webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Komik
Peringkat tidak cukup
273 Chs

33.) Peduli

"Haruka san kamu naik mobil? Apa sudah ada sim?" Tanya Miyuki

"Sudah"

"Umur mu bukanya seumuran dengan ku sekitar 16 tahun?"

"Memang"

"Lalu kenapa bisa?"

"Pakai surat nikah"

"Oh aku lupa itu bisa di lakukan"

"Orang dewasa orang yang telah menikah atau di atas 17 tahun" tertulis di hukum jepang (versi ku)

Kami sampai di supermarket.

"Kalian terserah mau beli apa tapi jam 8.40 kembali ke sini atau 20 menit lagi" ucap ku

"Eh kamu meninggalkan ku dengan Shinomiya?" Tanya miyuki

"Aku juga Shinomiya, Saki juga"

"Maksud ku bersama Kaguya?"

"Sudah jangan bawel sana hus hus" usir ku

Aku dan Saki mulai masuk supermarket.

"Ambil yang pedas atau rumput laut" tanya Saki tentang rasa keripik kentang

"Ambil saja keduanya"

"Eh ada rasa bbq" kata Saki

"Ambil saja..."

"Lihat rasa keju"

"Ambil semua varian rasa saja"

Kami pun membeli 8 rasa jadi 8 bungkus yang ku angkut.

"Cola dan sprite Saki"

Saki mengambil Cola dan Sprite masing masing 2 botol 1,5 liter.

"Ambil juga permen coklat mint ini?"

"Masukan saja Haruka kun"

Karena masukan semua keranjang dorong kami jadi penuh terlalu cepat.

"Saki sudah penuh ayo pulang saja"

"Eh padahal baru 12 menit"

"Sudahlah nanti kita mengunggu di mobil saja"

"Baiklah"

Saat di kasir aku bertemu dengan Kaguya dan Miyuki

"Apa yang kamu beli Kaguya" tanya Saki

"Yang kamu katakan tadi"

"Oh daun teh putih"

Tagihan ku dan Saki sebanyak 10 rb yen

Di bayarkan oleh Saki

"Haruka kun aku pinjam uang, aku lupa bawa dompet" kata Kaguya

"Berapa?"

"3000 yen"

"Ini ambil" ku beri dia 10rb yen

Kami berempat kembali ke Mobil lalu kembali ke rumah.

Disana masih terdengar seseorang yang menyanyi ria.

"Kami kembali" ucap ku tapi tidak di dengarkan karena fokus pada ibuku yang bernyanyi

Ku serahkan beberapa snack pada miyuki untuk di bagikan dan beberapa untuk kakek nenek ibu dan ayah.

"Haruka kun gantian tangan ku sudah lelah" teriak Chika

"Jika sudah lelah gantian saja dengan ayah"

"Eh tapi ayah ingin bernyanyi" kata ayah

"Bayangkan Ayah yang main piano dan ibu yang menyanyi, pasti tambah seru" kata ku

"Oh tidak semudah itu menipu ayah mu ini Haruka kun!"

Acara malam terus berlanjut bergantian antara aku dan ayah yang main piano, Saki Kaguya Chika bahkan Miyuki juga ikut bernyanyi, minus miyuki hanya 1 detik lalu di ganti.

"Kalian tidur di sini atau di kamar?" Tanya ibu

"Aku dan Saki tentu saja di kamar"

"Halah paling juga mau silaturahmi" kata Hiyori

"Yehh yang penting kan dah halal" balas ku

"Ihhhh keji"

"Kamu mau ikut?" Tanya ku

"Jangan aneh aneh Haruka kun!" Kata Saki

"Aku mau...." Kata Hiyori lalu tak sela

"Tidak jadi maaf"

"Hummmmm" Hiyori ngambek

"Kalian juga tidur saja di kamar, dingin di sini" kata ibu ku pada Kaguya dan temannya

"Baik tante kami akan tidur di kamar"

Semua berjalan ke kamar masing masing.

Di kamar ku.

"Oh ternyata bergini ya kamar mu dulu, lucu Haruka kun"

"Agak malu aku jika mengingat ini, wallpaper Superman harusnya di copot saja" ucap ku

"Eh kenapa harus malu celana dalam mu saja ada yang tulisanya S"

"Masa? Bukanya sudah ku buang?"

"Belum kok masih di cucian terbawah dan aku sudah mencucinya kemarin"

"Buang saja itu" ucap ku sambil menutupi wajah

"Hahaha, lucu melihat mu malu Haruka kun" ucap Saki

"Pokoknya akan ku buang ketika sampai apartemen"

"Akan ku sembunyikan"

"Hey kenapa kamu lepas baju?" Tanya Saki

"Memangnya kenapa? Aku gerah setelah menyanyi tadi jadi aku akan tidur tanpa baju saja"

"Jangan main ok" ucap Saki

"Ish"

"Pala mu itu ish kamu apa tidak khawtir pada tubuhmu?" Tanya Saki

"Aku masih kuat"

"Jangan ngeyel, ayo tidur saja"

"Halah, tapi ya sudah tidur saja"

Saat sudah menutup mata tangan ku merayap seperti ular dan ku buka kancing kemeja Saki atasnya.

Saki masih belum bangun jadi lanjutkan masukan tangannya.

Ku masukan tangan ku kedalam bajunya.

"Astaga sensasi lembut dan bulat ini selalu membuat ku ketagihan" pikir ku

Semakin lama semakin kencang aku menekannya.

"Lepasakan atau ku buat kamu turun dari ranjang Haruka kun" kata Saki

Lantas langsung ku lepaskan dan ku kancingkan kembali kemejanya.

"Sudah ok jangan kirim aku keluar ranjang"

"Ummm"

Saki lalu mendekat dan memeluk ku dan bersandar di dadaku, aku juga tidur saja akhirnya.

Pagi hari pukul 5 tepat

Aku dan Saki sebelumnya sudah memutuskan akan pamit lebih awal karena harus latihan menyanyi duet.

Ibuku mengizinkan dengan enggan.

"Jika libur datang lagi ke sini" kata Ayah

Kami sampai di apartemen pukul 5.30

"Saki Mandi dulu yuk" ajak ku

"Kamu duluan saja, aku akan buat sarapan dulu"

"Itu nanti saja"

"Aku tau yang kamu pikirkan suami ku, maka dari itu aku masak dulu"

"Jadi setelah masak bisa?"

"Bisa sarapan tentunya" balas Saki

"Hmmmmmm"

"Kamu ini apa maniak sex sih Haruka kun"

"Ya tidak lah, tapi manfaatkan waktu sebaik mungkin"

"Halah Alasan aja, sana madu dulu"

"Baik baik aku mengerti ibu Saki"

Selesai mandi

"Baunya harum apa yang kamu masak Saki?"

"Sup sayuran dan Ayam"

"Ouu"

"Bisa kamu siapkan piring untuk kita makan?"

"Ok akan ku siapkan"

Saat makan

"Ini tanpa nasi?"

"Ini rasanya tidak kuat dan banyak karbonya jadi tidak pakai nasi tidak mengapa" balas Saki

"Oh begitu"

Lalu ku makan dan memang rasanya ringan dengan sayur yang belum terlalu layu.

"Enak, rasanya ringan dan apa ini kacang polong?"

"100 untuk mu Haruka kun"

"Saat dingin apa ini masih enak?"

"Tidak, saat dingin kuah kaldunya akan mengental membentuk jeli dan katanya tidak enak"

"Kamu coba telepon Sayu dan katakan padanya apa dia sudah sarapan" ucap saki lagi

"Umm tunggu sebentar"

.

.

"Halo Haruka san ada apa?"

"Apa kamu sudah sarapan?"

"Ini mau beli, gas di rumah ku habis jadi aku tidak bisa memasak"

"Pas kalau begitu naik ke atas ke apartemen ku no 17"

"Untuk apa?"

"Ku berikan sarapan"

"Eh tidak usah" kata Sayu

"Datang saja tidak perlu sungkan"

"Ummm baiklah"

Lalu pintu di ketuk.

Saki membuka nya dan memberikan Sup itu padanya.

"Apa ini Saki san?"

"Sup Sayur ayam, jangan pakai nasi makanya ingat!"

"Oh ku kira ini kare" ucap Sayu

"Kamu belum pernah makan yang begini rupanya Sayu san"

"Belum"

"Ok nanti ku ajari karena ini akan jadi salah satu menu di resto"

"Baik Saki san, terima kasih atas makanannya aku izin pamit"

"Umm silahkan"

.

.

"Hey Haruka kun jika ibuku kembali apa kita akan menampungnya di sini?"

"Tidak lah, ia akan ku sewakan apartemen di lantai bawah"

"Kenapa juga?"

"Dia orang tua sebaliknya jangan kebanyakan naik tangga atau lift"

"Oh jika begitu kurasa ok juga"

"Kurasa ibumu akan keluar Selasa nanti"

"Apa benar?" Tanya Saki

"Ya jika pemeriksaan tidak telat dan ibumu sudah normal harusnya ya Selasa"

"Kita akan mendapatkan pengetahuan mereka bukan jika ibu ku sudah normal?"

"Iya mereka akan menelepon ku"

"Bagus aku tidak khawatir lagi, jadi ayo kita latihan"

Kami latihan lagu yang sudah di tentukan yaitu Daoko orange dan white album(ciptaan Haruka  tinggal tes vokal)

Kami latihan sampai jam 9 pagi dan istirahat karena kami tampil jam 12 siang nanti.

"Kita ke Resto yuk" ucap Saki

"Ngapain?"

"Tengok aja apa sudah ada yang melamar dan renovasinya apa sudah berjalan"

Aku dan Saki mengendarai Motor ke Resto dan ku dapati di dalam Shindou sudah datang membantu merapikan Meja yang baru sampai.

"Eh Shindou bukankah ku suruh jam 10"

"Dia sudah datang kemari sejak pukul 7 Haruka san, sudah ku bilang kamu datang terlalu awal tapi dia memaksaku membiarkannya walaupun tanpa gaji" ucap Sayu

"Hadeh nih orang memang kekurangan uang" pikir ku

"Kamu sudah sarapan Shindou?" Tanya ku

"Aku biasa sarapan jam 12 Haruka san"

"Heh" Saki dan Sayu kaget

"Ini kamu beli dulu sarapan untuk mu lalu kembali ke sini, ucap ku lalu ku beri uang 500 yen"

"Eh tidak usah Haruka san" tolak Shindou

"Jika kamu tolak maka kamu akan langsung ku pecat Shindou" kata Saki

"Eh baiklah akan ku terima"

"Ingat belanjakan semua jangan terlalu hemat" pesan ku padanya

"Eh tapi ini untuk sarapan terlalu besar aku sarapan paling 50 yen cukup"

"Apa yang kamu makan dengan 50 yen?" Tanya Saki

"Roti sebungkus dan untuk vitaminya aku cari daun untuk ku makan jika beruntung aku bisa mendapatkan buah"

"Ngeri" pikir kami

"Sudahlah jajakan semua itu dengan roti dan berikan adik mu juga lalu kembali kemari"

"Baik Saki San"

Shindou lantas pergi.

"Apa dia semiskin itu?" Tanya Saki tidak percaya

"Dia miskin karena hutang ayahnya" jawab ku

"Tap itu terlalu ngenes loh, makan daun dan buah dari taman? Apa tidak di tangkap?"

"Ya selama dia ngambil pada aturan tidak apa kurasa"

"Oh iya Sayu apa sudah ada yang mendaftar untuk jadi Pegawai koki pelayan atau manager?"

"Sudah ada 5 orang yang mendaftar, sebentar akan ku ambilkan surat lamaran mereka"

"Oke"

Sayu menyerahkan amplop coklat itu padaku.

Pertama ada

Kyouko Shirafuji

Tanggal Lahir22 Oktober

Jenis KelaminPerempuan

Tinggi Badan170 cm

Berat Badan45 kg

Golongan DarahB

Melamar sebagai Manager

Alasan : punya pengalaman management dan punya pengalaman sebagai pemimpin

"Ya iya lah elu pimpinn gangster, tapi bolehlah ok ku terima"

Kedua

Hana Miyakoshi

Jenis

Manusia

Jenis kelamin

Perempuan

Usia

16 → 17

Tinggi

157 cm (5'2 ")

Ulang tahun

11 Juli

Warna rambut

cokelat

Warna mata

cokelat

Melamar sebagai waiters atau pelayan

Alasan melamar : mengisi kegabutan sekolah

"Anjerr alasannya anti mainstream, Saki lihat ini" tunjuk ku padanya

"Ada ya orang sekolah gabut"

"Ini ada buktinya"

Yang ketiga ada

"Shiho Kamamura"

Jenis

Manusia

Jenis kelamin

 Perempuan

Usia

19

Tinggi

154 cm

Warna rambut

Ungu

Warna mata

Ungu

Melamar sebagai waiters

Alasan melamar: mengawasi Yuuta Shindou, jika tidak di terima aku siap membayar berapa pun agar di terima

"Haruka san jangan menerima orang itu dia lintah darat"

"Eh Shindou sudah datang"

"Pokonya jangan sampai anda menerima dia Haruka san"

"Memangnya kenapa?"

"Dia lintah darat jahat"

"Maksudnya rentenir?"

"Iya keluarga ku sudah terjerat olehnya"

"Ya masalah diterima atau tidak besok senin baru ku putuskan"

"Aku sudah memperingatkan anda Haruka san"

Yang ke 4

Adachi Masahiro

Jenis kelamin

Pria

Usia

20

Tinggi

180 cm

Warna rambut

Hitam

Warna mata

cokelat

Melamar sebagai koki

Alasan melamar punya pengalaman sebagai koki dan butuh pekerjaan secara cepat, jika ingin saya juga sepasang dengan Takuya Konou dia juga chef yang butuh pekerjaan.

"Lah dua orang dalam satu surat lamaran"

Yang ke lima ada

Daisuki Higashida

Jenis

Manusia

Jenis kelamin

Pria

Usia

16 → 17

Tinggi

172 cm (5'8 ")

Warna rambut

Hitam

Warna mata

Cokelat kuning

Melamar sebagai pelayan

Alasan melamar karena kebutuhan hidup, ayah ku sudah di phk dan aku butuh uang sekolah

"Ok sesuai yang ku harapkan"

"Ok Sayu akan ku bawa ini dulu, jika ada lagi nanti segera bawa ke aku jika tidak ada di sini bawa ke apartemen ku"

"Baik Haruka San"

Jam 9.30

"Ini Sayu ku berikan 1000 yen, belilah makanan untuk makan siang dan pastikan Si Shindou itu makan"

"Sudah mau balik Saki san?"tanya Sayu

"Aku dan Haruka ada acara nanti"

"Oh baiklah nanti aku akan pesan makanan"

"Ayo Haruka kun"

"Oke"

"Kenapa muka mu kelihatan bahagia Haruka kun?"

"Aku habis menang trading"

"Judi?"

"Bukan tapi trading"

"Menang berapa?"

"Coba tebak" kata ku sambil naik motor

"1 juta yen?" Tanya Saki

"Salah"

"2 juta yen"

"Salah"

"Lalu berapa dong"

"150 juta yen"

"Ah bodo lah bingung aku dengan cara mu mendapatkan uang" teriak Saki

"Lah kenapa juga bingung, Saki chan uang 150 juta sudah ku tf di kartumu, silahkan pakai buat beli bahan makannan dan gunakan untuk keperluan mu" ucap ku

"Kebanyakan itu"

"Ya kalau kebanyak simpan saja buat tabunga"

"Ummm ok"

Ketika sampai di apartemen.

"Sudah siap?" Tanyaku

"Umm"

"Pakai jaket untuk menutupi kostum nya" kata ku

"Sudah"

Kami berangkat menuju Lokasi panggung di gedung central budaya, karena ini hampir musim panas kurasa aman dari hujan.

Ku kendarai mobil dengan cepat menuju ke sana.

Jam 10.30 kami tiba dan langsung saja ku parkirkan mobil ku.

"Bentar Saki aku akan pergi dulu ke toilet umum untuk kencing kamu tunggu saja di sini sampai aku kembali"

"Baik Haruka kun"

Aku bergegas mencari toilet umum.

Ah ketemu namun di dalam salah satu bilik ku dengar erangan wanita.(295703) "anggep aja scene nya di toilet umum."

"Astaga orang sekarang tidak tau malu ya main di toilet umum" pikir ku

"Kamu terlihat Menikmati Tsukimi chan" teriak pihak laki laki

Aku langsung menghentikan kegiatan kencing ku dan ku dobrak langsung pintu toiletnya.

Cerita doujin dimana Si mc harus di hianati karena kalah fisik dan Si wanita tidak mau lapor pada pacarnya.

"Whoa apa masalah mu bung?"

Terlihat Wanita yang sudah telanjang bulat dan si laki laki buru menaikan celananya.

"Kamu keluar dulu dan kamu nona pakai kembali pakaian mu" ucap ku lalu ku tarik laki laki tadi dan membiarkam si nona membenarkan pakaiannya

"Mau cari mati ya lu?" Ucap Kirishima

"Huh seorang laki laki yang hanya mengancam seorang wanita hanya untuk nafsunya adalah sampah publik dan itu harus di buang"

"Banyak bacot anjing"

Dia datang dengan pukulan kuat menuju ulu hati ku, namun bisa ku tangkis dengan siku, ukuran tubuh kami hampir sama dia lebih kekar dari ku namun aku menang tinggi.

"Huh boleh juga menghindar mu, akan ku pastikan kamu mati di sini untuk tutup mulut" ucap kirishima

"Apa kamu yakin Kirishima senpai?"

"Bagaimana kamu tau nama ku bangsat!"

"Dia meninju aku dengan segala pukulan yang kuat yang bisa ia layangkan padaku, aku dengan mudah menghindarinya namun itu membuat ku terpojok pada akhinya"

"Begini saja bung aku tidak ingin bertengkar dengan mu, akan ku bagi wanita itu padamu jika kamu ingin"

"Matamu di bagi dia wanita, bukan barang bangsat" ku pukul mukanya dengan one punch hook dan langsung mengenai rahang bawah nya.

"Mati kah pingsan kah?" Ucap ku sambil menendang tubuhnya yang tergeletak di lantai kamar mandi

Ku telepon antek ibuku untuk memebreskan ini dan ku ambil hp nya.

"Nona silahkan keluar disini tidak ada laki laki lain"

Dia membuka pintu sambil gemetar ketakutan karena hidupnya pasti akan lebih bahaya lagi.

"Tenang aku menyelamatkan mu, dia bukan pacar mu kan?"

Nona itu menangguk.

Ikuti aku, laki laki itu biarkan di situ dan kamu cek hp ini dan hapus yang kamu anggap file tidak penting.

Dia mengambil hp dari tangan ku.

Aku menuntunnya sampai ke kursi kosong depan toko yang tutup karena acara kontes itu menarik hampir semua pembeli.

"Duduk dulu" nona itu duduk dan aku pergi ke mesin minum otomatis dan ku belikan di teh hangat

"Minum ini"

Dia dengan gemetar membuka kaleng teh, aku merebutnya kembali dan ku buka lalu ku kasihkan lagi.

Dia meminumnya.

"Nona Tsukimi bukan?"

"Iya"

"Tenang kamu sudah aman aku tidak bermaksud buruk padamu aku menolong mu karena aku kasihan padamu yang hanya di manfaatkan oleh laki laki berengsek itu"

"Apa selama ini kamu di ancam olehnya?"

"Umm"

"Kamu diam saja tanpa melawan?"

"Umm" sambil mengangguk

"Dasar wanita bodoh, kamu itu wanita jaga kehormatan mu untuk orang yang kamu cintai jangan hanya penis besar sudah membuat mu puas dengar! Apa kamu ingin masa depan mu hanya di isi oleh dia dan dia dimana hanya ingin memanfaatkan dirimu saja?"

Nona itu mulai menangis

"Pelacur saja masih memasnag tarif untuk tubuh mereka walaupun di foto di video mereka masih punya harga untuk tubuh mereka dan lihat kamu hanya sebuah ancaman saja kamu sudah memebrikan tubuh mu, apa kamu tidak malu pada ibumu ayah mu atau mungkin pacarmu jika punya"

"Aku tidak peduli dengan hidup mu mau jadi apa tapi jika kamu tidak berubah maka masa depan mu akan suram nona, lebih hargai dirimu gunakan logika mu jangan hanya karena penis besar kamu kegirangan seperti maniak sex, sudah lah aku pergi dulu, ku pastikan kamu tidak akan melihat laki laki itu lagi dalam hidup mu, ku jamin tapi ku harap kamu dapat belajar dari ini, Hidup tidak sekedar sex dan sex masih ada masa depan yang harus kamu capai, jangan takut melapor polisi jika kamu mendapatkan ancaman polisi akan melindungi korban"

Ucap ku panjang lalu ku hentikan taksi.

"Dimana alamat mu?" Tanya ku

"Di jalan.... Komplek perumahan...."

"Kamu sudah bisa berpikir jernih tentang apa yang barusan ku katakan?"

"Ummm"

"Bagus sekarang lebih baik kamu pulang untuk mandi dan katakan maaf pada orang tuamu, yang lalu biarlah berlalu dan jangan sampai kamu ulangi lagi"

"Tuan boleh ku tanya siapa kamu?"

"Aku Haruka Shinomiya, jika kamu kepo dengan ku lihat saja yt Saki Haruka, sekarang masuk ke taksi"

"Baik Haruka san terima kasih atas bantuannya"

"Pak ke jalan.... Kompleks perumahan....dan ini uangnya" Ucap ku ke Supir lalu ku serahkan uang 1000 yen pada pak supir

Taksi mulai jalan menjauh dari tempat ku.

Kulihat jam sudah pukul 11 saja artinya Saki sudah menunggu selama 30 menit di dalam mobil.

Aku berlari menuju mobil ku dan ku buka pintu mobil terlihat dia masih di sana.

"Maaf aku lama aku juga pup"

"Ish harusnya kamu bilang lewat pesan jika seperti itu lebih baik aku tadi daftar ulang dulu kan"

"Maaf maaf sekarang ayo kesana untuk daftar ulang"

"Ok"

"Sudahlah jangan marah istriku yang manis"

"Bodoh jangan keras keras malu tau"

"Eh apa aku tidak dengar istriku yang manis mengatakan apa"

"Diam atau kamu tidak tidur seranjang nanti malam" ancam Saki

"Baik aku diam"

Kami daftar ulang dan mendapatkan no 56 untuk tampil dan di sana juga ku serahkan file untuk tampil 2 file walaupun kamu gugur di babak pertama kamu tetap harus menyerahkan semua file yang di butuhkan, kecuali jika kamu bisa main alat musik.

Setiap pertunjukan di batasai dengan waktu 5 menit jadi kami akan melakukan pertujukan pada pukul 4,30 kira kira.

"Mau menunggu atau tinggalkan saja ke rumah ku dulu?"

"Tunggu sebentar aku ingin lihat pertunjukan pertama"

"Itu masih lama sekarang saja baru jam 11, ayo makan siang dulu saja lalu kembali ke sini"

""

"Udah jangan diem aja, jalan menuju restoran" kata ku sambil mendorong tubuh Saki

Setelah masuk ke mobil

"Haruka kun di salah satu komentar video yt kita ada yang mengucapkan terima kasih atas bantuan mu, dan dia ingin no mu"

"Huh siapa itu"

"Akun atas nama Tsukimi_40"

"Balas saja "tidak masalah" dan jangan berikan no hp ku"

"Umm"

.

.

.

.

.

.