"Seperti informasi kemarin, silahkan Yachi chan pimpin acaranya" ucap Ukai sensei
"Baik sensei, hari ini kita akan melakukan sesi pemotretan untuk mendapatkan donasi pada akhirnya, pertama tama aku akan memfoto kalian bersama, kedua aku akan memfoto dengan gaya bermain, lalu ke tiga hanya Haruka yang akan jadi model, yang ke empat, aku memvideo cara bermain dan spike"
"Baik Yachi san"
Kami mulai sesi foto bersama dengan gaya yang paling sangar yang bisa di buat.
Dari sekian banyak gaya kami memilih gaya terbang saja, sesuai dengan logo kami yaitu gagak.
"Satu dua tiga lompat" ucap Yachi
Ckrek
Foto sudah di ambil dari sudut depan, tinggal ambil dari sudut lain lagi.
Selanjutnya adalah foto pura pura bermain.
"Tahan aku akan memfotonya lewat drone"
.
"Oke selesai, kalian boleh bergerak"
Selanjutnya sesi model solo yaitu diriku.
Selain foto ternyata Yachi juga minta video, mulai dari aku servis, cara berjalan, slow motion, dan lain lain.
Terakhir adalag video permainan, kami menujukan kekerasan spike setiap pemain.
Boom
Boom
Boom
Suara pukulan bola terus bergema.
Namun yang paling keren adalah saat Hinata melakukan spike tinggi dengan tubuhnya yang pendek.
Whoss, Hinata melompat dengan tinggi.
"Hahaha berapa kalipun aku melihat ini, tetap saja ini membuat ku kagum" ucap ku
"Benar, aku yang tingginya 180 an saja kalah tinggi lompatan dengan Hinata" ucap Asahi
Yachi yang memvideo pun juga kagum.
Pemotertan berlangsung selama 30 menit, jam 5 sore baru selesai.
"Aku akan langsung balik pulang ya sensei, untuk mengedit video dan gambarnya"
"Silahkan Yachi" ucap Ukai sensei
Selama 1 jam yang tersisa aku berlatih spike bersama Suga san.
Spike keras ace terus menerus aku pukulkan.
"Berhenti atau kamu akan merusak bola Haruka!"
"Maaf sensei he he"
Jam 6.
"Hari ini kita akan menginap di sini untuk membahas beberapa strategi, namun jika ada yang tidak di perbolehkan maka tidak ikut tidak apa sebab masih ada jumat dan sabtu depan" ucap Ukai sensei
"Sensei aku izin" ucap ku
"Iya kamu pulang sana"
"Baik sensei terima kasih"
Aku pulang duluan, namun tetap mampir ke restoran dulu.
"Haruka ayo rapat menu baru" ajak Saki
"Baiklah"
Di dalam ruang manager
Disana ada Aku, Saki, Kyouko, Souma, dan Takanshi
"Pembahasan kita kali ini adalah menentukan menu baru untuk minggu depan, apa ada di antara kalian yang punya ide?" ucap Kyouko
"Aku ada ide, bagaimana jika risoto?" saran Souma
"Berikan alasan"
"Sebab ya itu enak"
"Menu di tolak, yang lain apa ada?"
"Bagimana jika menu kita di kurangi dulu, contohnya jelly yang kurang diminati" ucap Takanashi
"Saran ku terima, menu itu memang kurang populer, tapi bos Haruka lebih baik di hapuskan atau di kurangi saja porsinya?" tanya Kyouko
"Kurangi saja"
Kyouko dan Takanshi mencatatnya.
"Aku ada saran, Bagimana jika menu baru itu adalah minuman" saran ku
"Minuman apa?" tanya Kyouko
"Vodka"
"Saranmu buruk Haruka kun langsung ku tolak" ucap Saki
"Ehhh"
"Kita tidak dapat izin menjual minuman keras Haruka san" ucap Takanshi
"Aku ada saran bagaimana jika menu barunya adalah makanan penutup, yaitu puding" saran Souma
"Saranmu biasa saja, langsung aku tolak"
"Kamu menolak terus memangnya kamu ada saran Kyouko san?" tanya ku
"Aku ada, yaitu roti kukus selai"
"Ah itu boleh juga" saran Saki
"Kamu yakin Saki?" tanya ku
"Itu bisa kok untuk sarapan, tapi kita buat paket dengan kopi atau teh hangat"
"Nah aku malah belum ke pikiran jika bisa di paket dengan itu" ucap Kyouko
"Tapi kita mendapatkan pasokan roti dari mana?" tanya Takanshi
"Gampang itu, supermarket bisa menyediakan jika kita pesannya banyak"
"Harganya?" tanya Souma
"Lebih baik sih 900 yen" saran ku
"Alasannya apa?"
"Ya itu harga yang murah namun kita fokuskan dalam jumlah, jadi aku sarankan lagi membuat selainya jangan pesan tapi buat sendiri"
"Oh, begitu, boleh saja kita membuat selai, di dapur juga ada alat mengaduk otomatis"
"Jadi menu ku untuk sarapan kan(9-12)?" tanyq Kyouko
"Iya jadikan menu sarapan saja"
"Lalu menu utama?" tanya Ku
"Aku menyarankan sih kita buat menu yang bisa di tanpa harus duduk, contohnya karage dalam wafer" saran Saki
"Alasannya?" tanya Kyouko
"Ya menunya cepat di buat dan aku lihat para pelanggan kadang agak lama menerima makanan"
"Ah anda benar juga San, apalagi saat saat banyak pesanan seperti ini" ucap Takanashi
"Baiklah saran ku terima, tapi para koki bagimana?"
"Kami bisa saja, lagipula hanya wafer dan karage, itupun akan sekali masak, jadi aku minta bantuan pelayan untuk menyajikan sendiri" ucap Souma
"Kami menerima juga" ucap Takanashi
"Oke, jadi hasilnya adalah roti kukus dengan selai untuk di jam 9-12 lalu untuk menu saat buka, karage dengan wadah wafer"
"Ah, kita bisa menambahkan daun selada juga soal harga kita lihat dulu berapa biaya total pembuatan per pcs nya" kata Saki
"Baiklah" ucap Kyouko
"Sekarang membahas gaji karyawan" ucap Kyouko
"Haruka san berapa banyak gaji yang akan anda berikan mengingat restoran sangat ramai seperti ini?" sambung Takanashi
"Berapa saldo bersih kita?" tanya ku
"92 juta yen jika aku bulatkan" ucap Kyouko
"Jika untuk part time 180 rb yen di tambah bonus yang kamu katakan sebanyak 40 rb yen, lalu lembur naikan ke angka 2500 per jam untuk pelayan, 2700 untuk koki dan Shindou, dan 2900 untuk mu dan Takanashi"
"Anda memang baik Haruka san" teriak Takanshi
"Naikan gajiku!" ucap Kyouko
"Mau naik berapa?" tanya ku
Melihat tampang ku yang menantang nyali Kyouko san malah menciut.
"Maaf tidak jadi bos"
"Maka rapat sudah selesai kan?" tanya ku
"Iya sudah selesai" balas Kyouko
"Jika begitu aku dan Saki akan pamit dulu ya"
"Hati hati di jalan Haruka san Saki san" ucap Souma
"Tentu"
Saat aku dan Saki sudah meninggalkan ruangan.
"Huh syukurlah, anda terlalu berani Kyouko san" ucap Souma
"Betullah, anda harusnya bersyukur bisa kerja di sini, eh ini malah minta kenaikan gaji padahal gajimu saja sudah lebih dari gaji manager di suatu perusahaan" balas Takanashi
"Iya iya aku minta maaf aku terlalu tamak tadi"
"Syukurlah juga Haruka san tidak mengubah keputusan kenaikan gaji lembur" ucap Takanshi
"Sudahlah kalian kembali bekerja saja" ucap Kyouko
"Baik Kyouko san"
Jam 6.30
Kami berdua tiba di rumah.
"Haruka kun langsung mandi saja, kita makan di pasar malamnya"
"Baiklah, ayo mandi bersama jika begitu"
"Kamu duluan, aku tidak ingin jadi mangsa mu"
"Aku janji akan jinak"
"Omong kosong, kemarin bilang satu ronde malah jadi beronde ronde"
"Itu kan sudah kamu izinkan"
"Pokoknya tidak mau, kamu mandi sendiri saja aku mau mandi di kamar mandi atas"
"Huh pelit" ucap ku
"Tuh kan bilang pelit, pasti mau main kan!"
"He he, jangan berburuk sangka"
"Dasar pikiran mu kotor Haruka kun!"
Saki berlari ke lantai atas untuk mandi di salah satu kamarnya.
"Huh punya istri satu kok kurang rasanya, tapi kalau punya dua akunya yang gak kuat" ucap ku
Blak
Kepala ku di lempar sandalnya Saki.
"Bilang sekali lagi aku lempar vas ini Haruka kun!"
"Eh aku khilaf maaf maaf"
"Dasar mesum!"
"Aku tidak mesum"
"Kamu mesum Haruka kun, sudah sana mandi dan jangan mikir cari istri baru lagi!"
"Iya iya sayang"
Bugh
"Aduh, kenapa di lempar lagi sandalnya" ucap ku
"Biar genap"
.
Jam 7 malam kami siap berangkat ke Daerah Shiratorizawa, pakaian ku hanya kaos dan celana jeans, sementara Saki kaos dengan rok jeans.
"Kamu yakin mau pakai rok?" tanya ku
"Ya memangnya kenapa, ini nyaman kok"
"Kamu tidak takut apa jika ada orang mesum yang menerkam kamu tiba tiba"
"Ya orang mesumnya itu kamu Haruka kun, sudahlah ayo cepat berangkat keburu malam nanti"
"Baiklah baiklah"
Perjalanan ku mulai.
"Hey Haruka kun"
"Ada apa?"
"Besok kamu mau intervewnya jam berapa?"
"Jam 7 pagi sudah ku mulai khusus untuk Momata sementara jam 8 untuk para karyawan"
"Lalu gajinya berapa?"
"Gajinya ku patok perjam sesuai dengan di restoran, dan untuk bonus gaji ya sesuai dengan total penjualan"
"Khusus Momata kamu berikan berapa?"
"Ya sama juga perbulan gaji utama bisa sampai 290 rb yen"
"Katamu pacarnya Momata itu manager di perusahaan it yang bertanggung jawab penuh pada perusahaan berita ibumu, gajinya berapa memangnya?"
"Gaji aslinya sebenarnya cuma 400rb yen, tapi sebab berita dan gamenya bagus di pasar gajinya berubah jadi 2,4 juta kurasa"
"Kamu kok bisa tau?"
"Aku tanya ibuku lah"
"Hmmmzz ku kira kamu memang tau dengan logika"
"Ya mana bisa, ibuku itu orangnya unik, gaji setiap karyawan beda staf saja sudah beda, bagaimana aku mengira ngira"
.
Jam 7.30 kami sampai di parkiran pasar malam.
Note : sebenarnya bukan pasar malam tapi lebih tepatnya sih wisata malam, seperti wisata taman bermain tapi lebih kecil, sebab di sini lebih di fokuskan pada wisata kulinernya.
"Ayo turun" ucap ku
"Oke"
Di depan mata terlihat lampu gemerlap ramai, bau makanan pun sudah tercium.
"Mau makan dulu atau apa?" tanya ku
"Kita makan yang ringan dulu saja, takoyaki mau?"
"Boleh"
Kami mendatangi warung takoyaki.
"Mau pesan berapa anak muda"
"Pesan yang gurita ayam dan sapi, isi 8 biji, 2 porsi pak" ucap Saki
"Baik, tunggu sebentar"
.
"Silahkan nona harganya 600 yen"
Saki menyerahkan uangnya lalu mengambil takoyakinya.
"Makan di mana?" tanya Saki
"Duduk di bianglala mau?" tawar ku
"Ide bagus, tapi kita pesan minum dulu"
"Oke sayang"
Kami membeli boba.
"Rasa original?" tanya ku
"Aku rasa Taro"
"Oke"
"Rasa Taro dan Original pak" ucap ku
"Besar sedang atau kecil tuan?"
"Sedang saja"
Penjualnya meracik boba itu, mulai dari mengambil bobanya, lalu di masukan susu kental manis, lalu tambahkan susu murni, terakhir berikan toping gula hitam halus di atasnya.
"Silahkan tuan harganya 400 yen"
"Ini, terima kasih ya"
"Terima kasih kembali karena sudah membeli tuan"
Setelah semuanya terbeli barulah kami naik bianglalanya, tidak besar namun tampak eksotis sebab lampunya yang gemerlap.
"Ayo foto dulu Haruka kun"
"Iya iya"
Kami foto berdua.
"Kurang jauh, biar aku suruh orang memfotokan"
"Umm"
"Halo tuan biasakah aku minta tolong untuk bantu memfotokan kami?" tanya ku pada salah seorang laki laki
"Tentu, mana kamera atau ponsel kalian"
"Ini" ucap ku
Aku mundur bersama Saki.
"Perlihatkan bianglalanya ya tuan"
"Siap, kalian agak geser ke kiri"
Kami geser ke kiri
"Oke, satu dua tiga"
"Satu lagi ya, silahkan pose bebas"
Kami berpose mesra.
"Sudah ku foto"
"Terima kasih tuan"
"Sama sama, aku duluan ya bye"
"Bye" ucap kami berdua
Saat kami melihat fotonya itu memang terlihat bagus, walaupun redup cahayanya, berkat fitur mode malam tentunya.
"Langsung naik?"
"Umm"
Kami langsung naik karena kebetulan tidak ada orang yang mengantri.
Di dalam bianglala
"Ku uplod ya fotonya Haruka kun"
"Uplod saja tapi satu saja"
"Baiklah"
Bianglala mulai berputar, kami sekalian menikmati makanan.
Seperti anak kecil yang baru pertama kali naik bianglala, Saki tampak kagum dengan pemandangan dari atas.
"Apa kamu beru pertama kali naik ini?"
"Iya, aku baru kali ini naik, lihat itu Haruka kun komedi putar itu kelihatan dari sini"
"Ya kelihatan lah, namanya juga kita sedang ada di atas, tapi apa benar ini pengalaman pertama kamu?"
"Umm, waktu kecil aku pernah di ajak ibuku juga sebenarnya ke wisata seperti ini, tapi aku tidak mau naik satupun wahana karena aku hemat uang"
"Sungguh alasan yang pelit"
"Ya bukanya pelit, waktu itu ibuku hanya bekerja sebagai pegawai kantoran biasa, sudah di ajak ke sini pun aku sudah senang"
"Hmmm mau ku kasihani kah?"
"Ya jangan, aku kan sudah bersama mu, untuk apa kamu mengasihani diriku"
"Benar juga apa katamu Saki chan, ayo makan sekalian juga takoyakinya"
"Umm"
Bianglala berputar sebanyak 2 putaran selama 20 menit.
Kami turun dengan sampah yang ku bawa juga.
"Berapa Pak" tanya ku
"Untuk pasangan muda ku beri diskon jadi 600 yen"
Kubayarkan 600 yen padanya lalu kami pergi ke komedi putar.
"Naik kuda atau kereta" tanya ku
"Aku mau yang kereta, kamu yang kuda"
"Ini mamalukan sebenarnya Saki chan"
"Tidak apa, tidak ada teman sekelas juga kan"
"Memang iya tapi, ya sudahlah aku kudanya"
"Good boy"
Walaupun hany berputar putar Saki bisa tertawa yang membuat ku ikut tertawa juga.
Selama 10 menit akhirnya kami turun, biayanya hanya 500 yen.
"Ayo ke sana Haruka kun"
"Kemana?"
"Yang tembak tembakan dapat hadiah itu"
"Baiklah"
.
"Berapa pak harganya?"
"200 yen untuk 3 peluru"
"Aku beli 2000 yen jika begitu, dua pistol pak"
"Ini uangnya" Ucap ku lagi
Saki memegang pistol aku pun sama.
Dor
Dor
Dor
"Kenapa meleset semua" ucap Saki
"Ya kamu harusnya membidik titik beratnya agar benda bergerak" ucap ku
"Buktikan jika bisa"
Aku membuktikan dengan membidik kepala boneka.
Dor
Dor
Boneka sudah terjatuh.
"Lihat mudah kan" ucap ku
"Akan ku coba jika begitu"
Dor
Dor
Dor
Walaupun butuh 3 tembakan, akhirnya boneka dapat jatuh.
"Hore"
Kami main hingga membuat semua hadiah utama hampir habis.
"Terima kasih pak" ucap ku saat menerima sebanyak 12 hadiah
"Tolong jangan kembali lagi anak muda"
"Hahaha tentu pak"
.
"Mau di apakan hadiah ini?" tanya ku
"Di kasihkan saja pada anak anak kecil, di rumah aku sudah banyak juga barang barang"
"Kamu yakin mau memberikan semuanya Saki chan?"
"Emm ku simpan satu saja boneka beruang yang pertama kali kamu dapatkan"
"Yang ini?" tunjuk ku pada boneka berwarna putih
"Iya"
"Ini bawa jika begitu, ayo kita cari anak yang mau"
"Umm"
.
Kulihat ada anak kecil yang menangis meminta di belikan boneka pada ibunya, Saki mendatanginya.
"Halo gadis cantik kamu mau boneka?"
"Eh tidak usah nak" Ucap si ibu
"Aku mau ibu"
"Tidak apa nyonya, ini kakak ada boneka beruang merah muda apa kamu mau?"
"Iya aku mau terima kasih kakak"
"Apa aku harus membayar ini nak?" tanya si ibu
"Tidak usah, aku memberinya gratis kok, sampai jumpa"
"Sampai jumpa kakak baik"
Satu persatu hadiah hilang dari tas yang ku bawa.
"Sudah habis Saki chan"
"Eh tapi masih ada satu lagi yang belum dapat"
"Mau aku beli dulu?"
"Tidak usah aku berikan saja boneka ku padanya"
"Kamu serius, bukankah tadi kamu minta untuk menyimpannya"
"Ya kebahagiaan anak kecil lebih baik daripada boneka itu Haruka kun"
"Baiklah jika kamunya bersedia memberikannya"
Saat Saki memberikan boneka aku tak lupa juga mengabadikan momen itu.
"Mungkin aku harus cepat cepat punya anak" ucap ku
"Jangan kak Haruka, kakak Saki masih terlalu muda"
"Aaaaa" teriak ku
"Diam kakak"
"Hiyori kenapa kamu di sini? sejak kapan?" ucap ku
"Sejak kak Saki mengunggah foto kalian di depan bianglala"
"Ibu ayah ikut?"
"Tidak, aku datang bersama teman sekelas ku kok"
"Huh syukurlah, sana kamu pergi saja dengan teman mu, jangan ganggu orang yang sedang kencan ini"
"Aku sebenarnya mau bilang pada ibu dan ayah loh"
"Ya jangan nanti aku dan Saki pasti di suruh menginap!"
"Ada uang tutup mulutnya tidak ini?"
"Kamu itu ke sini mau bermain atau minta uang padaku sih Hiyori chan"
"Keduanya kakak, tehee"
"Hmm, ku beri 10 rb yen cukup ya" ucap ku
"Teman ku apa tidak kamu hitung kak!"
"Baik baik 20 rb"
"Itu baru uang jalan jalanya lalu uang tutup mulutnya?"
"Baik 30 rb jangan lebih lagi!"
"Kita sepakat" ucap Hiyori
Hiyori meninggalkan aku setelah ku berikan uang lalu Saki datang kembali.
"Siapa tadi Haruka kun"
"Dia Hiyori yang memalak aku uang"
"Uang tutup mulut ya hahahahh"
"Iya, aku tidak ingin ribut dengan ibuku"
"Ya sudah ayo kita makan kalau begitu" ajak Saki
"Makan di mana?"
"Makan di restoran kita saja, disini makanannya terlalu berminyak"
"Ummm ini baru jam 8.30, kamu yakin mau cepat cepat pergi dari sini?"
"Aku yakin, aku sudah merasa cukup"
"Baiklah ayo kembali ke mobil lagi jika begitu"
Jam 8.50 kami tiba di restoran.
"Astaga ini penuh Saki chan"
"Parkir di garasi saja"
"Baiklah"
Kami masuk ke dalam.
"Meja untuk 2 orang Uzaki san" ucap ku
"Baik Haruka san"
Uzaki membawakan kami air mineral.
"Jika sudah pilih menu silahkan pencet tombolnya Haruka san Saki san"
"Iya" balas Saki
"Mau makan yang mana Saki?"
"Aku mau makan spageti saja kalau kamu?"
"Nasi goreng"
"Minumnya?" tanya Saki
"Es jeruk saja"
Saki memesan, beberapa menit kemudian Uzaki mereka mengantarkan makanan pesanan kami.
"Terima kasih Uzaki san" ucap Saki
"Sama sama"
"Nah ayo makan sekarang" ucap ku
"Umm"
Jam 9.30
Kami beranjak dari restoran seperti biasanya tanpa membayar.
"Enaknya punya restoran sendiri" ucap ku
"Memang enak, aku tidak menyangka loh hasilnya akan sebaik ini"
"Ya sebab kita terkenal duluan, lalu media promosi kita juga banyak, mulai dari koran berita, promosi kita di yt dan instagram lalu kita mengenalkan juga di teman sekitar"
"Iya benar, untungnya juga kamu mendapat bangunan ini dalam harga murah juga"
"Ayo pulang saja keburu pagi"
"Umm"
Jam 9.45
"Saki chan langsung tidur atau gimana?"
"Aku mau setrika dulu pakaian untuk kamu interview besok"
"Tidak usah pakai pakaian formal, aku ingin tampil biasa saja"
"Apa kamu yakin? Kamu nanti di pandang rendah oleh calon bawahan mu mungkin loh"
"Ya tinggal tidak ku terima saja"
"Ya jangan seperti itu, mereka menghormati kita, kita juga harus menghormati mereka Haruka kun"
"Sudah sudah percaya saja deh"
"Memangnya kamu mau sih?"
"Tolong bantu aku kirim pesan ke kontak yang baru masuk ini, katakan jika mau ikut interview adalah besok waktunya jam 9"
"Baiklah, tapi setelah itu aku akan menyetrika dulu ya"
"Oke" balas ku
Isi pesan yang ku kirimkan adalah.
"Saya selaku manager perusahaan, mengundang anda untuk datang ke perusahaan untuk interview dan tes pada pukul 9 pagi, balas pesan ini jika anda bersedia, akan saya tunggu jawabannya hingga jam 9 pagi besok"
Rata rata pesan ku langsung di balas bersedia untuk tes dan interview.
"Eh kamu sudah menyiapkan kertas tes memangnya?" tanya Saki
"Sudah, pokoknya jika urusan ini sudah, aku cuma tinggal menginterview mereka saja"
"Baik karena sudah selesai aku mau setrika dulu ya jas mu"
"Baiklah, mau setrika di mana?"
"Di kamar"
"Aku ikut saja kalau begitu"
"Ya baiklah"
Saki menyetrika baju jas ku dan baju formalnya juga, sementara aku main ponsel.
"Baiklah sekarang mari hasilkan uang lewat beli mata uang kripto saja"
"Jangan aneh aneh Haruka kun!"
"Ini tidak aneh, tapi untung besar jika berhasil"
"Mau apa buat uang lagi?" tanya Saki
"Ya ini pekerjaan ku bermain dengan uang"
"Aku tidak ingin kamu tergila gila pada uang loh Haruka kun"
"Ya jika sampai tergila gila juga, ini cuma memutar uang saja kok"
"Baiklah jika kamu berkata seperti itu, namun aku tetap tidak suka"
"Ku jamin untung deh"
"Hmmm terserah kamu lah Haruka kun"
.
"Kamu marah Saki chan?"
"Tentu saja aku marah bukan untuk apa juga punya uang banyak banyak, inget loh Haruka kun uang mu di aku saja masih 4,4 triliun yen, lalu uang di kamu ada berapa coba"
"8 trilun yen lebih"
"Apa kamu bisa berpikir cara menghabiskan uang itu bagaimana caranya?"
"Ya tidak tau juga sih"
"Nah kan kamu juga bingung, jadi buat apa cari uang lagi jika memang sudah sebanyak itu"
"Kan kamu yang mengatakn carilah uang saat tidak butuh uang, sebab kamu akan punya uang saat kamu butuh uang"
"Itu beda cerita jika kekayaan sudah menumpuk"
"Begini saja kita anggap ini investasi"
"Baiklah aku akan percaya padamu jika berkata ini investasi, jadi jangan pernah kamu ambil uang dalam jangka pendek"
"Iya aku berjanji"
"Ya sudah sana mainkan investasi mu"
"Oke sayang"
Setelah mendapat lampu hijau aku pergi dulu untuk melihat kurs bit coin.
1 bitcoin = 740 yen
Coba aku lihat grafiknya, semenjak tanggal aku melakukan penarikan uang nilai bit coin selalu turun.
"Ini bisa berkembang tidak ya" pikir ku
"Ah beli saja lah mumpung murah" ucap ku
Note : Semenjak nilai anjlok tajam peraturan hanya boleh memiliki 1000 coin per akun di hapuskan, masih ada pembatasan namun nilainya di ganti 10 rb coin.
7,4 juta yen ku keluarkan untuk membeli 10 rb bit coin.
Namun aku yang berniat mendongkrak nilai bit coin lagi membuat banyak akun di website yang menjual bit coin.
Sebanyak 20 akun ku kerahkan untuk membeli bit coin, lalu aku juga membeli bit coin bukan hanya dari satu website melainkan dari 5 website.
Total bit coin yang ku miliki adalah 1 juta bit coin dengan biaya yang ku keluarkan adalah 740 juta yen.
Aku berpikir "Ya aku tidak berharap banyak sih dengan bit coin sekarang, tapi aku yakin juga 10 tahun mendatang pasti harganya melonjak naik lagi"
Lalu selain bit coin aku juga membeli dogcoin.
Seperti bit coin doge coin juga punya batasan maksimal pembelian per akun, yaitu sebanyak 10 juta coin per akun.
Kurs dogcoin ke yen
1 dogcoin = 14 yen
Note : saya ambil nilai yang rendah sebelum ada lonjakan yang di sebabkan oleh para milyarder memborong dogcoin, sedikit info juga dogcoin sebenarnya adalah mata uang kripto yang sebenarnya hanya di gunakan sebagai candaan semata, namun karena termasuk uang kripto yang agak populer, coin ini tetap punya harga.
Seperti tadi juga aku menggunakan 20, masing masing membeli 10 juta dogcoin.
14 miliar yen aku keluarkan, dengan 1 miliar koin yang ku dapatkan.
"Kalian boleh mengira ini candaan tapi 2 tahun mendatang atau mungkin saja besok nilainya akan meningkat sampai 14 rb yen per koin"
Cara Haruka di atas memang sangat menguntungkan, beli saat harga terendah lalu jika meningkat di jual jika harga malah turun maka tahan, jika harga kritis maka mau tak mau Haruka pasti akan menginvestasikan lagi uangnya.
Note : Haruka sebenarnya juga sudah bisa memainkan harga coin kripto sebab dia adalah salah satu milyarder, namun dia enggan menunjukan muka.
Note : jikalau Haruka menujukan mukanya di dunia invertasi maka ia dapat memainkan harga suatu barang hanya dengan omongan, atau cerita semata (Ekonomi Naratif)
Lalu alasan kenapa Haruka tidak mau menujukan muka sebab ia malas jadi pusat perhatian.
Note : yang belum tau keunggulan uang kripto akan Author beri tau.
1. Peredaranya tidak dapat di kontrol pemerintah, sebab di ciptakan bukan dari bank melainkan dari individu atau suatu kelompok yang pintar dalam kriptografi
2. Nilainya selalu berubah ubah sesuai mekanisme pasar, bahkan pembuatnya pun tidak bisa mengkontrol nilai uang kripto.
3. Orang lain tidak tau berapa banyak uang kripto yang kamu miliki, sebab itu adalah privasi yang tinggi
4. Keamanan masih terjamin, kecuali untuk uang kripto yang gagal di kriptografi, baisanya di tandai uang kripto tersebut gagal populer dan tidak punya harga di masyarakat umum.
5. Tanpa pajak dan tanpa biaya admin jika melakukan transaksi, kamu beli dogcoin seharga 14 yen maka uang yang kamu bayarkan juga 14 yen tanpa pajak tambahan sebab ini bebas pemerintah dan tipenya tidak ada perantara.