Sarapan bersama selama 40 menit, harga tagihan hanya 600 berry, maklum saja sih, sebab disini aman dari bandit, jikalau ada pun tidak mungkin juga mereka merampas petani sayur.
.
Sampai di rumah ku berikan Hiyori uang 4 gepok.
"Ini kebanyakan ku kira Haru kun, dengan uang 25 rb berry saja kita sudah bisa makan enak 3 kali sehari loh" kata Hiyori
"Ambil saja, beli pakaian untuk mu dan untuk ku juga, jangan di tolak, gaji ku sebenarnya tinggi asal kamu tau, lalu aku sebenarnya mendapatkan hadiah bounty Kaido juga" ucap ku
"Kamu simpan di mana memangnya uang itu?" tanya Hiyori sebab jika uang 4 miliar berry seharusnya kelihatan jika disimpan di rumah
"Ku simpan di bank tentunya" balas ku
"Oh begitu rupanya"
.
Hari hari berlanjut jadi minggu, tepatnya ketika kehamilan Hiyori berada di minggu ke 4 aku kedatangan tamu penting, yaitu kru Mugiwara.
"Ada urusan apa seluruh kru topi jerami menemui ku?" tanya ku ketika pos pangkalan ku hanya tinggal aku sendiri (Bawahanku sudah di kalahkan)
"Nyawa balas nyawa" ucap Maki sudah bersiap menyerang ku
"Tahan dulu, aku tidak bilang membunuh Haruka loh" ucap ku
"Jangan menipu, pedang Haruka ada di tangan mu, ia berjanji tidak akan melepaskannya walaupun nyawanya taruhannya!" Maki tambah marah
"Maki chan, jangan emosi, tahan dulu, biar Luffy yang mengurus" ucap Jinbe
.
Luffy maju ke depan ku.
Boom!
Luffy mengaktifkan haki penakluknya.
"Hmm mau melawan ku ya?" tanya ku
"Tidak terpengaruh" pikir kru lain saat melihat ku
"Ku tantang kamu!" teriak Luffy padaku
"Maaf aku tidak tertarik, aku punya istri di rumah yang sedang mengandung bayi ku, sekali lagi ku katakan aku mengalahkan Haruka tapi tidak membunuhnya ok" ucap ku
Crash!
Maki menyerang ku dengan tombak terbang.
.
Whosss
Ku hindari dengan mudah.
.
"Jangan buat aku marah Maki si perusak suasana" ucap ku
"Kamu punya keluarga, kami juga, kamu membunuh keluarga ku, akan ku bunuh juga keluarga mu, tapi target ku adalah kamu Haru!" ucap Lucy
"Kalian ini jangan jadi idiot, kalian berbuat kesalahan dulu, aku sebagai marinir punya tugas mengatur kalian, mengalahkan kalian, aku berhak dengan itu, namun tidak berhak mengambil hidup kalian, hidup matimu ada pada tuhan mu, aku hanya mengalahkan Haruka, ia menghilang ketika akan mati, dengarkan itu baik baik!" teriak ku
"Jangan banyak omong, gear 4, gomu gomu no, gatling gun!!!!" teriak Luffy menyerang ku
Aku menghindarinya namun bukan bermain di antara tangannya, melainkan pergi menjauh (Luffy sudah bisa haki masa depan)
Boom!
Bola api Lucy meledak di dekat kuping kanan ku.
"Shinwalk!" ucap ku sebelum bom meledak
.
Aku masih sempat lolos, namun santoryu dari Zoro sudah menyambut ku.
Aku pergi ke udara, si kaki Hitam Sanji sudah siap menendang ku.
Double jimbe!!!!
Boom!
Ku tahan serangannya dengan tendangan kaki yang sama.
Clasttttt
Kedua haki bertabrakan, namun punya ku lebih kuat, sehingga Sanji terpental menjauh.
.
"Berhentilah" suruh ku pada mereka
Tapi serangan mereka malah lebih ganas padaku.
Ku keluarkan pedang ku.
"Ichken Blue Color" ucap ku sambil memegang erat gagang pedang ku, pelahan bilah pedang ku jadi biru yang tadinya silver
"Kamu bahkan mengambil jurus Haruka" ucap Maki kaget
"Kita bunuh tanpa tersisa" ucap Lucy dengan posisi kedua tangannya, kanan memgang api, kiri memgang es
.
Luffy mundur, giliran Zoro yang maju menghadapi ku.
"Santoryu!" teriak Zoro
Clang!
Tiga pedangnya ku patahkan sebelum ia berhasil mengeluarkan haki.
"Sialan 3 pedang ku langsung habis!!!" teriak Zoro
"Ku katakan berhenti, apa kalian dungu!" teriak ku lalu ku keluarkan Haki penakluk ku yang terkuat
Ussop Nami Chopper Robin Franky langsung pingsan, lainnya kecuali Luffy, jatuh terunduk di tanah.
"Lawan yang tangguh, Gomu gomuno!" teriak Luffy
Aku menarik pedang, lalu Luffy langsung menarik kembali tangannya, sebab lewat haki pengamatannya, ia melihat tangannya terpotong menjadi bagian kecil (Haruka melakukan Shinwalk)
Ku datangi Zoro yang masih terunduk dengan keringat yang menetes deras di kepalanya.
"Zoro!" teriak Luffy saat aku menjambak rambut Zoro
Ku aktifkan haki penakluk langsung ke pikiran Zoro, ia langsung tak sadarkan diri.
"Dengarkan aku, pergi dari sini atau ku penggal kepalanya?" tanya ku sambil bersiap memotong leher Zoro
Mereka terdiam sebab keadaan berbalik sangat mudah.
"Jangan diam saja, aku membiarkan kalian pergi, tapi jangan usik aku lagi, aku bisa membunuh semua krumu Luffy, tapi aku tidak mau itu terjadi, (Jika ada misi tentunya akan di lakukan), kalian pergilah, jika kalian mau marah marahlah pada pemerintah dunia dan si Sakazuki"ucap ku lagi lalu melempar tubuh Zoro ke mereka
"Lari!" teriak Luffy
Semuanya lari kecuali Maki dan Lucy.
"Kalian kembalilah ke mereka" ucap ku
"Akan ku hancurkan keluarga mu aku berjanji atas nama ku dan Haruka yang telah kamu bunuh" ucap Lucy lalu pergi bersama Maki
Ku hentikan mereka berdua dulu.
"Woy lepaskan mereka kita sudah menyerah!" teriak Luffy padaku
.
"Lucy Maki, aku sudah bahagia jadi jangan ganggu aku ataupun keluarga ku" ucap ku pada mereka
.
Mereka berdua tersentak.
"Tidak mungkin" ucap Lucy
"Aku Haruka, aku sudah punya istri, kalian masih lajang, carilah laki laki yang pantas untuk kalian" ucap ku
Plak!
Maki menampar ku dengan sangat keras.
"Permainan mu sungguh lucu Haruka" ucap Maki lalu pergi duluan
"Hmmm ini sakit" ucap ku
Plak!!
Gentian Lucy yang menampar ku.
"Bodoh!" teriak Lucy
.
Cinta tidak harus bersama dan tidak bisa bersama sangat mungkin terjadi.
Haruka sebenarnya suka pada Maki dan Lucy, namun suka ya suka saja, tidak ada cinta di dalamnya.
"Maafkan aku" ucap ku pelan saat mereka berdua sudah lari menjauh dariku
.
1 hari berlalu.
Aku di liburkan sebab kelalaian ku dalam menjaga bawahan, dalam insiden kemarin ada 2 orang yang meninggal serta sisanya mengalami trauma (karena Haki Haruka sendiri).
Aku di bebas tugaskan selama 1 bulan tanpa gaji sebagai hukuman ku, mungkin orang lain menganggap ini hukuman, tapi menurut ku ini liburan lagi.
.
9 bulan berlalu.
Pangkat ku turun ke Laksamana muda lagi sebab ya aku tidak punya kontribusi lagi dalam penangkapan bajak laut kuat.
Sementara Kru mugiwara sekarang berhadapan dengan bajak laut Big mom lagi, karena perselisihan kembali terjadi.
Namun yang paling membahagiakan adalah sekarang anak ku sudah lahir, perempuan cantik berambut hijau dengan kulit putih.
"Namanya Jasmine saja" ucap ku
"Tidak, aku lebih setuju Yuki" balas Hiyori yang sedang menyusuinya
"Aku ayahnya" ucap ku
"Lalu kenapa, aku ibunya, aku yang lebih berhak atas dirinya" balas Hiyori
"Hmm, kamu tidak merasa bersalah apa pada diriku, memberi nama saja aku tidak boleh, coba di ingat tiap malam yang memijat mu waktu pegal siapa, ketika kamu kecapekan siapa yang menggantikan pekerjaan rumah, jika sakit siapa juga yang merawat mu, cek kandungan saja juga ku antar" ucap ku
"Itu sudah jadi kewajiban mu, jadi jangan mengeluh, pokoknya Yuki Shinomiya titik"
"Ini bukan musim dingin, tidak ada salju di sini" ucap ku
"Tidak masalah, kita ganti akta kelahirannya saja" ucap Hiyori
Aku memandangi istriku dengan tampang aneh.
"Tidak bisa memangnya?" tanya Hiyori
"Ya bisa, tapi bagaimana jika kelak Yuki tau bahwa tanggal lahirnya di ubah"
"Ya tinggal di suruh menerima saja" balas Hiyori
"Kamu ibu yang baik ya" kata ku
"Kamu menghina ya!" Hiyori marah
"Tidak" balas ku
.
3 tahun berlalu, aku dan keluarga Shinomiya ku akan kembali ke Marineford.
Kami bertiga, pamitan dengan warga desa, mengucapkan terima kasih karena telah menyambut kami dengan baik, dari awal datang hingga sekarang akan pergi.
"Yuki chan, jaga diri ya, nenek akan kangen sekali padamu" ucap Tetangga kami
"Hehe kapan kapan Aku akan mampir nek, nanti akan ku suruh papa dan mama kembali ke sini jika liburan datang" balas Yuki
"Haru, ini aku ada bingkisan untuk mu" ucap tetangga satunya sambil menyerahkan ketela rebus
"Terima kasih pak Jo, akan ku makan di perjalanan nanti" balas ku
.
Selanjutnya berpamitan dengan para perwira marinir di pos desa Gecko.
Mereka bertangisan melepas kepergian ku, yah maklum saja aku ini pemimpin yang fleksibel, sudah banyak perwira muda yang ku kirim ke Marineford duluan, seperti 3 bocah bawahan Ussop, mereka sebenarnya jadi pekerja lepas di pos desa ini, namun karena tekad mereka ingin jadi marinir sangat besar, mereka ku latih selama 1 bulan secara intensif, saat umur mereka 16 (1 tahun yang lalu), mereka ku kirim untuk perekrutan perwira muda.
Lalu tepat di umur yang ke 17 saat ini, kabar terbarunya yang ku dapat, mereka sudah pangkat sersan. (Haruka tau dari surat yang mereka kirim)
.
Perjalanan selama 2 minggu, kami pergi menggunakan kapal jemputan langsung dari Marineford sana.
.
Di tempat tidur, kamar keluarga ku di kapal ini.
"Paps" ucap Yuki
"Panggil papa, bukan paps" balas ku
"Kapan akan sampai?" tanya Yuki
"Panggil papa dulu" ucap ku
"Papa kapan akan sampai?" Yuki mengulangi pertanyaannya
"Papa tidak tau" balas ku
Yuki menggigit tangan ku karena kesal di permainan.
"Haaaa lepaskan!" teriak ku
"Kita akan sampai 5 hari lagi sayang" ucap Hiyori
"Oh" balss Yuki melepaskan gigitannya
.
Sampai di area Marineford.
Aku laporan dulu, sementara Hiyori dan Yuki pergi ke rumah yang diberikan sebagai tunjangan, urusan barang di bawa oleh 3 murid ku, di bantu Coby yang sekarang masih Komodir.
.
Di ruangan Gion (Sekarang ia admiral)
"Code name Haruka siap bertugas besok" ucap ku di depannya
"Baik, tukar poin agar kembali ke wakil Laksamana atau tetap di Laksamana muda?" tanya Gion
"Berapa yang harus ku tukar bu?" tanya ku
"1500 poin" balas Gion
"Baiklah, aku tukar" kata ku dengan tegas
"Besok pergi ke kantor B, kamu urus data penjahat yang masuk, 1 bulan kamu akan ku tugaskan di impel down, kamu pilih bulan apa pilih antara bulan juli sampai desember" ucap Gion
"Baik bu" balas ku
Note : Saat ini bulan april
.
Jam 5 sore.
Aku kembali ke rumah.
"Aku pulang" ucap ku
"Papa anak mu ini sudah menunggu mu dari tadi, apa engkau tau" ucap Yuki dengan drama
"Idih, jijik papa dengarnya" balas ku
Hiyori tersenyum sebab ia yang menyuruh Yuki berkata seperti itu.
"Mooo Mama, katamu itu keren" ucap Yuki
"Papa mu seleranya beda sayang, jadi jangan heran" balas Hiyori
"Papa aneh" kata Yuki
Aku menggelangkan kepala dengan bocah ku satu ini.
.
Jam 7 malam, aku sekeluarga keluar ke restoran untuk makan malam.
"Pa apa kamu kaya?" tanya Yuki di gendong ku
"Tidak juga" balas ku
"Tapi mama kata papa itu kaya, bahkan uang papa sampai bisa di bikin ranjang setinggi dua meter" kata Yuki
Ku tatap tajam Hiyori.
"Yah daripada Yuki kepo dan aku banyak berbohong" ucap Hiyori dengan memalingkan wajahnya
"Papa tidak kaya, namun jika untuk menyekolahkanmu pun bisa sampai kamu tua" ucap ku
"Oh begitu ternyata penjabaran dari kayanya papa" ucap Yuki
"Ya tidak begitu juga Yuki chan" ucap ku dan Hiyori
.
Di restoran.
Makanan sudah tersedia di meja, Yuki makan paket anak kecil, sementara aku dan Hiyori makan suka suka.
"Papa bolanya tidak mau ku belah, lihat ini meleset terus" ucap Yuki kesusahan memotong bola bola daging (Simpelnya sejenis bakso)
Ku potongkan bakso itu menggunakan garpu dan pisau steak.
"Sudah cukup kecil?" tanya ku
"Sudah pas" balas Yuki lalu makan dengan garpu
.
"Mama aku mau pipis" ucap Yuki
"Mari ikut mama, aku pergi dulu sayang(ucap Hiyori ke diriku)"
"Oke" balas ku dan Yuki bersamaan
.
Note : sekarang Luffy menjadi raja bajak laut, ia dan krunya berhasil menaklukan misteri dunia ini, namun sayangnya kru Mugiwara sudah terpecah 1 tahun yang lalu, Luffy tidak ingin jadi Yonko, sementara kru lain sudah puas akan petualangannya, mereka mencari petualangan baru, namun tidak ada yang sejalan.
Sanji ingin fokus jadi koki dan tinggal bersama dengan Pudding
Ussop Chopper Brook, none (anggota ke 10) dan Luffy bertualang lagi entah kemana.
Robin bergabung dengan pasukan revolusioner.
Nami, Franky, Jinbe kembali ke kampung halamannya.
Zoro entah di mana tersesat.
Lucy menikah dengan entah pria mana, tapi sekarang tinggal di Dressrosa
Begitu juga Maki, ia sama juga sudah menikah dan tinggal di Dressrosa.
Walaupun sudah tidak sejalan lagi, kru Mugiwara akan tetap jadi legenda, apalagi dengan bounty yang mereka tinggalkan.
Luffy 6,7 miliar berry
Lucy 4,5 miliar berry
Maki 4,4 miliar berry
Zoro 2,5 miliar berry
Jinbe 2,45 miliar berry
Brook 2,2 miliar berry
Ussop 2,1 miliar berry
Robin 2 miliar berry
None 2 miliar berry
Sanji 2 miliar berry
Nami 1,8 miliar berry
Franky 1,79 miliar berry
Chopper 1,7 miliar berry
Mereka di juluki bajak laut kecil tapi besar di kekuatan.
Andaikan Haruka masih, bountynya adalah 12 miliar berry.
.
Kembali ke rumah ku.
"Papa aku tidak ingin tidur sendiri" ucap Yuki
"Hanya malam ini sayang" ucap ku
"Tidak mau aku mau tidur dengan papa mama"
"Besok papa belikan mainan deh" ucap ku
"Tidak mau"
"Hmmm gak jadi ritual ini" pikir ku
"Sudahlah sayang, melakukannya lain waktu saja" ucap Hiyori lalu menggendong Yuki ke kamar
"Yeh minggu lalu kamu juga bilang begitu" ucap ku
.
Bulan berganti tahun, tak terasa 14 tahun sudah berlalu.
Pemerintah dunia sudah bubar, di bubarkan oleh pasukan revolusioner(aku membantu dalam aksi itu, namun sembunyi sembunyi juga)
Sekarang hanya ada pemerintahan utama, di pilih secara voting dari seluruh bagian dunia.
Marinir masih berdiri, namun tidak terikat dengan pemerintah lagi, marinir berdiri sendiri, sekarang ketuanya adalah Coby, sebenarnya aku kandidat paling bagus, namun ya aki sudah tau nyesegnya jadi pemimpin, akhirnya aku mengundurkan diri di pencalonan.
Pangkat ku masih sama, yaitu wakil laksamana, kerja lebih ringan sebab masa bajak laut sudah hampir hilang dari planet ini.
"Papa tolong lepaskan Takeo dari ku" ucap Yuki (umur 17 tahun)
"Tidak!! Kakak tidak boleh pergi!" teriak Takeo (anak ke 3, berumur 7 tahun)
"Kakak ini kenapa juga harus sekolah di luar pulau" ucap Rika (Anak ke dua, berumur 13 tahun)
"Papa lepaskan Takeo dulu, nanti rok ku kotor!" teriak Yuki padaku
"Mama mu saja sana, papa sedang sibuk" balas ku
"Papa alasan saja!" Yuki marah
Note : Haruka sekarang merangkap juga jadi ketua perusahaan industri yang ramah lingkungan.
Hiyori datang mengambil Takeo.
"Mama cegat Kakak agar tidak pergi!" teriak Takeo
"Kenapa di cegat sayang, kakak mu ingin sekolah, ia akan kembali seminggu sekali nantinya" ucap Hiyori
"Tapi nanti kakak tidak akan tinggal bersama kita lagi dong"
"Tentu saja tidak, kakak akan menjauh dari mu dasar adik nakal" ucap Yuki pada Takeo
Takeo bersiap akan menangis.
"Hey hey aku hanya bercanda, aku akan menginap dua hari seminggu di sini" ucap Yuki mencegah Takeo menangis
"Huaaaa!" Takeo menangis
"Takeo" ucap ku
Takeo langsung diam.
"Papa mau mengajak ku kemana?" tanya Takeo
"Siapa yang mau mengajak mu, papa hanya mau bilang, nanti malam mari kita makan di restoran bintang 5 papa, katanya ada menu baru di sana" ucap ku
"Baik aku setuju" ucap Takeo
"Papa curang, aku berangkat sore ini loh, kenapa tidak makan makannya sore saja, mama keluarkan kekuatan mu sebagai istri" kata Yuki
"Yang punya uang kan papa mu, mama hanya ikut saja" balas Hiyori
"Mooo ini tidak adil!" teriak Yuki
.
Jam 5 sore kami sekeluarga mengantar kepergian Yuki.
"Papa minta uang lebih karena tidak di ajak ke restoran" ucap Yuki
"Gak, kamu kan sudah ku beri 500 rb berry" ucap ku
"Denda karena tidak mengajak ku, 50 rb berry" kata Yuki
"Berikan saja sayang, nanti Yuki ngambek" kata Hiyori
"Hmmm" balas ku, ku keluarkan uang 50 rb untuk Yuki
"Muahh papa memang yang terbaik, terima kasih" Yuki mencium pipiku
"Ya ya ya, sana berangkat" suruh ku
"Oke oke" Yuki naik ke kapal pesiar besi
.
Aku sekeluarga naik mobil.
Dalam perjalanan.
"Sayang, kapan kamu bisa libur?" tanya Hiyori padaku
"Besok bisa, mau kemana memangnya?" tanya ku
"Ayo kita liburan ke Wano, sudah lama kita tidak kesana" ucap Hiyori
"Pa langsung gas!" ucap Rika
"Liburan hore" ucap Takeo
"Hey hey hey belum bisa jika besok, jika mau ke Wanonya minggu depan saja, ku kira mau liburan sehari, tapi jika ke Wano pasti 1 minggu, Rika dan Takeo juga sekolah kan" ucap ku
"Kita izin sakit" ucap Takeo dan Rika
"Tidak boleh, yang mau ke Wano kan mama dan papa, kalian di tinggal" ucap Hiyori
Perdebatan terjadi selama perjalanan.
.
.
"Kalian berdua diam atau nanti tidur di luar?" tawar ku kerana sampai di restoran saja masih ribut
Mereka berdua langsung diam, sebab kejadian tidur di luar buka hal tabu di keluarga mereka.
Ambil contoh Yuki, ia pasti paling tidak tidur di luar satu kali sebulan.
.
4 tahun berlalu.
Haruka berumur 41 tahun
Hiyori 43 tahun
Yuki 21 tahun
Rika 17 tahun
Takeo 11 tahun
.
Yuki datang ke setelah pulang kerja di perusahaan yang ku serahkan padanya.
Ia mencium ku dan Hiyori sebagai salam kedatangan.
Yuki duduk sofa.
"Papa kenapa kamu bisa bertahan jadi ketua, bahkan sekarang memimpin 7 perusahaan besar kan, aku memimpin satu perusahaan sedang saja susahnya minta ampun" Yuki curhat padaku
"Kamu jangan salah sangka, papamu itu sempat stres loh sebenarnya, apalagi ketika terjadi kiris sebab kejadian revolusi bajak laut, semua perusahaan hampir bangkrut, tapi untungnya ayah mu punya uang tabungan sebagai modal suntikan" ucap Hiyori
"Tapi kan itu 7 tahun lalu, sekarang perusahaan berlomba lomba membuat ide baru, aku pusingnya di situ" ucap Yuki
"Sabar, ide itu muncul secara tidak sengaja, baca buku buku agar wawasan mu terbuka" suruh ku
"Hmm bosan aku baca buku, sudah 1000 lebih buku yang ku baca, dari 10 ide perusahaan ku selama setahun, hanya 2 yang sukses, 6 biasa saja, 2 merugi, sangat berbeda dengan perusahaan papa, semua ide pasti akan jadi sukses, bahkan mungkin jadi master piece"
"Mau pindah perusahaan?" tanya ku
"Tidak"
"Ya sudah bertahan saja, jangan banyak mengeluh"
.
20 tahun berlalu.
Semua perusahaan sudah ku berikan pada anak anak ku, tiga untuk Yuki, dua untuk Rika, dua untuk Takeo.
Aku sekarang jadi pensiunan Marinir juga, menikmati masa tua bersama dengan Hiyori.
.
Setelah acara kumpul keluarga besar.
"Kakek nenek sehat selalu ya" ucap Erika si cucu ku (anaknya Rika)
"Papa dan Mama yakin tidak mau tinggal bersama ku saja?" tanya Yuki
"Benar Pa Ma, kalian sudah tua, biar giliran kami yang merawat kalian" ucap Rika
"Tidak usah, kalian sudah berkeluarga semua juga kan, disini juga ada pengurus kami" ucap Hiyori
"Bagimana jika aku tinggal saja di sini" ucap Takeo
"Terserah kalian jika ingin tinggal di sini, tapi dapatkan dulu persetujuan dari istri atau suami kalian" ucap ku
Akhirnya pilihan yang di pilih adalah mereka bergantian tidur di rumah tiap anak seminggu.
.
20 tahun berlalu, aku dan Hiyori mulai sakit sakitan, bahkan selama sebulan sekali kami akan di bawa ke rumah sakit.
Note : umur 80 Haruka, 82 Hiyori
.
Di rumah.
Aku duduk berdua dengan Hiyori di sofa.
"Huh, kakek sepertinya waktu kita tidak banyak lagi ya" ucap Hiyori padaku
"Hahaha kurasa memang begitu, apa ada keingan mu yang belum terpenuhi nenek?" tanya ku
"Tidak ada, semua keinginan ku sudah terpenuhi, aku bisa hidup sampai sekarang saja mungkin karena kakek selalu bersama ku"
.
Dua tahun berlalu, Hiyori di panggil duluan.
Tangisan menghiasi dari awal hingga akhir pemakamannya.
3 anak kami, bahkan menantu dan cucu kami menangis, karena Hiyori itu sosok wanita yang penyayang bagi anaknya, lembut bagi cucunya, dan baik pada menantunnya.
.
1 hari setelah pemakaman.
Rumah masih dalam suasana ramai.
.
"Papa yang sehat sehat ya" ucap Yuki sambil memelukku
"Iya papa akan sehat sehat, kalian tidak perlu khawatir" ucap Ku pada tiga anak ku
.
.
Beberapa bulan kemudian giliran ku yang di panggil.
Sudah lepas tanggung jawab anak anak ku sekarang, sudah waktunya aku kembali ke dunia ku, aku bersyukur pada tuhan yang dapat mengizinkan ku bisa hidup sampai meninggal, bukan sesuatu yang ku sesalkan jikalau aku tidak kembali juga.
Keluarga Shinomiya kembali menagalami hal sedih, ku berdoa untuk cucu cucu ku bisa akur dan melanjutkan nama keluarga Shinomiya.
.
.
"Huh, ini terlalu berat" ucap Yuki duduk di lantai rumah ku setelah mengantar pemakaman ku
"Tiap orang pasti akan mengalami kematian mama, jangan terlalu bersedih" ucap Rin (anak bungsunya) sambil memeluknya
.
"Baru kemarin sepertinya aku di manja oleh papa dan mama, tapi sekarang mereka sudah pergi bersama saja" ucap Rika dengan air mata yang menetes ia di tenangkan oleh suaminya dan anak anaknya
.
.
Ku buka mata ku.
(369395)
.
Pengenalan tokoh
Kido si anak cupu : Haruka
Handa(wanita, handa itu nama keluarga) si wanita lon*e berambut hitam dan berkacamata
Itsuki (Laki laki), kakaknya Kido yang hebat di bidang akademi
Aizawa, si wanita lon*e berambut pirang
Souma kakaknya Kido juga, ia berbakat di bidang olahraga.
Sekolah di SMA Inami, satu sekolah semua, Kido anak termuda dari keluarga Kanda(ngawur ini), sementara kedua kakaknya sama sama kelas 2.
Lanjut ke cerita.
.
Ku rasakan tangan kiri ku lengket akan sesuatu, aku sudah telanjang bawahan, artinya ya tentunya naena sendiri.
Ah ah ah ah ahh
Ku dengar suara desahan wanita dari kamar sebelah.
.
Memori orang ini masuk ke dalam otak ku.
"Misi : Bagimana jika kamu jadi aku?" ucap seseorang padaku
"Astaga apa kedua peri itu sudah di pecat ya" pikir ku, karena selama 80 tahun di dunia bajak laut, mereka berdua tidak pernah terlihat ataupun mengeluarkan suara
.
Ku lihat sekitar.
"Baiklah, tidak ada kamar mandi dan hanya ada tisu, huh dasar manusia manusia" ucap ku
Ku ambil tisu lalu ku bersihkan cairnya.
"Astaga, kecil sekali" ucap ku kaget saat melihat penis ku yang sudah lemas
"Ah aku jadi paham soal misi ini" pikir ku
Ku lap lalu ku bersihkan cairan yang di lantai juga.
Celana ku pakai lalu melihat lihat kamar ini, sebab aku tidak tau info selain memori bocah ini.
.
"Hmm ini lumayan unik, bocah ini suka seorang wanita, namun ia terntr oleh kakaknya sendiri" ucap ku dalam hati
"Hahaha, kasihannya nak kamu ini, penis kecil, muka jelek, badan hanya tulang, wibu otaku lagi, pas nolep mu" ucap ku
Next