"Udah langsung diajak saja, Ze," ujar Andi.
Zea pun menatap Zafran yang juga menatapnya balik. Mereka berdua saling menatap canggung karena kejadian ungkap rasa pada waktu itu. Bagi Zea sih tidak masalah, tapi kalau bagi Zafran maka itu sangat masalah karena saat ini pun Zafran tidak tahu apakah ungkapannya pada waktu itu diterima atau malah ditolak karena pada waktu itu belum ada kejelasan yang secara nyata. Zea benar-benar menggantungkan perasaannya, setiap orang itu tentunya pasti menginginkan sebuah kepastian, apalagi di masa remaja yang tentunya sudah melewati masa kanak-kanak. Ya memang sih masih sekolah, tapi kan setidaknya ingin serius dalam menjalani sebuah hubungan. Lagian masa iya sudah besar mau menjalani hubungan yang main-main saja. Setidaknya dengan hubungan tersebut bisa sedikit memberikan semangat dalam hal yang berhubungan dengan pendidikan untuk menjadi penyemangat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com