ReBirth 48
Chapter 28: Siapakah yang menang?
Jduuuaaarr!!
Mereka berdua beradu sampai-sampai ledakan arunya membuat ibma dan monster bayangan milik Shin terpental menjauh.
Ciiiittt!
Terdengar gesekan pedang iblis laki-laki dan iblis berarmor itu hingga menciptakan percikan api.
Shin langsung memerintahkan kelima clone miliknya untuk maju, namun mereka semua langsung di tahan oleh pedang terbang serta tangan bayagan milik iblis laki-laki itu.
Shin kemudian memantulkan serangan mereka dan membuat mereka berdua terpental mundur. Beberapa saat kemudian iblis berarmor itu menciptakan sebuah tombak berwarna merah di kirinya lalu melemparkannya ke arah shin.
"Sial!" seru Shin yang langsung menangkis tombak itu dengan pedangnya.
Namun, saat ujung tombak itu dan pedang shin beradu. Terjadi ledakan yang sangat kuat dan membuat Shin tepental jauh kebelakang.
"Hummh." Iblis itu menyeringai
Mereka berdua langsung maju bersamaan 7 pedang, Shin yang masih berada di dalam debu membuat cakar bayanyan di kedua tangannya dan menangkis serangan kedua orang itu.
Namun, Shin harus menangkis serangan pedang yang lain juga dan membuatnya tak bisa mengunci pergerakan kedua iblis itu.
Crang!
Cring!
Shin terus menangkis kedua serangan mereka dan beberapa pedang. Begitu juga mereka berdua yang sama-sama ikut di sibukkan dengan clone milik Shin.
Tak lama kemudian, iblis itu mengeluarkan tombak berwarna kuning. Ia melemparkannya ke arah Shin yang sedang lengah.
"Ack! Eh?" Shin kaget karena ia tak dapat merasakan apa-apa.
"Hahaha! Menarik, kekuatan yang menarik!" seru si iblis berarmor yang meniru cakar bayangan di tangan Shin.
"Cih," decit iblis laki-laki itu yang langsung menyerang kedepan.
Brak!
Shin terlempar kebelakang.
"Sial, tampaknya aku harus memaksakan diriku lagi!"
Setelah mengucapkan itu, Shin langsung mengeluarkan ke enam senjata jiwanya. Tak lama kemudian ia langsung mengambil katana di kanannya.
Jduuuaaarr!!
Terjadi ledakan listrik yang sangat luar biasa. Efek anginnya membuat kedua iblis itu terbang menjauh.
Jduuuaaarr!!
Ledakan listrik lagi-lagi terjadi dan membuat iblis berarmor itu harus mengeluarkan tombak kuning dan menancapkannya kedalam tanah. Tombak kuning tersebut menciptakan pelindung yang cukup kuat dan melindungi mereka berdua.
"A-apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Iblis berarmor itu dengan cemas karena merasakan bahaya.
"Heh, dia tak pernah berhenti membuatku terkejut," respon iblis laki-laki yang langsung menerjang lurus keluarga dari pelindung.
"Kau terlalu gegabah bodoh!" teriak si iblis berarmor yang mencoba menghentikannya.
Di depan mereka, Shin berdiri dengan banyak sekali percikan listrik di tubuhnya. Matanya membiru serta ikut mengeluarkan listrik.
Saat iblis laki-laki itu baru saja maju. Shin menghilang dan langsung muncul di samping kiri iblis laki-laki itu. Sangat cepat selayaknya kecepatan petir saat menyambar.
Jduaaarr!!
Terjadi ledakan lagi saat Shin menendang perut iblis laki-laki itu.
"Ack!" Iblis laki-laki itu langsung terlempar dengan sangat cepat ke atas.
Shin melihat ke atas, ia langsung menghilang dan muncul di atas iblis laki-laki itu dengan merubah tangan kanannya menjadi pedang bayangan. Saat ia ingin menyukai iblis itu, tombak berwarna merah terbang ke arah Shin, yang membuat Shin langsung menangkisnya namun meledak dan membuat Shin terlempar mundur.
Hal itu digunakan oleh si iblis beramor yang langsung menangkap iblis laki-laki.
"Kau sangat bodoh ya," seru iblis laki-laki dengan wajah kesal.
"Uhuk, sial. Aku tidak menyangka bahwa dia akan menjadi sosok yang sangat berubah saat hanya menyatukan dua senjata jiwanya." Iblis laki-laki itu mengelap darah di bibirnya.
Jduaaarr!
Shin langsung muncul di atas mereka berdua dan menusuk dengan sangat kuat.
Namun, itu hanya berefek sedikit ke pelindung ciptaan iblis berarmor itu.
Sebelum Shin bisa menyerang lagi, ia memerintah pedang terbang dan tangan bayangannya menyerang Shin. Shin loncat mundur dan terus menghindar.
Namun, bebrapa saat kemudian Shin mensummon para monster bayangannnya. Yang tadinya hanya mempunyai warna hitam dengan corak ungu. Kini semua monster yang baru saja di summon memiliki corak ungu dan biru yang membuat semua monster ciptaan Shin semakin kuat.
Semua monster itu langsung menangkis pedang dan tangan bayangan yang mengarah ke Shin. Bahkan jika muncul pedang lagi Shin akan memunculkan monster bayangannnya lagi.
Shin meregangkan lehernya dan melangkah maju dengan santai.
"A-apa-apaan dia." Sang iblis laki-laki merasa seperti sedang melihat monster di depannya.
"Sial! Kita tidak boleh seperti ini!" Sang iblis berarmor langsung menciptakan banyak sekali tombak api, dan langsung melemparkannya ke arah Shin.
Saat para tombak itu hampir mengenai Shin, muncul para clone bayangan milik Shin yang langsung menangkap tombak api itu lalu meledak.
Duarr!!
Duarr!!
Duarr!!
Terus terjadi ledakan di depan Shin. Kiri, dan kanan Shin juga terus di serang namun para monster langsung menahannya.
"A-apa-apaan." Mereka berdua memasang wajah begitu ketakutan.
Shin terus berjalan mendekati mereka, tak lama kemudian
semua clone milik Shin muncul di kiri dan kanan Shin. Shin bersama clone miliknya yang terlihat lebih menakutkan dari sebelumnya terus berjalan.
"Sial!" teriak mereka berdua yang langsung mengerahkan semua serangan mereka pada Shin.
Duuuaarrr!!
Debu langsung menutupi pandangan. Mereka berdua menatap kumpulan debu itu dengan serius.
Namun, kilatan cahaya warna biru langsung mendekati mereka. Itu adalah Shin yang langsung menyerang kedepan dan menebas pelindung mereka berdua.
Tanpa jeda semua clone milik Shin ikut menyerang, dan mereka menyerang dengan sangat cepat sampai-sampai tombak kuning milik iblis berarmor itu hampir hancur
"Agh! Aku harus mengorbankan senjata rahasiaku!" teriak si iblis itu karena terdesak.
Beberapa saat kemudian, ia langsung mengeluarkan ke empat senjata tombak miliknya lalu menyatukannya menjadi satu dan berubah menjad warna abu-abu.
Seketika, pelindung yang tadinya berwarna kuning langsung berubah menjadi hitam.
Shin yang merasa kesal karena pelindung yang tadinya hampir hancur kembali pulih. Shin menusuk pelindung tersebut dengan pedang bayangannya.
Namun, betapa kagetnya Shin saat pedangnya masuk ke dalam pelindung itu langsung berubah menjadi serpihan-serpihan kecil. Begitu juga degan semua clone miliknya yang langsung berubah menjadi serpihan-serpihan saat melangkah masuk ke dalam.
"Apakah pelindung itu merubah semua yang memasukinya menjadi serpihan?" tanya Shin di dalam hatinya.
"Haha, dengan begini. Kau tak akan bisa menyentuh kami!" seru si iblis laki-laki dengan begitu arogan.
Sang iblis armor hanya tersenyum lalu mereka berdua mengerahkan bawahannya lagi. Shin menangkis dengan mudah, lalu maju dengan senyum di wajahnya.
Karena pedang yang terbuat dari bayangan tak berlaku, bagaimana dengan katana?
Shin maju dengan cepat lalu menusuk ke dalam pelindung itu, mereka berdua menutup mata karena begitu cepat dan ada rasa takut.
Tak di sangka, katana jiwa milik Shin juga berubah menjadi serpihan-serpihan yang harusnya sudah mengenai iblis berarmor. Sekarang, katana tersebut hanya tinggal gagangnya saja.
Mereka berdua tersenyum puas, namun begitu juga dengan Shin. Tak lama setelah katananya menjadi serpihan ia langsung menfokuskan kekuatannya dan membuat serpihan-serpihan katana itu kembali menyatu menjadi katana dan langsung menusuk dada iblis berarmor tersebut.
"A-apa! Ba-bagaimana bisa?" ucap Iblis berarmor yang tertusuk dan seketika pelindung di sekitar mereka pecah lalu menghilang.
Dengan reflek yang sangat cepat iblis laki-laki itu langsung menyiapkan banyak sekali serangan yang mencoba membunuh Shin. Namun, dengan sangat cepat Shin menghilang dan langsung muncul di belakang iblis berarmor itu dan sekali lagi menusuknya dan kali ini langsung di jantung.
"Graaakkk!" pekiknya yang tersiksa.
Karena masih belum yakin dia akan mati, Shin langsung meledakkan listrik dengan pedangnya yang membuat iblis berarmor itu tersetrum dengan sangatlah kuat, bahkan menyamai kekuatan petir.
Bruk!
Badan iblis berarmor itu terjatuh ke tanah.
"Argh! Sial!" teriak si iblis laki-laki yang mencoba menyerang Shin menggunakan tangan bayangannya.
Namun, tak lama setelah tubuh iblis berarmor itu menyentuh lantai. Sudah muncul 3 clone milik Shin di belakang iblis laki-laki dengan pedang bayangan yang siap menusuk.
Dan jleb!
Iblis laki-laki itu tertusuk dari 3 arah. Tak lama kemudian, tubuh iblis laki-laki itu pun ikut terjatuh.
Shin melihat ke langit dengan puas. Namun, ia tau bahwa ini belum selesai. Tak lema setelah merka berdua tertusuk. Terjadi ledakan yang sanga kuat, dan mereka berdua langsung menyerap semua kekuatan ibma yang berada di sekitar.
Mereka berdua secara perlahan pulih dan mulai berdiri. Namun, saat mereka berdua mulai meyerap Shin juga mengangkat katananya ke atas lalu juga menyerap semua monster bayangan yang berada di kota.
Kedua iblis itu terus menyerap hingga pulih dan mempunyai kekuatan tambahan. Namun, bersamaan mereka berdua selesai. Shin juga selesai dan langsung melakukan tebasan memutar secepat kilat yang membuat kepala kedua iblis itu terpenggal.
Bruk
Bruk
Kedua kepala iblis itu terjatuh ke tanah. Shin melirik ke langit dengan kelelahan.
"Sial, padahal aku baru saja memulihkan kekuatanku," gerutu Shin dengan merasa lemas.
"Aku harap, jika melakukan pertarungan sengit lagi itu terjadi saat hujan," tambahnya dengan tersenyum penuh harapan.
"Apaaaaa!!" teriak seorang perempuan yang melihat shin dari jauh.
"I-itu. Bukankah itu 2 kepala dari 7 jendral terkuat milik raja iblis!" tambahnya yang masih tampak histeris.
Shin kemudian melirik ke arah Hero kuning itu, ia lalu tersenyum dengan lembut. Bersamaan dengan senyuman Shin, perubahan Shin yang menggabungkan 2 senjata jiwa langsung selsai. Dan kostum Silance sistemnya juga terlepas.
Bruk!
Badan Shin terjatuh ke tanah, ia melirik langit dengan pasrah..
"Haaah, kenapa di daerah sini tidak ada air ya?" gumamnya yang kemudian menutup matanya untuk tidur sebentar.
>>Bersambung<<
~Higashi