"Lo udah gila ya? Terus nanti Zea nya mau dikemanain, Bambang?!" Tanya Adit lirih, tapi dengan penuh penekanan. Dia benar-benar kesal dengan jalan pikiran Zafran, apalagi ekspresi dia itu malah terlihat biasa-biasa saja. Kalau Adit yang jadi Zafran, maka tidak akan macam-macam selama belum mendapatkan kesempatan dari Zea. Dia akui bahwa berjuang mendapatkan Zea itu tidaklah mudah. Dulu saja Zafran dibantu teman-temannya untuk memikat hati Zea. Nah, coba bayangkan kalau sekarang bagaimana nanti cara berjuang nya, pasti lebih susah dari sebelumnya karena sudah terikat dengan masalah kepercayaan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com