nasi goreng telur, dicampuri dengan kecap. cepat malam keburu dingin tu sarapan di meja. "aku kembali memandang perpohonan yang tampak indah itu di pagi hari

"Kaka nggak ikut makan."dia duduk di kursi meja makan tanpa membasuh muka lebih dulu

Itu kebiasaannya ketika bangun tidur, katanya jika dia membasuh muka sebelum makan, rasa lapar di pagi hari Hilang. aku tidak percaya tapi itulah katanya, mungkin kata itu hanya untuk menutupi rasa malas nya

"Kaka makan nanti ketika lapar

"Kenapa nggak bareng aja, mumpung masih hangat

"Aku membuat sarapan itu untuk kamu, Kaka hari ini tidak nafsu makan

"Ohh yaudhlh, aku habisin ni kalo Kaka ngak mau makan bareng adik

"Iya.. habislah supaya cepat besar

Adikku telah selesai makan, ia pun kekamar mandi setelah selesai minum. aku pun kedapur membuat kopi panas, tapi sebelum itu aku harus bertanya."Adik, kau mau ku buatin susu nggak? "teriak ku menawarkan

Dia tidak menjawab, karena tidak ada suara aku membuat untukku sendiri saja.

Seperti biasa, dipagi hari suasana kami seperti biasa, layaknya keluarga harmonis yang penuh kehangatan.

Ku harap seperti itu, sejujurnya keharmonisan ini hanya sesaat, tapi aku bahagia. adikku seperti anak pada umumnya, tapi ketika malam hari dia selalu keluar rumah.

Padahal dia perempuan, tindakan itu membuatku marah tapi marahku justru dikatakan jahat. apa sebenarnya isi perempuan itu, apa mereka akan melakukan apapun jika sudah mendapatkan pacar.

Aku tidak memiliki perasan seperti itu, apa mungkin inilah alasan mengapa perempuan yang bersamaku berakhir cepat, tapi aku telah jujur kepada perempuan yang bersamaku sebelumnya

Bahwa aku memiliki adik perempuan, dan kami tinggal berdua, alasannya karena orang tua kami meninggal

Tapi meskipun begitu mereka tidak menganggapnya dengan rasa kasihan, ah sudahlah apa yang aku harapkan dari perempuan, itu hanyalah pikiran bodoh

"Kaka ngak mandi.?

"Aku sudah mandi dari subuh

"Ohh

"Kamu hari ini nggak sekolah lagi?

"Nggak.

"Kenapa, maless lagi?

"Entahlah, teman-teman sekolah membuatku males berangkat sekolah

"Memang mereka kenapa,? apa kamu di buli di sekolah

"Bukan itu, hanya saja mereka selalu mengatai aku yang tidak memiliki orang tua

Aku mengerti perasaan itu, itu hal yang menyakitkan jika ada manusia yang ikut dalam urusan keluarga orang."Mau pindah sekolah lagi

"Nggak lh, aku lebih memilih ngak sekolah aja

"Haa kenapa? lalu bagaimana dengan masa depan mu nanti

"Aku tidak peduli dengan masa depan, pada akhirnya juga semua manusia akan mati, jadi masa depan manusia adalah kematian

"Tapi setidaknya kau harus memiliki kenangan indah.

"Memang Kaka punya kenangan indah? sehingga Kaka bisa berkata seperti itu layaknya pernah mengalami hal tersebut

"Hehe.. tidak pernah, tapi kenangan indah Kaka adalah melihat adiknya hidup bahagia!, itu sudah termasuk kenangan terindah

"Itu perasan yang tidak Adil, aku bakalan tidak bahagia jika Kaka selamanya seperti ini

"Memang kau sepeduli itu dengan Kaka? padahal sebelumnya kau sangat jahat terhadap Kaka ny sendiri

"Memang kenapa? nggak boleh

"Bukan ngak boleh, tapi itu mengejutkan aja! apa jangan-jangan kamu berubah karena itu

Aku yakin, adikku berubah karena mabuk semalam, aku tidak tau ini hal baik atau buruk?. aku akan mengambil kesimpulan dari ini, ini adalah hal baik yang membahagiakan!

"Karena itu apa?....

"Tidak, lupakan aja..

Selepas obrolan kami berdua itu, aku pun bersiap-siap untuk berangkat kerja di sebuah restoran, sebelum berangkat aku selalu berdoa untuk keberangkatan dan mendoai adikku selalu selamat.

Aku bahagia hidup seperti ini, walaupun itu hanya kadang-kadang, tapi setidaknya kebahagiaan itu ada

Orang tuaku meninggal di usia ku yang masih 27 tahun, dan kebetulan aku memiliki adik perempuan, hal itu aku jadinya harus merawat adikku satu satunya yang masih usia13 tahun

Itu juga pertama kali kami bertemu, tidak si hanya saja kami jarang bertemu, karena alasan keadaan.

Orang tuaku memiliki uang banyak sebelumnya, tapi aku tidak mengambil banyak hanya setengah untuk keseharian kami.

Apa yang adikku mau pasti akan kubelikan, yah tentu karena itu uang milik ayah dan uang itu akan kuberikan untuk adikku saja, aku sudah besar tidak seharusnya aku memakan uang itu

Seperti biasa aku akan mencari uang dengan sendiri, karena uang hasil sendiri itu sangatlah memuaskan, untuk menghabiskan uang semuanya yang aku dapatkan tentu tidak ada rasa khawatir habis, karena itu uang carian sendiri.

Sejujurnya aku penasaran, bagaimana rasanya memiliki uang tapi bukan milik asli setelah itu aku habiskan dengan berfoya-foya, menanyakannya saja rasanya tidak menyenangkan

Aku mengendarai sepeda, aku sebenernya memiliki kendaraan tiga, seperti mobil dan montor, termasuk kendaraan yang aku kenakan ini yaitu sepeda

Alasan mengapa aku lebih memilih sepeda karena sepeda adalah jalur bebas dan selalu terhindar macet dan terhindar tilangan dari polisi.

Seperti yang kalian ketahui, polisi menghentikan kendaraan secara random atau acak, mereka hanya asal memilih, padahal tidak ada masalah, aku yakin alasan tersebut, polisi saat itu kekurangan uang.

Sejujurnya itu adalah hal normal dalam berkendara, tapi terkadang hal itu memicu memakan waktu

Aku melepaskan kunci ban supaya tidak dicuri, setelah itu aku pun keluar dari pagar rumah.

Di saat ini pikiran dan suasana hati lagi dalam mode bahagia.

"Tinnnnn... suara klakson mobil dalam kecepatan cukup tinggi

Brukkk..

Tinnnn... meksipun mobil itu telah berhenti karena menabrak kelakson masih berbunyi nyaring, itu menggangu telinga di saat pagi

Suhu tubuh rasanya seperti dingin, tapi sekujur tubuh seperti remuk, aku tidak bisa mengerakan tumbuhku.? disaat ini nafas ku tidak setabil, bahkan pandanganku sedikit gelap dan agak rabur

Sejujurnya aku lagi menjulurkan tanganku, tapi tangan yang aku gerakan itu tidak ada rasa sedikitpun aku seperti sudah mati.

Yang dimana tubuh sudah tidak bisa dirasakan!

"Panggil ambulance cepat.

Itu teriak orang yang terdengar seperti sedang Khawatir, ehh... sebentar? dia bilang ambulance.!? apa jangan-jangan ada yang terluka

Aku sedang menggerakkan tubuh tapi sepertinya tidak bisa.

Aku tidak ingin mempercayai hal ini, tapi sepertinya aku mengalami kecelakaan